Anda harus menunggu sekian lama demi kata pertama atau langkah pertama si bayi. Namun ada banyak tahapan perkembangan kecil yang sama pentingnya dengan kedua hal besar itu dan momen itu bisa saja terjadi saat ini. Bayi Anda menanamkan pondasi kemampuan berbahasa dan motorik pada tahun pertama sejak kelahirannya, dan dia juga mencari tahu setiap hal yang bisa dilakukan tubuh mungilnya –dia mengedipkan mata, meremas hidung, dan menggoyangkan jemari. Dan setiap gerakan kecil itu adalah bukti bahwa otak dan tubuh si bayi tumbuh dan berkembang pesat.
1. Kapan pertama kali bayi tersenyum?
Bayi untuk pertama kalinya tersenyum biasanya pada usia sekitar 6–8 minggu.
Tidak ada yang bisa menandingi perasaan orang tua yang melihat bayinya tersenyum untuk pertama kali, tapi dia butuh waktu untuk mencapai tahap “senyum sosial” (ketika raut wajahnya menampakkan keceriaan, bukan sekadar memberi Anda senyuman kosong dari bayi baru lahir). Dia butuh waktu untuk menyadari bahwa senyumnya bisa menarik perhatian Anda. Ketika dia sadar akan hal itu, dia akan tersenyum setiap kali melihat Anda dan setiap kali dia merasa bahagia –ini berarti dia mulai menghubungkan ekspresi dengan perasaan.
Bahkan di usia yang masih sangat muda, bayi sudah mulai menirukan ekspresi wajah Anda. Jadi jika Anda ingin membangkitkan senyum si kecil, tunjukkan senyum Anda di hadapan dia!
2. Kapan bayi mulai bisa menggetarkan bibir?
Bayi mulai bisa menggetarkan bibir untuk pertamakalinya biasanya pada usia 3–4 bulan. Bayi Anda mulai menciptakan serangkaian bunyi, yang meliputi teriakan, gumaman, dan kini, dia menggetarkan bibir hingga mengeluarkan bunyi “bbrrrr”. Ini berarti dia memelajari teknik mengendalikan lidah, mulut, dan otot bibir. Kemampuan itