Kamis, 30 Juni 2022

Sembuh dari Kanker Payudara Setelah Berhaji (Lia - Maroko)




Namaku Lia. Aku sudah 9 tahun mengidap penyakit yang sangat mengerikan, yaitu penyakit kanker. Semua orang pasti tahu bahwa nama ini sangat menakutkan. Penyakit ini mengenai bagian payudaraku.

Aku hanyalah wanita biasa dengan tingkat keimanan kepada Allah yang sangatlah lemah. Aku lalai dari mengingat Allah. Aku mengira bahwa kecantikan seseorang akan abadi selama hidupnya dan masa muda dan kesehatannya juga demikian. Aku sama sekali tidak mengira akan menderita penyakit yang amat berbahaya, kanker. Namun setelah aku benar-benar menderita penyakit ini, jiwaku menjadi sangat guncang. Aku berpikir bagaimana bisa menghindar darinya tetapi hendak kemana, dan apa yang harus aku lakukan. Sementara penyakitku ini akan selalu bersamaku di mana pun aku berada. Aku juga pernah berpikir untuk bunuh diri namun aku masih mencintai suami dan anak-anakku. Aku sama sekali tidak pernah berpikir bahwa Allah akan menyiksaku bilamana aku jadi bunuh diri -sebagaimana yang aku jelaskan tadi- sebab aku orang yang lalai dari mengingat Allah.

Suatu ketika aku bersama suamiku pergi ke Belgia untuk berobat dan di sana aku mendatangi beberapa orang dokter terkenal namun mereka semua hampir sepakat mengatakan kepada suamiku bahwa payudaraku harus dihilangkan.

Tidak sebatas itu, aku juga harus menggunakan obat-obat dengan dosis tinggi yang efek sampingnya dapat merontokkan rambut, melenyapkan bulu mata, kedua alis mata, menumbuhkan seperti jenggot di atas wajah bahkan merontokkan juga kuku dan gigi. Karena itu, aku menolaknya sama sekali seraya berkata, “Aku lebih baik mati dengan tetap memiliki payudara dan rambut serta semua apa yang diciptakan Allah untukku dari pada harus cacat”. Lalu aku meminta kepada para dokter agar membuat resep pengobatan ringan untukku dan mereka pun menyetujuinya.

Memang obat yang diberikan dokter untukku tidak memberikan efek apapun pada tubuhku. Akan tetapi setelah kira-kira enam bulan kemudian, aku mulai merasakan susutnya berat badanku, warna kulitku banyak berubah dan merasakan berbagai keluhan sakit. Lalu dokter pribadi kami menyarankanku agar pergi ke Belgia kembali, maka aku pun berangkat ke sana bersama suami.

Sesampainya di Belgia, suamiku sangat kaget mendengar pernyataan dokter bahwa kankerku sudah menjalar ke paru–paru, jantung dan organ tubuh yang lain. Bahkan dokter menyalahkan suamiku. Mereka mengatakan bahwa aku tak dapat mereka tolong lagi. Intinya kami tinggal menunggu waktu ajal menjemputku. Hatiku sangat sedih mendengar pernyataan mereka. Akhirnya kami pun berniat pulang. Sebelum pulang, kami memutuskan singgah ke Perancis, dengan harapan di sana ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakitku itu. Namun, kami tidak mendapatkan apa-apa. Di sana hanya ada tawaran agar aku dimasukkan ke rumah sakit untuk menghilangkan payudaraku dan menggunakan obat-obat berdosis tinggi itu. Dan aku pun tidak mau.

Akan tetapi, suamiku rupanya ingat sesuatu yang selama ini kami lupakan bahkan sepanjang hidup kami. Allah telah memberikan ilham kepada suamiku agar kami berziarah ke Baitullah di Makkah. Kami harus berdiri di hadapan-Nya guna memohon disembuhkan dari penyakit yang aku derita ini. Kami pun melakuan hal itu.

Kami berangkat dari Paris seraya bertahlil dan bertakbir. Aku sangat gembira sekali karena untuk pertama kalinya memasuki Baitullah dan melihat Ka’bah yang dimuliakan. Di sebuah toko di kota Paris, aku membeli sebuah mushaf dan setelah itu, kami berangkat menuju Makkah.

Akhirnya, kami sampai juga di Baitullah. Tatkala sudah masuk dan melihat Ka’bah, aku banyak menangis karena menyesali atas perbuatanku yang telah lalu. Aku sudah tidak pernah melakukan berbagai kewajiban yang diperintahkan Allah; shalat, puasa, kekhusyu’an dan pasrah diri kepada-Nya.

Aku berkata, “Wahai Rabb, pengobatan terhadap penyakitku sudah membuat tak berdaya para dokter. Sedangkan penyakit itu berasal dari-Mu dan Engkau pulalah yang memiliki obatnya. Semua pintu telah tertutup di hadapanku, yang tinggal hanyalah pintu-Mu saja. Karena itu, janganlah Engkau kunci pintu-Mu dari hadapanku.”

Aku pun melakukan thawaf di Ka’bah dan banyak memohon kepada-Nya agar Dia tidak menyia-nyiakan harapanku dan tidak menghinakanku serta dapat membuat tercengang para dokter yang telah memvonisku.

Pada waktu itu, aku mendatangi beberapa ulama dan syaikh yang berada di sana seraya meminta mereka menunjukiku buku dan doa yang mudah dan ringkas untuk aku jadikan pegangan. Lalu mereka menasehatiku agar banyak-banyak membaca Al-Qur’an dan meminum air zam-zam sepuas-puasnya. Mereka juga menasehatiku agar memperbanyak berdzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada Rasulullah saw.

Berada di Baitullah, aku merasakan ketenangan jiwa yang luar biasa. Karena itu, aku minta izin kepada suamiku untuk tetap tinggal di Baitullah dan tidak pulang ke hotel. Suamiku pun akhirnya mengizinkanku.

Di Baitullah kebetulan ada beberapa saudariku seiman dari Mesir dan Turki yang menjadi temanku duduk-duduk. Setelah kami berbincang dan aku menceritakan tentang penyakitku, lalu mereka menemaniku dan tidak ingin berpisah. Aku beritahukan kepada mereka bahwa aku berniat i’tikaf di rumah Allah ini. Maka, mereka pun memberitahu kepada suami-suami masing-masing untuk meminta izin tinggal bersamaku. Kami tidak pernah memejamkan mata, tidak makan kecuali hanya sedikit. Kami hanya banyak minum air zam-zam sebab di dalam hadits, Nabi saw, bersabda, “Air zam-zam itu sesuai dengan (tujuan/niat) yang meminumnya.” (Hadits Shahih, HR. Ibn Majah dan lainnya)

Benar, Allah telah menghilangkan rasa lapar kami dan kami terus melakukan thawaf. Kami melakukan shalat dua raka’at, lalu mengulangi thawaf lagi. Kami meminum air zam-zam dan memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Demikianlah, siang dan malam, kami hanya sedikit tidur. Ketika aku sampai di Baitullah, tubuhku kurus sekali, pada sebagian tubuhku bagian atas banyak sekali tumbuh bintik-bintik dan benjolan-benjolan yang menandakan bahwa kanker telah menyerang seluruh anggota badanku bagian atas. 

Mereka menasehatiku agar membasuh separuh tubuhku bagian atas dengan air zam-zam akan tetapi aku takut bila menyentuh benjolan-benjolan dan bintik-bintik itu, aku akan teringat sakit lantas membuatku terlena dari berdzikir dan beribadah kepada Allah. Aku pun membasuhnya tetapi tanpa menyentuh tubuhku.

Pada hari ke-lima, teman-temanku itu memaksaku agar menyapu seluruh tubuhku dengan sedikit air zam-zam. Pada mulanya, aku menolak tetapi tiba-tiba aku merasa mendapatkan kekuatan yang mendorongku untuk mengambil sedikit air zam-zam lalu menyapunya ke tubuhku. Saat pertama kali, aku merasa cemas, kemudian aku merasakan ada kekuatan lagi, tetapi masih ragu-ragu namun ketika untuk kali ketiganya tanpa terasa aku memegang tanganku lalu menyapu air zam-zam ke tubuh dan payudaraku yang mengeluarkan darah, nanah dan bintik-bintik. Di sinilah, terjadi sesuatu yang tidak pernah aku sangka-sangka. Rupanya, semua bintik-bintik itu lenyap seketika dan aku tidak menemukan sesuatu pun di tubuhkku, tidak rasa sakit, darah atau pun nanah.

Semula aku kaget. Karenanya, aku masukkan kembali kedua tanganku ke dalam bajuku untuk mencari penyakit yang dulu bersarang di tubuhku. Namun aku tidak mendapatkan sedikit pun benjolan-benjolan itu. Bulu kudukku merinding saking kagetnya, akan tetapi barulah aku teringat bahwa Allah ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu. Lalu aku meminta salah seorang temanku untuk menyentuh tubuhku dan mencari bintik-bintik dan benjolan-benjolan, barangkali saja ada. Tiba-tiba mereka berterik tanpa sadar, “Allahu Akbar, Allahu Akbar...!”

Tak berapa lama setelah itu, aku tidak kuasa lagi untuk segera pulang dan memberitahukan perihal tersebut kepada suamiku. Aku memasuki hotel tempat kami menginap, dan begitu sudah berdiri di hadapan matanya, aku buka bajuku seraya berkata, “Lihatlah rahmat Allah...!” 

Kemudian aku memberitahukan kepadanya apa yang telah terjadi tetapi ia tidak percaya. Ia menangis dan berteriak dengan suara kencang, “Tahukah kamu bahwa para dokter tempo hari telah bersumpah atas kematianmu setelah tiga minggu saja.” Lalu aku berkata, “Sesungguhnya ajal itu di tangan Allah ta’ala dan tidak ada yang mengetahui hal yang ghaib selain Allah.”

Setelah itu, kami tinggal di Baitullah selama seminggu penuh. Selama masa-masa itu, aku tidak putus untuk memuji dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya yang demikian tidak terhingga. Kemudian kami mengunjungi masjid Nabawi untuk melakukan shalat dan berziarah kepada Rasulullah saw, lalu setelah itu kembali ke Perancis.

Di sana, para dokter tampak benar-benar kaget dan bingung melihat kejadian aneh yang menimpaku. Lalu dengan penuh rasa bangga, aku tegaskan kepada mereka, “Aku telah kembali kepada Rabbku dan aku tidak akan pernah takut lagi kepada siapa pun selain Allah. Semua takdir berada di tangan-Nya dan segala urusan adalah milik-Nya.”

Lalu mereka kembali memeriksaku namun tidak mendapatkan sesuatu pun. Sebelumnya, gara-gara benjolan-benjolan itu, aku sama sekali sulit untuk bernapas akan tetapi ketika sampai di Baitullah dan aku meminta kesembuhan hanya kepada-Nya, maka sesak napas itu pun hilang. Setelah peristiwa aneh itu aku semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan rajin mempelajari Islam dengan lebih tekun.


Faktor Genetik Penyebab Kolesterol Tinggi


Kadar kolesterol seseorang merupakan salah satu indikasi bagi kesehatan tubuhnya. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah dan meningkatkan resiko serangan jantung. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya kita mengetahui penyebab meningkatnya kolesterol dalam darah.

Faktor yang cukup mempengaruhi sebagai penyebab tingginya kolesterol dalam darah adalah faktor genetik dimana tubuh memproduksi terlalu banyak kolesterol yaitu 80%. Sebagian orang memproduksi lebih banyak kolesterol dibandingkan yang lain sehingga akan mengalami hiperkolesterol meskipun hanya sedikit mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh.

Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan. Faktor keturunan juga menjadi penyebab kolesterol tinggi. Seseorang bisa mendapat kolesterol tinggi karena faktor genetik keluarga yang mampu menghasilkan trigliserida maupun kolesterol melebihi batas normal. Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih banyak.

Dalam kaitannya dengan keturunan, kadar lemak yang abnormal dikenal dengan familial hiperkolesterolemia, hipo HDL, familial hipertrigliserid. Kejadian seperti ini biasanya ditandai dengan kadar kolesterol total yang sampai di atas 400 mg/dl atau kadar HDL di bawah 35 mg/dl pada usia yang relative muda dalam satu keluarga.

Meskipun pada orang tersebut rajin berolah raga, pola makan kaya serat, jarang mengkonsumsi lemak hewani dan tidak merokok, namun tubuhnya tetap saja memproduksi kolesterol. Kalau keluarga anda memiliki riwayat penyakit penyempitan pembuluh darah (jantung atau stroke) bisa jadi anda juga bisa mengalaminya.


Hukum Jual beli emas online



Menjamurnya internet telah masuk hingga ke dunia perniagaan. Dengan bantuan teknologi informasi yang begitu canggih, perniagaan semakin mudah dan berkembang pesat. Sehingga para penjual tidak lagi perlu bepergian jauh untuk menemui pelanggannya. Semuanya bisa dilakukan melalui jaringan internet, baik berjumpa dengan pembeli, atau meninjau barang atau kegiatan lainnya. 

Walau demikian halnya, Anda tetap saja harus mengindahkan batas-batas syari’at sehingga tidak terjerumus kedalam perbuatan haram. Diantara batasan syari’at yang harus Anda indahkan dalam perniagaan ialah ketentuan tunai dalam jual beli emas dan perak. Bila Anda membeli atau menjual emas, maka harus terjadi serah terima barang dan uang langsung. Eksekusi serah terima barang dan uang ini benar-benar harus dilakukan pada fisik barang, dan bukan hanya surat-menyuratnya. Penjual menyerahkan fisik emas yang ia jual, dan pembeli menyerahkan uang tunai, tanpa ada yang tertunda atau terhutang sedikitpun dari keduanya. 

Dengan demikian, jual beli emas online yang banyak dilakukan oleh pedagang saat ini nyata-nyata bertentangan dengan hadits berikut: “Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, (takaran/timbangannya) harus sama dan kontan. Barangsiapa menambah atau meminta tambahan maka ia telah berbuat riba, penerima dan pemberi dosanya sama.” (Riwayat Muslim hadits no. 1584)

Poyah Madura/Serundeng Kepala

 


Lauk kering berbahan kelapa parut khas Madura, biasa dimakan dengan nasi jagung dan sate.

Bahan:

- 1 butir kelapa mengkal ukuran sedang.

Bumbu Dihaluskan:

- 1 buah cabe merah, buang bijinya.
- 3 buah cabe rawit.
- 4 ruas jari kunyit.
- 4 siung bawang putih.
- 2 ruas jari lengkuas.
- 3 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya.
- Garam secukupnya.

Cara Membuat:

- Kupas kulit kelapa, cuci hingga bersih kemudian parut arah berdiri/memanjang.
- Campur bumbu halus dan kelapa parut hingga rata.
- Masukkan campuran kelapa dan bumbu pada wajan/penggorengan anti lengket.
- Aduk terus campuran kelapa berbumbu dengan sudu kayu sampai kering kekuningan.
- Biarkan poyah kelapa benamr-benar dingin, baru masukkan ke dalam stoples kedap udara.

Jus Berbahan Dasar Labu Kuning

 



Jus Labu Kuning

Bahan :

  • 100 gram labu kuning
  • 2 sdm santan kental matang
  • 100 cc air
  • 1 1/2 sdm gula pasir

Cara Membuat :

  1. Cuci bersih labu kuning
  2. Rebus labu kuning kemudian potong-potong
  3. Masukkan labu kuning dan semua bahan lainnya ke dalam blender
  4. Haluskan semua bahan dalam blender hingga lembut dan tercampur rata. Tuangkan dalam gelas saji
  5. Dinginkan dalam kulkas kemudian hidangkan




Jus Labu Kuning Mix Teh Hijau

Bahan :

  • 50 gram labu kuning
  • 1 ½ sdt seduhan air teh hijau 
  • ½ sdt jahe cincang
  • 1 sdm madu murni

Cara Membuat :

  1. Masukkan semua bahan ke dalam blender, kecuali madu
  2. Haluskan hingga lembut dan tercampur rata
  3. Tuang dalam gelas saji, dan tambahkan madu kemudian dinginkan sebentar dalam kulkas
  4. Sajikan jus dalam keadaaan dingin

Bahaya Obesitas saat hamil





Kegemukan atau obesitas dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. Tubuh yang overweight bisa memunculkan risiko tersendiri bagi kehamilannya, salah satu hal yang harus dijaga adalah asupan makanan selama hamil supaya tubuh tidak terus membesar, karena tubuh yang terlalu besar membuatnya sulit melahirkan karena tumpukan lemak di perut dan sekitarnya. 

Para peneliti mencatat bahwa obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes dan hipertensi, dan ditandai oleh peningkatan resistensi insulin dan peradangan kronis, seperti diabetes dan hipertensi.

Menurut peneliti, pada ibu penderita diabetes dan kemungkinan kondisi pra-diabetes di masa kehamilan, pengaturan glukosa menjadi sulit diatur sehingga meningkatkan produksi insulin pada janin. Produksi insulin yang tinggi membuat kebutuhan akan oksigen menjadi lebih besar, akibatnya suplai oksigen bagi janin menjadi berkurang. Diabetes juga dapat mengakibatkan kekurangan zat besi pada janin.

Sebuah riset menemukan bahwa wanita hamil yang kelebihan berat badan (tetapi belum masuk kategori obesitas) dan memiliki kadar gula darah sedikit lebih tinggi, dapat mengalami kehamilan berisiko tinggi. Menurut peneliti, risiko mereka bahkan lebih tinggi daripada rekan mereka yang mengalami obesitas dengan kadar gula darah normal atau wanita hamil yang menderita diabetes gestasional dengan berat badan normal.
Peneliti yang mempublikasikan penelitian ini dalam jurnal Diabetes Care edisi April menjelaskan, selama ini para dokter umumnya hanya fokus pada wanita hamil dengan obesitas atau diabetes gestasional, tetapi cenderung mengabaikan ibu hamil yang mengalami kegemukan (tidak obesitas) dan memiliki kadar gula cukup tinggi.

Dalam kajiannya terhadap lebih dari 23.000 wanita di sembilan negara, peneliti menemukan bahwa wanita hamil yang mengalami obesitas dan menderita diabetes gestasional serta ibu hamil yang kelebihan berat badan dan kadar gula darahnya sedikit lebih tinggi, lebih mungkin melahirkan bayi berukuran besar, sehingga meningkatkan risiko cedera pada bayi saat melahirkan melewati vagina (persalinan normal). 

Akibatnya, hal ini meningkatkan kemungkinan untuk menjalani bedah caesar. Dibandingkan bayi yang lahir dari ibu dengan berat badan dan gula darah normal, bayi yang lahir dari ibu dengan obesitas dan diabetes bobotnya sekitar 12 ounce (340 gram) lebih berat. Sedangkan mereka yang lahir dengan kelebihan berat badan (tetapi tidak obesitas) dan gula darah sedikit lebih tinggi bobotnya 7, 5 ounce (213 gram) lebih berat. 
Sedangkan bayi yang lahir dari ibu dengan berat badan normal dan diabetes gestasional bobotnya 6 ounce (170) lebih berat, dan mereka yang lahir dari ibu dengan obesitas dan kadar gula darah normal, bobotnya 6 ounce lebih berat.

Para peneliti juga mencatat bahwa bayi lahir dari ibu dengan kelebihan berat badan (tapi tidak obesitas) dan lebih tinggi tingkat gula darah, lebih mungkin untuk memiliki kadar insulin lebih tinggi dan kadar gula darah yang lebih rendah. Efek ini akhirnya dapat memicu obesitas dan diabetes pada anak.

Obesitas saat hamil juga memungkinkan anak yang dilahirkan berisiko menyandang autisme atau gangguan perkembangan saraf. Autisme ditandai dengan gangguan dalam interaksi sosial, defisit komunikasi dan perilaku repetitif dan sering disertai dengan cacat intelektual. 

Penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan yang berafiliasi dengan UC Davis MIND Institute menemukan bahwa ibu yang obesitas berisiko 67 persen lebih besar melahirkan anak yang menyandang autisme dan berisiko dua kali lipat memiliki anak dengan gangguan perkembangan lain seperti terlambat bicara atau bahkan gagal mencapai tahapan tumbuh kembang sesuai usia. Sementara ibu penderita diabetes berisiko 2, 3 kali lebih besar memiliki anak dengan gangguan perkembangan dibandingkan ibu dengan kondisi sehat. Namun, proporsi ibu dengan diabetes yang memiliki anak autis lebih tinggi ketimbang ibu yang sehat, meski secara statistik tidak terlalu signifikan.

Studi ini juga menemukan, anak penyandang autis dari ibu penderita diabetes lebih mungkin mengalami kecacatan (rendahnya pemahaman bahasa dan komunikasi) ketimbang anak autis yang lahir dari ibu yang sehat. Namun, anak-anak tanpa autisme yang lahir dari ibu penderita diabetes juga rentan mengalami gangguan sosialisasi seperti, rendahnya pemahaman dan produksi bahasa, jika dibandingkan dengan anak tanpa autis dari ibu yang sehat.

Rabu, 29 Juni 2022

Sakaratul Maut.



Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. 

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus radhiyallahu 'anhu, ia berkata: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah: 

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya”. [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian.

Juga ayat: 

“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”. [Al Qiyamah: 26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: 

“Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadaan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: “Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang akan menyembuhkan?”artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan”.

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut: 

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam),

“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A'la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas.”(HR. Bukhari kitab Riqaq bab sakaratul maut (6510) dan kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446))

Dari Anas radhiyallahu anhu, berkata:

“Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: “Alangkah berat penderitaanmu ayahku”. Beliau menjawab: “Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini… [al hadits]” (HR. Bukhari kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446))

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, Aisyah menceritakan: 

“Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah”. (HR. Tirmidzi kitab Janaiz bab penderitaan dalam kematian (979). Lihat Shahih Sunan Tirmidzi (1/502 no: 979))

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: “Setiap jiwa akan merasakan mati”. (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: “Sesungguhnya kematian ada kepedihannya”. Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. (At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah (1/50-51))


Hukum Tukar tambah emas



Di antara bentuk riba yang banyak ditemukan di masyarakat ialah tukar tambah emas. Emas lama ditukar dengan emas baru, tanpa ada eksekusi fisik terhadap uang hasil penjualan emas lama. Tidak diragukan bahwa praktik semacam ini terlarang karena ini termasuk riba fadhl yang diharamkan pada hadits berikut:

“Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, (takaran/timbangannya) harus sama dan kontan. Barangsiapa menambah atau meminta tambahan maka ia telah berbuat riba, penerima dan pemberi dosanya sama.” (Riwayat Muslim hadits no. 1584)

Bila Anda tidak rela emas baru Anda ditukar sama dengan emas lama, maka solusinya ialah belilah dahulu emas lama dengan uang tunai. Dan setelah pembayaran dilakukan dan banar-benar terjadi eksekusi pembayaran, maka dengan uang hasil penjualan itu, penjual bisa membeli emas baru Anda. Demikianlah solusi yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghindari riba pada praktik barter barang sejenis.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menunjuk seseorang menjadi pegawai/perwakilan beliau di daerah Khaibar. Pada suatu saat pegawai tersebut datang menemui beliau dengan membawa kurma dengan mutu terbaik. Spontan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah seluruh kurma daerah Khaibar demikian ini?” Ia menjawab, “Tidak, Ya Rasulullah, sungguh demi Allah, kami membeli satu takar dari kurma ini dengan dua takar (kurma lainnya), dan dua takar dengan tiga takar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau lakukan, juallah kurma yang biasa dengan uang dirham, kemudian dengan uang dirham tersebut belilah kurma dengan mutu terbaik tersebut.”

“Dan pada riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aduh (itulah) riba yang sebenarnya, janganlah engkau lakukan. Akan tetapi, bila engkau hendak membeli kurma (dengan mutu baik) maka juallah kurma milikmu (yang mutunya rendah) dengan penjualan tersendiri, kemudian dengan (uang) hasil penjualannya belilah kurma yang bagus.” (Riwayat Bukhari hadits no 2089 dan Muslim hadits no. 1593)


Resep Jus Berbahan Dasar Mentimun

 



Jus Mentimun Hijau Segar

Bahan :

  • 100 gram mentimun hijau
  • 100 gram brokoli
  • 100 gram apel hijau

Cara Membuat :

  1. Cuci bersih semua bahan
  2. Potong-potong semua bahan
  3. Masukkan semua bahan ke dalam blender hingga tercampur dan halus
  4. Tuang ke dalam gelas saji
  5. Sajikan dalam keadaan dingin (masukkan kulkas sebelum diminum)





Jus Mentimun Soya

Bahan :

  • 200 gram mentimun
  • 100 gram tomat
  • 1 cangkir susu kedelai
  • 2 sdm madu murni

Cara Membuat :

  1. Masukkan semua bahan ke dalam blender
  2. Haluskan hingga lembut dan tercampur rata
  3. Tuang dalam gelas saji dan dinginkan sebentar dalam kulkas
  4. Sajikan dalam keadaan dingin

Perilaku bayi baru lahir


 

Beberapa perilaku bayi baru lahir diantaranya sebagai berikut.

Periode Transisi 

Karakteristik perilaku muncul selama jam-jam transisi segera setelah kelahiran bayi. Bidan yang memahami perilaku-perilaku ini akan memiliki pemahaman yang benar terhadap variasi yang terjadi selama jam-jam tersebut. Periode transisi adalah waktu ketika bayi menjadi stabil dan menyesuaikan diri dengan kemandirian ekstrauteri. 

Periode transisi ini pertama kali dijelaskan oleh desmond et al. Aktivitas periode transisi ini mencerminkan kombinasi respons simpati terhadap stress kelahiran (takipena, takikardi) dan respons parasimpatis (yang ditandai dengan adanya mucus, muntah dan peristalsis). 

Keberadaan hormone stress membantu mengaktifkan aktivasi kehidupan ekstrauteri sepenuhnya. Perilaku bayi baru lahir selama periode transisi dapat berubah jika bayi secara signifikan mengalami stress atau sangat dipengaruhi oleh penggunaan obat saat persalinan. 

Periode transisi dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

  • Tahap pertama adalah periode reaktif yang segera dimulai setelah kelahiran bayi dan berlangsung sekitar 30 menit.
  • Tahap kedua adalah interval yang berlangsung dari 30 menit setelah kelahiran sampai sekitar 2 jam setelah kelahiran, selama bayi baru lahir tidur.
  • Tahap ketiga adalah periode reaktif lain yang berlanjut dari 2 jam setelah kelahiran sampai bayi berusia sekitar 6 jam. Selama keseluruhan periode transisi bidan mengkaji frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, suhu, mukus, fungsi neurologis yang terdiri dari aktivitas, reaktivitas, tonus dan postur) dan fungsi usus (yang mencakup peristalsis dan pengeluaran mekonium). 


Bayi baru lahir cukup bulan yang sehat memiliki pola perilaku alami yang menyebabkan bayi mencari payudara ibu dan menghisapnya pada jam pertama setelah kelahiran bayi. Neonatus akan mengikuti bau untuk mencari lokasi payudara dan akhirnya menyusu. Selama periode kontak kulit dengan kulit ini, tangan bayi memasase payudara ibu khas terjadi yang sejalan dengan menyusu, meningkatkan pelepasan oksitosin.

Periode Reaktivitas Pertama

Periode reaktivitas pertama dimulai pada saat bayi baru lahir dan berlangsung selama 30 menit. Pada saat tersebut, jantung bayi baru lahir berdenyut cepat dan denyut tali pusat terlihat. Warna bayi baru lahir memperlihatkan sianosis sementara atau akrosianosis. 

Pernapasan cepat, berada di tepi teratas rentang normal dan terdapat rales atau ronki. Rales seharusnya hilang dalam 20 menit. Bayi mungkin mulai memperlihatkan nafas cuping hidung disertai pernapasan mendengkur dan retraus ksi dinding dada. Adanya mucus biasanya akibat keluarnya cairan paru yang bertahan. 

Mucus ini encer, jernih dan mungkin memiliki gelembung-gelembung kecil. Selama periode reaktivitas pertama setelah lahir, mata bayi baru lahir terbuka dan bayi memperlihatkan perilaku terjaga. Bayi mungkin menangis, terkejut atau mencari puting susu ibu. Selama periode terjaga, setiap usaha harus dilakukan untuk memfasilitasi kontak antara ibu dan bayi baru lahir. 

Walaupun tidak direncanakan untuk memberikan ASI, membiarkan ibu menggendong bayi pada waktu ini membantu proses pengenalan. Bayi memfokuskan pandangannya pada ibu atau ayah ketika mereka berada pada lapang penglihatan yang tepat. 

Bayi menunjukkan peningkatan tonus otot dengan ektremitas atas fleksi dan ektremitas bawah ekstensi, posisi ini memungkinkan bayi untuk tubuhnya dengan tubuh ibu ketika digendong. Banyak bayi akan meyusu selama periode reaktivitas pertama ini. Menyusui harus dianjurkan ketika bayi baru lahir berada pada tahap penuh sebagai perlindungan terhadap hipoglikemia fisiologis yang terjadi setelah bayi lahir. 

Bidan harus melakukan setiap upaya untuk meminimalkan setiap ketidaknyamanan akibat prosedur maternal selama periode waktu ini, bahkan sejenak menunda penjahitan perineum jika ibu menginginkannya. Bayi sering kali mengeluarkan feses segera setelah lahir dan bising usus biasanya muncul 30 menit setelah bayi lahir. 

Bising usus menunjukkan sistem pencernaan mampu berfungsi. Namun, keberadaan feses saja tidak mengidentifikasikan bahwa peristalsis mulai bekerja, melainkan hanya mengindikasikan bahwa anus paten.

Periode Tidur yang Tidak Berespon

Periode Tidur yang Tidak Berespon tahap kedua transisi. Tahap kedua transisi berlangsung dari sekitar 30 menit setelah kelahiran bayi sampai 2 jam. Frekuensi denyut jantung bayi baru lahir menurun selama periode ini hingga kurang dari 140 kali/menit. 

Murmur dapat terdengar, ini semata-mata merupakan indikasi bahwa duktus artiosus tidak sepenuhnya tertutup dan tidak dipertimbangkan sebagai temuan abnormal. Frekuensi pernapasan bayi menjadi lebih tenang dan lambat. Bayi berada tahap tidur nyenyak. 

Bising usus ada, tetapi kemudian berkurang. Apabila memungkinkan, bayi baru lahir jangan diganggu untuk pemeriksaan-pemeriksaan mayor atau untuk dimandikan selama periode ini. Tidur nyenyak yang pertama memungkinkan bayi baru lahir pulih dari tuntutan kelahiran dan transisi segera ke kehidupan ekstrauteri.

Periode Reaktivasi Kedua

Selama periode reaktivitas kedua (tahap ketiga transisi) dari usia sekitar 2 jam sampai 6 jam, frekuensi denyut jantung bayi labil dan perubahan warna terjadi dengan cepat yang dikaitkan dengan stimulasi lingkungan. Frekuensi napas harus tetap di bawah 60 kali/menit dan seharusnya tidak lagi ada rales atau ronki. 

Bayi baru lahir mungkin tertarik untuk makan dan harus didorong untuk menyusu. Pemberian makan segera sangat penting untuk mencegah hipoglikemia dan  dengan menstimulasi pengeluaran feses, mencegah ikterus. Pemberian makan segera juga memungkinkan kolonisasi bakteri di usus, yang menyebabkan pembentukan vitamin K oleh saluran cerrna.

Bidan harus membantu ibu menyusui selama pememberian makan pertama. Setiap mucus yang ada selama pemberian makan segera dapat mengganggu pemberian makan, khususnya jika mucus berlebihan. Adanya mucus dalam jumlah banyak merupakan indikasi suatu masalah, seperti atresia esophagus. 

Mucus bercampur empedu selalu merupakan tanda penyakit bayi baru lahir dan pemberian makan harus ditunda sampai penyebabnya telah diselidiki secara menyeluruh.

Selasa, 28 Juni 2022

Tanda-tanda Kematian.



“Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail.” (QS. Luqman: 34)

Kematian adalah hal penting. Tak kurang dari 145 ayat dalam Al Qur'an yang menyebut atau membahas masalah kematian. Tentang waktu kematian adalah rahasia Allah semata. Tidak ada yang tahu kapan, di mana dan bagaimana seseorang akan mati. Karena kematian menyangkut terpisahnya ruh dengan badan. Dan tidak ada yang tahu banyak tentang soal ruh kecuali Allah. Allah berfirman:

“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, ‘Ruh itu urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit’.” (QS Al Isra' 17:85)

Dari 145 ayat Al Qur’an yang menyebut tentang kematian, tidak ada satupun yang membahas tentang tanda-tanda orang yang akan mati apalagi tanda itu dimulai sejak 40 hari sebelumnya. 

Adapun dalil Qur’an dan hadits yang menyinggung tanda-tanda orang yang akan meninggal adalah saat seseorang dalam kondisi sekarat (sakaratul maut) atau di ambang kematian. Haditsnya adalah sebagai berikut:

1. Terpejamnya mata.

Rasulullah saw bersabda:

Rasulullah memasuki rumah Abu Salmah dan menutup mata Abu Salmah kemudian berkata, “Sesungguhnya ruh itu apabila tertahan [maksudnya meninggal maka ia diikuti oleh mata}.”

2. Bertautnya betis. 

Allah berfirman:

“Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan).” (QS Al Qiyamah 75:29).

Jamur Teriyaki

 



Bahan:

- 150 gram daging sapi has dalam, potong tipis.
- 100 gram jamur shitake basah, potong tipis.
- 1 ikat daun gingseng, siangi.
- 1/2 buah paprika, potong tipis.
- 2 siung bawang putih, memarkan dan cincang halus.
- 1/2 buah bawang bombay, iris tipis.
- 5 sdm saus teriyaki.
- 1 sdm kecap asin.
- 1 sdt merica bubuk.
- 1/2 sdt pala bubuk.
- 3 sdm margarine untuk menumis.
- 100 ml kaldu sapi.

Cara Membuat:

- Panaskan margarine, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.
- Masukkan daging sapi yang telah dipotong tipis, aduk-aduk sampai berubah warna.
- Tambahkan jamur dan paprika, aduk rata.
- Masukkan saus teriyaki, kecap asin, kecap manis, merica bubuk, dan pala bubuk.
- Tambahkan kaldu sapi, masak sampai kuah mengental.
- Untuk 4 porsi.

Sakit Jantung Sembuh Setelah Rajin Dhuha (Desi Zailina - Ibu rumah tangga)


 

Jika Allah menghendaki, maka tidak ada yang tidak mungkin. Begitu keajaiban yang dialami oleh Desi. Sakit jantungnya sembuh berkat Dhuha dan sedekah. Bahkan dengan Dhuha dan sedekah itu pula, keluarganya terhindar dari kebangkrutan. Berikut kisahnya.

Divonis jantung, Desi Zailina cuek saja. Ia tidak terlalu serius oleh diagnosa dokter. Ia pun tetap melakukan aktifitas. Padahal saat divonis, ia sedang hamil enam bulan. Ia tetap keluar rumah, beraktifitas. Akibatnya fatal, Desi mengalami sesak nafas. Terpaksa ia menemui dokter lagi. Dokter pun merekomendasi supaya ke Spesialis Jantung. “Jantung ibu bocor!” ujar dokter. Ia pun dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Desi bukannya nurut, malah minta pulang kampung ke Palembang, untuk ziarah ke orangtua suaminya, Mazrul Jamal. Bukannya naik pesawat, Desi sama suami melalui jalan darat. Usai ziarah kubur, Desi pun kembali sesak nafas. Pulang ke Jakarta, pembantu masih mudik. Makin capeklah Desi. Tapi dasar bandel, Desi masih mau mengantar anak piknik ke Bandung. Sebagai akibatnya, balik ke Jakarta, sampai di rumah Desi langsung lumpuh. Kaki kirinya tidak bisa digerakkan. Ke kamar mandi pun Desi harus merangkak. Suami yang sedang di luar ditelpon. “Mah, mungkin itu karena asam urat tinggi,” simpul suami. Yang benar, kata dokter, efek dari jantung bocor!

Merasa sudah gawat, Desi minta dirawat inap di klinik. Saat itu, bulan November. Menurut dokter kandungan, Desi akan melahirkan bulan Desember. Pada hari ke-empat di klinik, Desi anfal, sesak nafas hebat. 

“Saya sudah bilang ke suami, saya sudah nggak kuat, saya nggak kuat,” tuturnya.

Esok paginya, Desi batuk darah. Tanggal 27 November 2007, Desi baru nurut masuk Harapan Kita. Di UGD dokter kebingungan. Sudah keadaan hamil tua, jantung bocor lagi! Tim dokter memutuskan, janin harus dikeluarkan. Risikonya sangat mengerikan: kematian salah satu dari keduanya, atau kedua-duanya! 

“Alhamdulillah, risiko itu tidak sampai terjadi. Anak ke-empat saya lahir dengan bobot 2,2 kilo,” tutur Desi yang tinggal di Komplek Delta Mas, Cikarang.

Derita belum usai. Dua minggu setelah melahirkan, Desi harus operasi jantung. Untungnya operasi lancar. Tapi masa penyembuhannya, enam bulan. Biayanya? Hanya rumah tinggal yang tersisa. Mobil, tabungan, dan sebagainya amblas! “Pokoknya habis-habisan deh,” papar Desi. 

Masih belum cukup, selama Desi dirawat, suami harus menunggu. Hasilnya, pegawai swasta itu pun dipecat. Perusahaan tidak mau tahu. Satu bulan absen, tidak ada toleransi: out! Apalagi ini bakal absen berbulan-bulan. 

Apakah yang menyebabkan Desi selamat menjalani proses yang menakutkan itu? Persalinan lancar, operasi jantung lancar? Desi masih ingat anak yang sulung Aldi Perdana Ramadhan, saat itu masih kelas empat SD, mengingatkan bahwa apa yang terjadi pada ibunya karena satu hal: kurang sedekah. 

“Anak saya bilang, waktu itu saya masih terbaring lemah di rumah sakit, ‘Mah mungkin Mamah kurang sedekah kali, Mah.’” Saya agak tersentak, tapi saya menjawab, ‘Iya mungkin Mamah kurang sedekah.’” Desi akui saat itu tak terlalu serius menanggapi anaknya.

Tapi lama kelamaan, Desi berpikir mungkin benar peringatan anaknya. “Mungkin memang kuncinya pada sedekah. Musibah beruntun ini karena saya dan suami kurang sedekah.” Ia pun menyampaikan hal itu ke suami. Alhamdulillah, suami tanggap. Ia pun segera memesan nasi kotak 130 buah. Nasi kotak itu dikirim ke panti asuhan milik temannya. Tak lupa, Desi menulis surat untuk anak-anak yatim. 

“Saya minta didoakan supaya operasi jantung saya lancar.” Dan memang, operasi jantung Desi lancar. Padahal ia baru melahirkan ‘paksa’ anaknya, yang harusnya lahir sebulan lagi itu. Setelah semua tuntas, tuntas pula harta untuk biaya operasi. Suami pun kehilangan pekerjaan. Dengan sisa tabungan, Jamal buka bengkel. 

Ada yang mengherankan. Berkali-kali Aldi anaknya mengingatkan supaya jangan lupa sedekah dan tetap shalat Dhuha. Desi dan Jamal pun tiap bulan antar beras 50-100 kilogram ke panti asuhan milik temannya dan tiap hari shalat Dhuha. Hasilnya, “Usaha suami saya lancar. Avanza dan tabungan yang habis, kini diganti Allah SWT dengan yang baru: BMW dan Grand Livina. Kami memperoleh mobil itu Agustus 2008, walau nyicil bayarnya,” tutur Desi.

Akhirul kisah, Desi bersama suami bisa menjalankan ibadah umrah, via Biro Haji & Umrah Wisata Hati. Kaget juga Ustadz Yusuf Mansyur mendengar kisah Desi saat mereka ketemu di Madinah, 9 Juni 2009. “Subhanallah, Mah... ternyata ada yang lebih parah dari kita. Tapi mereka, dengan barakah sedekah, selamat dari kebangkrutan,” tutur Desi mengingat kata-kata Ustadz Yusuf. Yang lebih surprise lagi bagi Ustadz Yusuf, peringatan Allah melalui mulut anak Desi sendiri yang baru kelas empat SD.

Sejak saat itu, Desi dan suaminya, rajin bersedekah. Anaknya, Aldi, juga tak pernah lupa mengingatkan jika Mamah atau Papanya lupa bersedekah. Di sekolah, Aldi memang diajarkan rutin bersedekah oleh gurunya. 

Misalnya, tiap Jum’at ada Infak ke Surga, dalam bentuk sedekah beras atau uang. Bahkan ada kupon sedekah yang nilai per kupon Rp 5000. Kebiasaan sedekah ini, melekat erat di benak Aldi. Ibu Desi dan suami, patut bersyukur pada Allah mempunyai anak shalih macam Aldi, dan tak lupa berterimaksih kepada SD Fajar Hidayah, yang mendidik Aldi minded dengan amal sedekah itu.


Pentingnya komunikasi dengan janin


Pada minggu ke 20 usia kehamilan, fungsi pendengaran pada janin sudah mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan dari luar yang tidak disukainya.

Saat itulah sebaiknya calon ibu dan bapak mulai mengadakan dialog atau interaksi dengan janin. Janin mulai diajak bicara, bercengkrama dan bercanda. Hal ini akan memiliki pengaruh psikologik janin luarbiasa. Karena sejak ia dini sudah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya dan sudah mulai belajar sejak belum lahir. Kelak ia akan menjadi bayi yang tenang dan pembelajar cepat.

Sebagaimana cerita Dr. Thimas Verny dalam bukunya “The Secret Life of the Unborn Child” tentang seorang konduktor simfoni terkenal Boris Brott bahwa ia mampu memainkan beberapa lagu tanpa latihan. Hal ini dikarenakan sejak dalam kandungan ibunya sering memainkan musik tersebut.
Memenuhi hak-hak janin

F. Rene van de Carr, M.D dan Marcc Lehrer, Ph.D mengajukan sebuah rekomendasi sebagaimana tertulis dalam bukunya “Cara Baru Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan”. Rekomendasi ini mereka sebut sebagai “pernyataan Hak-hak Janin.”

Hak-hak tersebut adalah:
  • Hak saat janin menjadi sesuatu yang berjiwa untuk mengalami perkembangan pralahir tanpa gangguan.
  • Hak untuk mendapatkan gizi yang memadai untuk membangun akal dan tubuh yang sehat.
  • Hak untuk dilindungi dari racun dan toksin yang dapat menghambat perkembangan saraf dan fisik.
  • Hak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dalam rahim, bebas trauma fisik atau tingkatan kebisingan, cahaya, atau stimulasi berlebihan yang membahayakan.
  • Hak untuk diterima sebagai individu yang hidup dan sadar sebelum dilahirkan.

Teladani Rasulullah Saat Menahan Amarah



Tak ada rumah tangga yang sepi dari masalah. Tidak ada suami yang tidak pernah marah dan emosi. Meski demikian, seorang istri yang cerdas tahu bagaimana meredam kemarahan suaminya dengan tenang dan penuh kecintaan. Dengan adanya kemarahan, jangan pernah berpikir bahwa ‘sumber’ cinta di antara keduanya telah mengering dan ‘daun-daun’nya telah rontok berguguran.

Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu, siapa pun pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.

Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri. Kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan suami berpotensi menggiring Anda ke berbagai problem rumah tangga.

Rasulullaah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam marah karena beberapa hal. Namun dapat dipastikan, semuanya bermuara pada satu sebab; sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan agama, bukan kepentingan pribadi.

Marah atau gembiranya Nabi dapat dibedakan dari rona wajahnya, karena kulitnya sangat bersih. Bila marah, pelipisnya memerah. Bila marah dan saat itu sedang berdiri, ia duduk. Bila marah dalam keadaan duduk, ia berbaring. Seketika, hilanglah amarahnya.

Bila Nabi sedang marah, tak ada seorang pun yang berani berbicara padanya, selain Ali bin Abi Thalib. Lepas dari itu, ia sulit sekali marah, dan sebaliknya, mudah sekali memaafkan. Kesaksian ini dikutip secara valid oleh Yusuf an-Nabhani dalam “Wasail al-Wushul ila Syamail al-Rasul”.

Siapa tidak mendamba pasangan setia dan selalu mesra? Siapa pula yang betah hidup dengan pasangan yang durhaka lagi gampang marah? Faktanya, menjadi pasangan setia dan mesra sungguh tidak mudah.

Alangkah baik kita menjadikan rumah tangga Rasulullah sebagai teladan utama. Inilah potret rumah tangga yang diliput berkah dan bertabur cinta. Panutan umat sejagat ini adalah sosok suami yang pandai mengistimewakan istri.

Beliau biasa memanggil Aisyah dengan sebutan humaira, yang kemerah-merahan pipinya. Kadang juga Aisy, yang dalam budaya Arab, pemenggalan huruf terakhir dari nama itu menunjukan panggilan manja sebagai tanda sayang. Tidak ada wanita yang tidak tersanjung dipanggil demikian oleh suaminya.

Di tengah kesibukan mengurus umat, Rasulullah juga mampu menjaga keintiman bersama istri. Perhatikan penuturan Aisyah berikut. “Aku pernah mandi janabat bersama Rasulullah dengan satu tempat air. Tangan kami bergantian mengambil air.” (HR Bukhari dan Muslim). 

Rasulullah juga pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau pernah makan daging yang sudah digigit Aisyah (HR Muslim).

Kemesraan bahkan tetap dilakukan Rasulullah ketika istri sedang dalam keadaan haid. Simak penuturan Ummu Salamah. 

“Ketika aku rebahan bersama Rasulullah di lantai, tiba-tiba aku haid. Aku keluar mengambil pakaian haidku. Beliau bertanya, ‘Apakah kamu haid?’ Aku menjawab, ‘Ya’. Beliau lalu memanggilku, dan aku tidur bersama beliau di lantai yang rendah.”

Rasulullah memang begitu memuliakan istri. Boleh jadi sebagian suami lebih nyaman keluar rumah bersama rekan, meninggalkan istri di rumah. Perhatikan sikap Rasulullah, sebagaimana kesaksian Aisyah. 

“Ketika hendak melakukan sebuah perjalanan, Nabi biasa membuat undian di antara para istri beliau. Siapa yang namanya keluar undian, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian pula ketika beliau menyaksikan hiburan. Aisyah berkisah, 

“Pada suatu hari, orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi sendiri yang berkata padaku, apakah aku ingin melihatnya. Aku menjawab, ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakang beliau. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata, ‘Teruskan permainan kalian, Wahai Bani Arfidah (julukan orang Habasyah)!’ Hingga ketika aku merasa bosan, beliau bertanya, ‘Apakah kamu sudah puas?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Beliau lalu berkata, ‘Kalau begitu, pergilah!’.” (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah sosok suami sejati. Kendati demikian, sebagai manusia normal, tentu saja rumah tangga Rasulullah tidak bebas dari konflik. Perselisihan dalam rumah tangga adalah bumbu cinta. Namun, ketika berselisih, Rasulullah tidak pernah melibatkan emosi. 

Ketika sedang marah kepada Aisyah, beliau berkata, “Tutuplah matamu!” Kemudian Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah. Nabi berkata, “Mendekatlah!” 

Tatkala Aisyah mendekat, Rasulullah kemudian memeluk Aisyah sambil berkata, “Khumairahku, telah pergi marahku setelah memelukmu.”

Begitu mudah Rasulullah memaafkan isterinya, begitu mulia ia memperlakukan isterinya. Perilaku inilah yang orang sekarang menyebutnya romantis. Perilaku tersebut menunjukkan akhlaqul karimah (perilaku yang mulia) Rasulullah.

Tidak pernah ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah. Bahkan, beliau biasa memijit hidung Aisyah jika dia marah, sambil berkata, “Wahai Aisyah, bacalah doa, ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan’.” (HR Ibnu Sunni).

Rasulullah Muhammad saw manusia yang paling dicintai Allah pernah berkata kepada Aisyah ra, istri yang paling dicintainya “Sungguh aku tahu kapan engkau rela dan kapan engkau marah kepadaku” Aisyah bertanya “Darimana engkau tahu?” Rasulullah saw menjawab “Bila engkau rela, maka engkau akan mengatakan `Tidak demi Rabb Muhammad, dan ketika engkau marah, engkau mengatakan `Tidak, demi Rabb Ibrahim” Aisyah pun berkata “Benar, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak menghindar kecuali menyebut namamu saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ini artinya bahwa Aisyah ra menghindar untuk menyebut nama Rasulullah saw hanya ketika marah saja, namun sebenarnya hatinya tetap mencintainya. Dari hadits di atas, dapat kita simpulkan bahwa perselisihan suami istri terjadi pula di dalam rumah tangga Nabi saw sehingga salah satu di antara mereka marah atau keduanya. Tapi itu kemarahan yang hanya sementara yang kemudian hilang, tidak berlanjut hingga saling membenci dan bertengkar seperti sering kita saksikan pada saat ini. Rasulullah saw selalu memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan seperti “Ya Aisy”, “Ya Uwaisy” atau “Ya humaira” untuk membuat hatinya tersanjung.

Di lain hari pernah terjadi pertengkaran antara Nabi saw dengan istri-istrinya dalam hal nafkah. Istri-istri Rasulullah meminta tambahan nafkah dan kesenangan lainnya, tapi Nabi tidak memilikinya, padahal Beliau saw selalu memberikan apa saja yang dimilikinya. Diriwayatkan dari Jabir ra ia berkata “Suatu hari Abu Bakar ra datang ke rumah Nabi saw dan mendapati para sahabat sedang duduk di depan rumah Nabi. Tak seorang pun diizinkan masuk. Rasulullah saw mengizinkan Abu Bakar masuk. 

Kemudian datang Umar bin Khattab dan minta izin masuk. Rasulullah saw mengizinkannya. Mereka mendapati Nabi saw sedang duduk dan istri-istrinya di sekelilingnya. Rasulullah saw diam membisu. Kemudian Umar berkata “Sungguh aku akan menceritakan sesuatu yang akan membuat Nabi tersenyum. Sungguh aku akan mengatakannya agar beliau tertawa, “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang puteri si Zaid itu (istri Umar bin Khattab ra sendiri) yang baru saja merengek minta nafkah kepadaku. Karena jengkel aku cekik saja lehernya.”

Nabi pun tersenyum hingga tampak gerahamnya dan berkata, “Kau lihat sendiri mereka istri-istriku yang ada di sekelilingku juga minta tambahan nafkah kepadaku”. Kemudian Abu Bakar ra berdiri dan berjalan kearah Aisyah lalu mencekiknya. Demikian juga Umar berdiri dan berjalan kearah Hafshah lalu mencekiknya. Keduanya mengatakan “Apakah kalian tega merengek meminta kepada Rasulullah saw apa yang tidak beliau miliki”.

Tetapi tentu itu hanya candaan dan tidak menyakiti. Tujuannya agar para istri Rasul itu tidak menuntut terlalu banyak kepada Rasul apalagi di luar batas kemampuan beliau.

Semua kita pasti berharap memiliki rumah tangga yang sakinah dan penuh berkah. Rasulullah telah mengajarkan suami bagaimana memuliakan istri. Seperti sabda beliau, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).


Senin, 27 Juni 2022

Hal-hal yang mengingatkanmu akan datangnya kematian.



Sedangkan bagi orang yang beriman, dunia dan perhiasan yang ada di dalamnya adalah sarana untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah swt, sehingga dia tidak diperbudak olehnya. Dialah yang menundukkan dan mengatur dunia dengan syariat-Nya yang sempurna, bukan sebaliknya: dirinya yang harus menghinakan diri di hadapan harta (dunia). Allah swt berfirman:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (An-Nazi’at: 40-41)

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Al-Kahfi: 46)

Faktor-faktor yang dapat mengingatkan kematian:

  1. Ziarah kubur, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berziarah kuburlah kalian sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani)
  2. Mengunjungi mayit ketika dimandikan dan melihat proses pemandiannya
  3. Menyaksikan proses sakaratul maut dan membantu mentalqin
  4. Mengantar jenazah, menyalatkan, dan ikut menguburkannya
  5. Membaca Al Qur’an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan kepada kematian dan sakaratul maut. Seperti firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya” (QS. Qaaf: 19)
  6. Merenungkan uban dan penyakit yang diderita, karena keduanya merupakan utusan malaikat maut kepada seorang hamba
  7. Merenungkan ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan Allah Ta’ala sebagai pengingat bagi hamba-hambaNya kepada kematian. Seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, dan sebagainya
  8. Menelaah kisah-kisah orang maupun kaum terdahulu ketika menghadapi kematian, dan kaum yang didatangkan bala’ atas mereka


CARA KERJA KOLESTEROL JAHAT



Apa arti, macam dan gejala kolesterol telah kita bahas pada bab sebelumnya dengan detail. Kini kita akan membahas tentang cara kerja dari kolesterol yang ada dalam tubuh kita. Telah kita ketahui bersama bahwa kadar setiap jenis kolesterol yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu baik dari dalam maupun dari luar baik yang bisa dikendalikan maupun yang tidak bisa dikendalikan. 

Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam, yaitu intima. Semakin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam intima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.

LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksdasi tahap pertama, sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) untuk menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima. Di samping itu, LDL teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.

Sementara itu, LDL teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna, yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan, yang makin lama makin besar, sehingga membentuk benjolan dan mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.

Keadaan ini akan semakin memburuk, karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga menjadi jumlah yang semakin bayak.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat ditunjukkan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah yang kita bayangkan, kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai, karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL atau yang sering kita kenal dengan kolesterol jahat. Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah tersebut, LDL semakin berbahaya apabila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL kecil-padat.

Jumat, 24 Juni 2022

Sesibuk Apapun Luangkan waktu untuk bercanda dengan istri tercinta



Inilah yang dicontohkan oleh Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang diceritakan oleh istri beliau, Aisyah radhiyallahu ‘anha,

Ia pernah bersama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam safar. Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.” (HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). 

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam masih menyempatkan diri untuk bermain dan bersenda gurau dengan istrinya tercinta.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menutup-nutupi pandanganku dengan pakaiannya, sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia yang suka bercanda.” (HR. Bukhari no. 5236 dan Muslim no. 892). Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bercanda sambil menutup-nutupi pandangan istrinya yang ingin memandang seorang pemuda. Lihatlah candaan beliau dan senda gurau kepada istrinya tercinta! Sebagai suami pernahkah kita seperti itu?


Chiken Steak With Mashed Potato

 



Bahan-bahan Steak :

200 gram dada ayam fillet
Bawang putih
Bawang bombay
Garam
Lada hitam
Jeruk nipis
Saos tiram
Wortel
Buncis
Jagung Manis
1 lembar daun salam
Bawang merah

Bahan-bahan Mashed Potato :

2 buah kentang ukuran sedang

1 sdm margarin
2 sdt lada bubuk


Cara Membuat Mashed Potato :
  1. Rebus kentang sampai lunak. Setelah matang, kupas.
  2. Iris-iris supaya lebih mudah dilumatkan.
  3. Masukkan kentang ke mangkuk food processor, tambahkan margarin dan lada bubuk. Proses sampai lunak.
  4. Kalau mau creamy, bisa ditambah susu putih UHT, yang dimasukkan sedikit demi sedikit sembari diproses dengan food processor. 
  5. Setelah lembut, siap disajikan.


Cara Membuat Steak :
  1. Marinasi ayam selama 3-5 menit dengan garam sejumput jeruk nipis dan lada hitam.
  2. Selagi menunggu marinasi dada ayam, rebus sayuran sebentar saja ditambah daun salam bawang merah sebutir dan garam sedikit.
  3. Untuk membuat saos, masak bawang putih sampai harum kemudian bawang bombay. Tambahkan air secukupnya dan tambahkan saos tiram.
  4. Masak dada ayam yg sudah dimarinasi menggunakan teflon tanpa minyak.
  5. Plating dan siap disajikan bersama mashed potato.

Apakah bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI?

 



Apakah bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI? 

Bayi baru lahir harus sesegera mungkin disusui. Sesaat setelah melahirkan, payudara Anda akan menghasilkan kolustrum yang sangat berguna untuk daya tahan tubuhnya. Idealnya, dalam ½ hingga 1 jam setelah Anda melahirkan, bayi harus disusui.

Dewasa ini, para dokter ahli kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir segera disusui. Hal ini bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit pertama bayi dengan ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan batin yang tak ternilai. Bayi baru lahir yang sudah dapat menangis dan bernapas dengan baik serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir diletakkan di dada ibu. 

Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia akan merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui sedari awal bayi Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal dalam menyusui ini dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan Inisiasi Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI selanjutnya.

Apakah ASI yang tidak keluar pada hari pertama dianggap masih normal?

Benar. Pada dua tiga hari pertama, produksi ASI masih sangat sedikit. Hal ini sesuai dengan keadaan si bayi, dimana masih banyak terdapat cairan dalam tubuh bayi sehingga bayi tidak banyak membutuhkan ASI atau PASI dalam dua tiga hari pertama. Anda tidak perlu memberikan si kecil susu formula lantaran khawatir si kecil akan kehausan karena tidak mendapatkan ASI.


Kamis, 23 Juni 2022

Bagaimana caranya agar si kecil terbiasa makan dengan sendok?



Agar balita Anda terbiasa makan dengan sendok, berikut tips-tips sederhana yang dapat Anda lakukan.

  1. Berikan makanan sedikit saja pada ujung depan sendok, jangan langsung memberikan makanan dalam porsi besar.
  2. Masukkan sendok ke dalam mulut anak secara mendatar (horisontal), demikian juga saat mengeluarkan, sendok harusdalam posisi datar. Hal ini dapat merangsang anak menggunakan bibir atas untuk mengambil makanan dari sendok.
  3. Apabila posisi lidah anak sering ke depan, berikan sedikit tekanan, Letakkan sendok mendatar di atas lidah dan tekan sedikit lurus (vertikal) ke bawah, tapi jangan terlalu keras. Ini akan merangsang lidah tetap pada posisi yang benar sehingga membantu anak untuk bisa menelan dengan lebih baik. 
  4. Tekanan sendok bisa dilakukan bersamaan dengan kontrol mulut 


Sembuh dari Penyakit Stroke Setelah Berdoa di depan Ka’bah (Fatimah Abd Latif - Malaysia)


 

Subhanallah... Maha Suci dan Maha Besar Allah atas segala kekuasaan-Nya. Seorang jamaah haji asal Malaysia tidak menyangka, impiannya untuk dapat berjalan kembali akhirnya terkabul berkat doanya yang dilaksanakan di depan Ka’bah.

Kun fayakun... yang terjadi maka terjadilah, jika Allah telah berkehendak maka siapapun tidak dapat menyangkalnya. Bercerita tentang pengalaman uniknya itu, Fatimah Abd Latif, mengatakan dia baru menyadari kakinya bisa bergerak kembali setelah bangun tidur dan akan bersiap menunaikan shalat Subuh di Masjid Nabawi.

“Kemudian, saya mencoba bergerak tetapi hanya dapat bergerak tiga langkah saja. Namun, saya mencoba lagi bergerak dengan bantuan anak dan menantu untuk menunaikan shalat Subuh di Masjid Nabawi,” kata Fatimah.

Alhamdulillah, syukur kepada Allah swt. Karena setiap hari nenek berusia 62 tahun ini berdoa di depan Ka’bah, kaki kirinya akhirnya dapat bergerak dan sehat hingga bisa menunaikan ibadah shalat Subuh.

“Allah memakbulkan doa saya dan kami sekeluarga merasa terharu dan bersyukur atas nikmat ini,” katanya ketika ditemui wartawan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), belum lama ini.

Sebelum ini, Fatimah didiagnosis mengidap penyakit stroke yang mengakibatkan badannya lumpuh sebelah kiri sejak lima tahun lalu. Sehingga ketika tiba di Madinah dan kemudian ke Makkah, yang dilanjutkan dengan menunaikan wukuf di Arafah, Fatimah adalah salah satu jamaah asal Malaysia yang menggunakan kursi roda. Dan alhamdulillah sekarang ia sudah bisa berjalan dengan normal berkat doanya di depan Ka’bah.


24 Pertanyaan Tentang Tumbuh Kembang Bayi & Balita

 


 

Anda harus menunggu sekian lama demi kata pertama atau langkah pertama si bayi. Namun ada banyak tahapan perkembangan kecil yang sama pentingnya dengan kedua hal besar itu dan momen itu bisa saja terjadi saat ini. Bayi Anda menanamkan pondasi kemampuan berbahasa dan motorik pada tahun pertama sejak kelahirannya, dan dia juga mencari tahu setiap hal yang bisa dilakukan tubuh mungilnya –dia mengedipkan mata, meremas hidung, dan menggoyangkan jemari. Dan setiap gerakan kecil itu adalah bukti bahwa otak dan tubuh si bayi tumbuh dan berkembang pesat. 

1. Kapan pertama kali bayi tersenyum?

Bayi untuk pertama kalinya tersenyum biasanya pada usia sekitar 6–8 minggu.

Tidak ada yang bisa menandingi perasaan orang tua yang melihat bayinya tersenyum untuk pertama kali, tapi dia butuh waktu untuk mencapai tahap “senyum sosial” (ketika raut wajahnya menampakkan keceriaan, bukan sekadar memberi Anda senyuman kosong dari bayi baru lahir). Dia butuh waktu untuk menyadari bahwa senyumnya bisa menarik perhatian Anda. Ketika dia sadar akan hal itu, dia akan tersenyum setiap kali melihat Anda dan setiap kali dia merasa bahagia –ini berarti dia mulai menghubungkan ekspresi dengan perasaan.

Bahkan di usia yang masih sangat muda, bayi sudah mulai menirukan ekspresi wajah Anda. Jadi jika Anda ingin membangkitkan senyum si kecil, tunjukkan senyum Anda di hadapan dia!

2. Kapan bayi mulai bisa menggetarkan bibir?

Bayi mulai bisa menggetarkan bibir untuk pertamakalinya biasanya pada usia 3–4 bulan. Bayi Anda mulai menciptakan serangkaian bunyi, yang meliputi teriakan, gumaman, dan kini, dia menggetarkan bibir hingga mengeluarkan bunyi “bbrrrr”. Ini berarti dia memelajari teknik mengendalikan lidah, mulut, dan otot bibir. Kemampuan itu akan dia butuhkan kelak ketika dia mulai menyusun kata-kata.
Jika bayi melihat Anda tersenyum setiap kali dia meniupkan gelembung dari mulutnya, dia akan terus melakukan hal itu. Cobalah untuk merangsang dia dengan cara menciptakan gelembung Anda sendiri. Semakin sering dia menggerakkan otot-otot bibir, dia akan semakin terlatih mengucapkan konsonan, vokal, dan bahkan kata-kata.

3. Pada usia berapa bayi sudah mulai bisa tertawa?

Bayi sudah mulai bisa tertawa biasanya pada usia 4–6 bulan. Beberapa minggu yang lalu mungkin bayi Anda mengeluarkan celoteh sederhana, tapi kini gumaman kecilnya sudah menjadi tawa terpingkal-pingkal. Tawa pertama itu adalah cara dia untuk menyatakan rasa gembira dan mengandung kalimat: Mama berhasil! Tawa juga berarti bayi Anda mengembangkan kemampuan vokal dan mengasah berbagai otot di sekitar mulutnya.

Pada awalnya, Anda perlu menyentuh, menggelitik, atau bercanda dengan si bayi agar dia bisa tertawa. Namun menginjak usia 5 atau 6 bulan, dia sudah mampu bereaksi terhadap rangsangan sederhana, seperti wajah lucu dan suara aneh yang Anda ciptakan.

4. Pada usia berapakah bayi bisa menggoyangkan rattle?

Bayi bisa menggoyangkan rattle untuk pertama kalinya terjadi pada usia 4 bulan

Pertama, bayi Anda mengembangkan kemampuan menggenggam rattle, lalu dia mencari tahu cara menggoyangkan benda itu (terutama jika rattle bisa mengeluarkan bunyi). Dengan cara ini, dia belajar hubungan sederhana sebab-akibat. 

Untuk melatihnya, belilah rattle aneka warna dengan tekstur, bentuk, dan ukuran yang bervariasi untuk disentuh dan dimainkan bayi Anda. Untuk memancing ketertarikan dia terhadap mainan baru, Anda bisa memegang rattle di luar jangkauan bayi agar dia merentangkan tangan, menyentuh, hingga akhirnya merebut dan belajar menggoyangkan rattle.

5. Kapan untuk pertama kalinya bayi mulai bisa bergumam?

Bayi mulai dapat bergumam untuk pertama kalinya yaitu pada usia 4-6 bulan.

Pada usia itu, suara gumaman bayi mulai melibatkan huruf konsonan, seperti b dan d, dan membentuk suara bergumam yang indah seperti “bababababa” atau “dadadadada.” Suara sederhana itu merupakan latihan berharga dalam menyusun kata-kata yang akan dia temui kelak.

Agar bayi dapat bergumam, Anda dapat melatihnya dengan cara menstimulasi dia untuk bergumam dengan cara menirukan bunyi yang dia keluarkan, dan kenalkan suara-suara baru agar dia mau meniru Anda –jika bayi sudah bisa mengucapkan “baba”, coba dorong dia untuk mengatakan “gaga.” Saat Anda membacakan dongeng, beri penekanan terhadap beberapa kata di dalam buku (misalnya suara binatang) sehingga bayi Anda mengenal bebunyian baru.

6. Pada usia berapakah bayi mulai bisa menjulurkan lidah?

Bayi mulai bisa menjulurkan lidah pada usia 4–6 bulan. Pada usia tersebut, otot-otot di mulut bayi baru mulai berkembang dan dia perlu melatih penggunaan lidah (termasuk menjulurkan lidah) sebelum dia bisa mengerjakan tugas yang lebih besar, seperti bicara atau mengonsumsi makanan padat. Bayi juga mungkin saja membiarkan lidahnya menggantung jika dia bernapas melalui mulut (perilaku itu akan berhenti ketika dia menemukan cara bernapas melalui lubang hidung).

Ketika Anda menjulurkan lidah di depan si bayi, besar kemungkinan dia akan mengikuti gerakan Anda –momen itu merupakan salah satu perilaku interaktif pertama yang akan Anda saksikan.

7.  Kapan bayi mulai suka mengisap jari kaki?

Bayi mulai suka mengisap jari kaki ketika berusia 5–6 bulan. Pada usia ini, bibir dan lidah bayi sangat sensitif –mungkin lebih sensitif daripada jari-jarinya pada usia ini—sehingga dua anggota tubuh itu mensuplai banyak informasi. 

Tubuh si bayi sangat lentur, dan sekarang dia sudah bisa meraih obyek, menangkap, dan memegang berbagai benda. Tiba saatnya kaki menjadi mainan favorit si bayi. Dan perilaku itu adalah pertanda baik –mengisap jari kaki merupakan cara bayi untuk menenangkan diri.

Untuk melatihnya, dapat dilakukan dengan cara membiarkan bayi Anda bertelanjang kaki, lalu gelitiki dan rentangkan kaki dia untuk menstimulasi dia melenturkan otot.

8.  Pada usia berapa bayi mulai dapat bertepuk tangan?

Bayi mulai bisa bertepuk tangan setelah memasuki usia 9 bulan. Dalam sekejap, bayi Anda menjadi si pemandu sorak nomor satu. Anda bertepuk tangan, dia bertepuk tangan. Anda tersenyum, dia bertepuk tangan. Bayi Anda sekarang punya kemampuan motorik dan mampu mengkoordinasikan mata-tangan sehingga dia bisa menggerakkan kedua tangan di saat bersamaan. Dan fakta bahwa tubuhnya bisa mengeluarkan suara begitu membuat dia gembira.

Karena bayi suka meniru, mainkan musik dan nyanyikan lagu sambil bertepuk tangan mengikuti irama. Jika dia belum bisa menyerap teknik itu, Anda bisa meraih tangan si bayi dengan perlahan, rentangkan lebar, dan tepukkan kedua tangan bayi.

9. Kapan bayi mulai bisa mencium?

Bayi mulai bisa mencium setelah memasuki usia kurang lebih 1 tahun. Meskipun bayi Anda mungkin sudah bisa mengecup di usia sekitar 6-9 bulan dan menekan bibirnya ke pipi Anda, dia belum bisa menciptakan “bunyi mengejutkan”dari ciuman hingga usianya sekitar 1 tahun. Untuk menciptakan bunyi itu, diperlukan otot-otot wajah dan pita suara yang sudah berkembang. Pada usia 1 tahun, ciuman si kecil menjadi lebih bermakna –sebagai cara mengungkapkan rasa sayang kepada Anda dan mengatakan bahwa dia bahagia.

Dia mulai mengaitkan antara kata-kata dengan tindakan, maka coba beri dia tes dengan mengatakan, “Cium Mama.” Jika dia tidak bereaksi, ulangi kalimat Anda, lalu beri contoh tindakan yang mengikuti kalimat itu. Dia akan menangkap pelajaran itu dalam waktu singkat.

10. Pada usia berapa bayi mulai tengkurap dan duduk?

Bayi mulai bisa tengkurap dan duduk setelah memasuki usia 3–6 bulan. Kemungkinan besar bayi belum bisa duduk sendiri, namun Anda sudah bisa melatih kekuatan otot anak dengan cara meletakkan bayi dalam posisi duduk dalam gendongan Anda maupun di dalam kereta bayi. 

Pada usia 3 bulan, bayi tidur telentang dan menggerakkan lengan ke atas, ke samping, dan menyilang, untuk menguatkan otot lengan atas serta sendi bahu. Sementara untuk menguatkan tungkai atas dan sendi panggul, tekuk tungkai bayi ke arah perut dengan gerakan mengayuh dan memutar. 

Bagi bayi usia 4-6 bulan, persiapan bayi duduk bisa dilakukan antara lain dengan gerakan memangku bayi. Letakkan lengan ibu di bawah ketiak bayi dan genggam kedua kaki si mungil. Setelah itu, ibu bisa berlutut dan mengangkat bayi ke atas.

11. Pada usia berapa bayi mulai bisa merangkak?

Dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh bayi saat merangkak, yaitu ketika bayi berusia 6-9 bulan. Merangkak dapat menguatkan sendi-sendi pada bahu, siku, pergelangan tangan bagian bawah, dan tangan secara keseluruhan. Kelenturan tangan dan perkembangan motorik juga dilatih saat merangkak. Bahkan, bayi yang melewati fase merangkak dengan baik, cenderung lebih mudah saat diajarkan memegang pensil kelak. 

Dalam posisi tengkurap dan ibu duduk di belakang bayi, tarik panggul bayi ke posisi merangkak. Pertahankan posisi merangkak, lalu pegang panggul bayi dan tarik ke depan dan ke belakang. Bantu bayi mendorong kaki secara bergantian dengan memberikan tekanan-tekanan pada telapak kaki bayi.
12. Pada usia berapa bayi mulai bisa berdiri?

Bayi sudah mulai bisa berdiri setelah memasuki usia 9–12 bulan. Untuk melatihnya dapat dilakukan dengan cara membiarkan bayi berlutut di depan meja atau guling kecil, pegang panggul bayi, lalu tarik ke posisi duduk dan kembalikan ke posisi berlutut. Dalam posisi berlutut, pegang lengan bawah bayi dan dorong agar tubuh dia menjadi tegak. Jika posisi berlutut sudah tegap, pegang panggul bayi, miringkan ke satu sisi sampai bayi menarik kaki ke depan dan mencoba berdiri.

13. Mengapa kadang terdapat garis-garis hijau pada kotoran bayi?

Apabila makanan bayi hanya berupa ASI saja, maka kotorannya akan lembut dan hampir tidak berbau, serta jarang sekali melukai anus bayi. Kadang terdapat garis-garis hijau di kotorannya. Warna hijau di kotoran tersebut sekedar menunjukkan bahwa sistem pencernaan bayi mulai berkembang

14. Mengapa perut bayi sering tampak bergerak?

Pernapasan bayi masih dominan dengan menggunakan otot perut. Itu sebab, otot perutnya akan bergerak. Setelah 6 bulan, pernapasannya berganti dengan otot dada. Maka itu, para ibu jangan memakaikan gurita/bedong pada bayinya. Sebab, pemakaian gurita/bedong tak hanya mengekang pergerakan dinding perut, tapi juga gerakan usus untuk mencerna makanan pun akan terganggu. Bahkan, makanan yang masuk bisa keluar alias muntah lagi. 

Bila khawatir si kecil kedinginan, sebaiknya jangan dibedong kuat-kuat, gunakan saja celana, popok dan kaos singlet. Biarkan bayi bernapas lega.

15. Bagaimana cara mengajak bermain dengan bayi?

Meski bayi belum bisa berbicara, sering-seringlah mengajaknya berbicara dan tataplah matanya. Ceritakan kisah lucu dan menyanyilah dengan riang. Bayi paling senang mendengar suara-suara lucu yang Anda keluarkan saat berbicara dengannya. Berinteraksi dengan bayi akan membantu mengoptimalkan kecerdasan dan merupakan langkah awal untuk pembentukan pribadinya.

16. Bagaimana cara merancang kamar bayi dan balita yang aman?

Merancang kamar anak sesuai impian bukan sekadar memilih tema yang imut dan warna cat. Meskipun tak sulit bagi Anda untuk mendapatkan barang-barang lucu, Anda perlu meluangkan banyak waktu demi memastikan bahwa kamar itu aman untuk bayi Anda. Berikut ini beberapa tips untuk menginspeksi bahaya yang mengintai di kamar anak Anda. 

Waspadai tali

Atur kamar agar boks bayi, tempat bermain, serta barang-barang yang relatif tinggi ditempatkan jauh dari jendela. Jika terlalu dekat, bayi Anda bisa meraih tali tirai –benda berbahaya yang bisa menyebabkan dia tercekik. Dia juga bisa memanjat jendela dan terjatuh. Pasang penghalang jendela dan bila memungkinkan, belilah tirai yang tidak bertali. 

Simpan mainan dalam kotak/boks khusus tempat mainan

Simpanlah mainan di dalam kotak atau tempat penyimpanan lain yang tidak pakai penutup. Jika kotak mainan Anda punya tutup, Anda harus punya per untuk menghalangi tutup agar tidak menimpa tangan anak atau menjebak dirinya di dalam jika dia memanjat masuk.

Pasang pelindung pada stopkontak

Selalu pasang pelindung pada stopkontak yang tidak terpakai. Carilah tipe yang menutupi keseluruhan stopkontak karena batita yang ngotot bisa mencopot pelindung dari stopkontak. Sejumlah tipe membutuhkan dua tangan orang dewasa untuk memindahkannya dari soket, jadi anak tidak mudah mencopotnya. Jauhkan kabel dari jangkauan tangan si kecil dengan cara melipat dan menyembunyikannya di belakang furnitur atau disimpan di pemendek kabel.

Pilih dekorasi yang aman

Pilihlah hiasan yang ringan karena kaca atau pigura yang berat bisa mencederai bayi Anda apabila terjatuh. Hindari dekorasi yang dilengkapi tali panjang, pita, atau benda lain yang bisa mencekik, termasuk alat-alat yang bisa digerakkan. Keluarkan benda-benda ini sebelum bayi Anda memanjatnya (umumnya ketika dia berusia sekitar 5 bulan) sehingga bisa tercekik.

Awasi pintu

Belilah pagar yang bisa dilas dan menempel ketat di dinding atau doorjamb (karena pagar mungkin tidak cukup kuat untuk menahan bayi yang ngotot memanjat). Jangan pernah menggunakan pagar model akordion dengan bukaan berbentuk huruf V atau bentuk berlian karena menurut US Consumer Product Safety Comission (CPSC), anak-anak bisa tercekik.

Waspadai pagar boks

Jarak di antara batang pagar tidak boleh lebih dari 2 cm agar bayi Anda tidak bisa memasukkan kepalanya. (Boks dengan ujung-ujung yang tajam juga berbahaya). Periksa sudutnya karena tidak boleh ada kenop hiasan atau elemen lain di atasnya yang bisa membuat baju anak tersangkut sehingga dia tercekik atau mengakibatkan cedera lainnya. Periksa (dan selalu periksa secara rutin) sekrup, baut, dan matras untuk memastikan bahwa tidak ada yang kendur atau rusak.

Desain minimalis

Ada dua hal penting dalam boks bayi Anda: matras yang rata dan pas, serta selimut. “Mungkin Anda tergoda untuk membuat boks yang imut dan nyaman dengan banyak selimut, boneka binatang, dan bantal, tapi semua itu bisa mengakibatkan sesak bagi anak-anak di bawah usia 1 tahun,” kata Meri-K Appy, kepala Home Safety Council. Tidak menggunakan bantalan di tepi dalam boks juga bijak. Sebuah penelitian baru yang diulas di Journal of Pediatrics menemukan, risiko sesak napas akibat bantalan itu jauh lebih besar ketimbang manfaatnya.

Hindari bahaya meja ganti

Simpan bedak bayi, losion, gel tangan berbahan dasar alkohol, serta barang-barang lain di dalam laci atau lemari jauh dari jangkauan bayi Anda. Benda-benda ini lebih berbahaya dari yang Anda pikirkan. Menurut American Association of Poison Control Centers, menelan produk-produk kosmetik atau perawatan adalah penyebab paling umum dalam kasus keracunan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Benda berbahaya lain? Di luar dugaan, tali pengaman meja ganti popok justru tidak aman. “Anak bisa bergerak kesana kemari kemudian terjatuh saat Anda meleng,” kata Nychelle Fleming, public affair spesialist di CPSC. Setiap saat, peganglah bayi Anda dengan satu tangan. 

Menjaga ujung furnitur agar tidak jatuh

Gunakan penjepit atau jangkar untuk mengamankan furnitur yang tinggi dan berat ke arah dinding, tidak peduli seberapa stabil benda-benda itu, karena dampaknya bisa fatal jika benda itu jatuh menimpa bayi Anda. Meletakkan benda-benda berat di atas lemari (misalnya TV) juga menambah bahaya. Pasanglah perekat di bagian bawah lemari sehingga anak Anda tidak akan bisa membuka atau menggunakannya sebagai “tangga” untuk memanjat.

Memasang Pengaman Jari pada Pintu

Pada anak-anak yang berusia 4 tahun dan yang lebih muda lagi, mayoritas amputasi jari terjadi karena jari si anak terperangkap di pintu. Pasanglah pengaman dalam posisi yang cukup tinggi sehingga anak tidak bisa menariknya.

17. Perlukah senam bagi bayi?

Senam yang menuntut setiap bagian tubuh untuk bergerak, pasti memberi banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran. Tidak hanya para ibu yang bisa berolahraga sambil bersenang-senang dengan pergi ke gym, melainkan si bayi mungil juga bisa memetik manfaat dari senam. Bagi bayi, senam berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta melatih otot agar dia siap menghadapi fase duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Selain itu, senam juga memberi Anda pengetahuan seputar kemampuan fisik yang mampu dilakukan bayi pada usia tertentu. Dan yang tidak kalah penting, jika bayi memiliki masalah fisik maupun saraf, senam bayi bisa menjadi instrumen deteksi dini sekaligus berguna untuk penyembuhan.

Bayi sudah bisa dikenalkan dengan gerakan-gerakan senam sejak dia berusia 3 bulan yaitu ketika bayi sudah bisa mengangkat kepala dengan tegak. Bayi yang diberi bekal gerakan senam, memiliki tubuh yang lebih seimbang. Senam juga membuat bayi terampil melakukan berbagai posisi dan gerakan sesuai tahapan tumbuh kembang. 

Manfaat lain dari senam bayi adalah melancarkan peredaran darah dan menguatkan jantung. Senam bayi juga membiasakan anak berinteraksi dengan lingkungan. Karena dengan keseimbangan dan gerakan tubuh yang baik, bayi menumbuhkan rasa percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. 

Agar mendapat hasil yang optimal, sebaiknya senam bayi dilakukan rutin setiap pagi dan sore hari dengan durasi sekitar 10-15 menit satu kali senam.

18. Berapa kali sehari BAB bayi dan balita yang normal? 

Ukuran BAB yang normal  untuk bayi dan balita adalah sebagai berikut.

Bayi yang baru lahir (usia 0–4 bulan)

Bayi yang baru lahir pada umumnya BAB sekitar empat kali sehari. Karena ASI sangat mudah dicerna, maka bayi yang diberi ASI akan BAB tiap kali setelah menyusu. Karena mereka memakai semua gizi untuk tumbuh, sejumlah bayi yang masih diberi ASI mungkin tidak BAB selama seminggu penuh. Namun, berkonsultasilah dengan dokter anak jika pola BAB anak Anda berubah secara signifikan.

BAB pertama (disebut meconium) berwarna hitam, lengket seperti ter, dan feses itu mengandung segala macam yang bayi telan seperti cairan amniotik dan sel kulit mati. Bayi yang diberi ASI memiliki BAB yang berwarna kuning seperti mustard, sementara bayi yang sudah mengonsumsi susu formula mempunyai BAB yang berwarna hijau dan kental.

Bayi usia 4–12 bulan

Bayi usia 4–12 bulan pada umumnya melakukan BAB sebanyak tiga kali sehari. Karena pada usia ini, bayi Anda makan lebih banyak makan-makanan padat, BAB-nya akan menjadi lebih kental dan lebih bau. Ini semua “berkat” kerja cairan pencernaannya. Anda mungkin akan menemukan bahwa tempat pembuangan popok Anda yang cantik itu tidak bisa menghalangi bau yang keluar.

Batita (usia 1–3 tahun)

Bayi dengan usia 1–3 tahun biasa melakukan BAB setiap dua hari sekali. Batita adalah pengonsumsi makanan yang tidak bisa diprediksi sehingga pola buang air mereka juga bervariasi. 

Balita dan anak sekolah (usia diatas 3 tahun)

Pada umumnya balita usia diatas 3 tahun melakukan BAB setiap hari sekali.  Saat anak Anda dilatih untuk menggunakan toilet, ada satu pelajaran penting yang bisa Anda ajarkan: “Saat kamu mau buang air, segeralah buang air!” kata Dr. Gold. Untuk menghindari sembelit, Anda harus mengingatkan anak Anda yang sedang sibuk untuk pergi ke toilet.   

19. Apakah setiap senyuman bayi mengekspresikan bahwa ia bahagia?

Menjadi orang tua baru membutuhkan banyak pengorbanan -  tidur Anda, waktu luang Anda, bahkan kadang-kadang psikologis Anda. Tapi yang akan Anda dapatkan lebih berharga dari semua itu, dan Anda akan mengetahuinya ketika melihat bayi Anda tersenyum. Sebenarnya senyum pertama bayi hanyalah sekadar refleks. 

Baru setelah 12 bulan, bayi Anda akan mulai tersenyum sebagai cara untuk mengeskpresikan rasa senang, berkomunikasi dengan Anda, dan akhirnya, mengembangkan rasa humornya.  Di bawah ini beberapa tahapan senyuman bayi.

Bayi usia 0–6 Minggu : Senyum Refleksif

Anda akan melihat senyuman pertama si bayi saat dia tidur. Anda akan melihatnya mengernyit dan terkejut. Apakah sebuah senyuman? “Selama tidur REM (rapid eye movement) atau tahap tidur aktif,  tubuh bayi mengalami perubahan psikologi yang mengaktifkan refleks tertentu, dan salah satunya adalah senyum,” kata Pamela Garcy, PhD, piskolog  di Dallas. Pada tahap ini mungkin yang terjadi hanyalah reaksi fisik, bukan sinyal emosi.

Bayi usia 6–8 Minggu: Senyum Responsif

Di saat bayi Anda tumbuh, dia akan mulai tersenyum terhadap sesuatu yang disukainya, seperti buaian, suara, dan wajah. Tapi jangan terlalu berharap banyak pada usia ini. Senyumannya merupakan reaksi dari pengalaman panca indera, bukan respons sosial. “Anda mungkin berpikir si kecil tersenyum karena mengenali bahwa Anda ibu terbaik di dunia,” kata Charlotte Cowan, M.D seorang dokter anak di Boston.  Tentu saja Anda ibu yang  terbaik baginya, tapi senyumannya itu bukan bukti ia mengenali Anda. “Bayi Anda belum mengenal secara jelas siapa Anda.” Walau begitu Anda dapat mendorongnya untuk tersenyum. “Anda akan belajar suara dan ekspresi apa yang membuatnya merespons Anda,” kata Julie Segal, MD, dokter anak di Atlanta’s Northside Hospital. Berikan bayi Anda banyak kesempatan untuk mempelajari wajah Anda di saat Anda berbicara dengan lembut kepadanya. Tiru eskpresinya, dan dia mungkin mulai meniru Anda.

Bayi usia 2–3 bulan: Senyum Sosial

Senyum bayi dikaitkan dengan reaksi internal terhadap sesuatu yang menarik perhatiannya. Sekarang tidak sekadar itu. Pada usia ini, dia ingin menjalin hubungan. Bayi Anda akan tersenyum ketika melihat Anda dan akan bereaksi bila Anda mengeluarkan suara-suara lucu. 

Bayi juga akan belajar bahwa dia akan bereaksi dengan Anda melalui senyuman –tidak hanya menangis. Degukan, dengkuran, dan dengungan aneh merupakan cara bayi  untuk mengekspresikan dirinya. Tidak diragukan lagi, Anda adalah favoritnya. “Dia akan menjerit dan tertawa ketika bermain dengan Anda,” kata Mary Ellen Renna, MD, dokter anak di Woodbury, New York. Dia juga akan merespons Anda dengan menggerakkan seluruh badannya –menggerakkan tangan dan kakinya menunjukkan perhatian. 

Ingat, bayi tidak selalu tersenyum ketika Anda menginginkannya. Sebaliknya dia juga akan mengekspresikan emosi dalam bentuk lain. Tapi jika bayi sama sekali tidak tersenyum selama 12 minggu, hubungi dokter anak untuk memeriksa keterlambatan tumbuh kembangnya.

Bayi usia 6 Bulan: Senyum kepada siapa saja 

Beberapa bayi lebih banyak tersenyum daripada yang lainnya. Pada umur 6 bulan hingga 1 tahun dia akan tampak sebagai ahli senyum. “Pada umur  6 bulan bayi akan tertawa pada Anda, tidak peduli apapun yang Anda lakukan,” kata Dr. Cowan. 

Bayi Anda juga mulai tersenyum kepada semua orang di sekitarnya ketika melihat dan mendapat respons. Pada saat yang sama, senyumnya menjadi semakin bermakna. Dia mungkin tersenyum karena belajar sesuatu yang baru, atau karena dia senang bertemu dengan Anda.  “Bayi Anda sedang mengembangkan ingatannya maka kesenangannya menjadi bertambah besar ketika melihat Anda karena dia sadar Anda tadi pergi,” kata Dr. Renna.

Bayi usia 9 Bulan: Senyum Selektif

Ini merupakan saat bayi Anda mulai mengetahui Anda sebagai orang yang spesial dan berbeda dengan orang lain. Tapi di sisi lain, kegelisahan terhadap orang asing mulai muncul. Bayi Anda yang tadinya ramah tiba-tiba berhenti tersenyum dengan orang yang masih asing baginya. 

Ini mungkin mengecewakan karena bayi Anda tidak “bertingkah” sebagaimana yang diharapkan. Asal Anda tahu, perubahan raut muka sebenarnya sebuah tanda bahwa perkembangan kesehatan bayi berjalan dengan baik. 

Bayi usia 12 Bulan: Rasa Humor

Bayi Anda mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, dan rasa humornya juga mulai muncul. “Bayi pada umur ini selalu tertawa di saat mendengar Anda mengeluarkan suara lucu,” kata Dr. Cowan. Ketika bayi Anda berpikir sesuatu itu lucu, dia juga menginginkan Anda memberikan reaksi, maka tertawalah bersamanya. 

Jatuhkan sesuatu ke lantai, atau perlihatkan raut muka lucu, maka dia akan histeris. “Kejutan adalah elemen penting yang membuat bayi tertawa pada usia 12 bulan,” kata Dr. Garcy. “Letakkan bayi di atas lutut Anda, kemudian bernyanyilah, dan dengan pelan-pelan dia menggelosor sedikit.” 

Ambillah manfaat dari momen lucu ini: Tidak setiap hari Anda bertemu dengan seseorang yang menganggap Anda orang paling menyenangkan di muka bumi! 

20. Bagaimana cara membangun daya tahan alami pada bayi?

Untuk mengoptimalkan daya tahan bayi melalui gaya hidup sehat dan alami sehingga dapat terhindar dari berbagai jenis penyakit, dapat dilakukan dengan :
  • Makanlah makanan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar.
  • Luangkan waktu untuk beristirahat dan tidur dengan nyenyak.
  • Hindari toksin dan polusi kimia (misalnya pada pestisida pembunuh nyamuk dan kecoa)
  • Pastikan bayi selalu mendapat udara segar dan sinar matahari pagi.
  • Lakukan olahraga secara teratur dan jaga berat badan ideal
  • Menjaga sikap positif dan berpikir tenang.
  • Temulawak, mengkudu atau meniran sangat baik dikonsumsi karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

21. Apakah yang dimaksud dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) itu?

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah  kartu yang sengaja dibuat dan disebarluaskan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan. Dalam kartu tersebut termuat grafik pertumbuhan anak normal. 

Dengan mengisi dan membuat titik pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan usia dan berat badan bayi Anda secara teratur. Anda dapat melihat perkembangan bayi Anda setiap bulannya. Dalam KMS tersebut, grafik pertumbuhan bayi akan segera terlihat apakah normal, kurang atau berlebihan. Ada jenis KMS yang memakai berbagai warna sehingga Anda akan segera dengan mudah melihat apakah pertumbuhan si bayi normal, kurang, atau kurang sekali.

22. Apakah bayi sudah memerlukan mainan?

Sudah pasti bayi memerlukan mainan. Namun, yang lebih dibutuhkan adalah orang yang mau bermain dengannya. Baru dalam tahap perkembangan selanjutnya apabila ia sudah mempunyai perhatian terhadap dunia di sekelilingnya, ia perlu mainan yang dapat menarik seluruh perhatiannya dan ia dapat bermain sendiri.

Mainan bayi tidak perlu terbuat dari bahan yang mewah dan mahal. Setiap orang tua dapat menyenangkan hati si bayi dengan menggantungkan mainan atau apa pun yang dapat dilihat dan di dengar di atas atau di samping tempat tidurnya. Gantungkan mainan yang dapat berbunyi atau ikat serenteng benda plastik berwarna-warni di kisi-kisi tempat tidur. 

Jangan memberi mainan yang belum dapat dipegang oleh si bayi, apakah itu terlalu besar atau terlalu berat.

23. Bagaimana cara merangsang tumbuh kembang anak?

Untuk merangsang tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan cara mengajak si bayi bermain-main, berbicara, dan bercanda. Bayi akan sangat gembira apabila Anda melakukan suatu gerakan yang menyenangkan, atau mencoba si bayi melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ringan dan sederhana yang Anda berikan. Misalnya dengan meletakkan mainan yang disukainya agak jauh dari si bayi agar dia berusaha untuk meraihnya. Rangsanglah bayi Anda dengan kata-kata yang menggembirakan hatinya. Lakukan permainan yang sama dan sesering mungkin.

24. Pentingkah belaian dan elusan bagi bayi?

Belaian dan elusan sangat penting bagi kedua belah pihak. Bayi akan merasa bahwa orang-orang di sekitarnya mengasihi dan menyayanginya. Belain dan elusan akan membuat bayi merasa aman dan terlindungi.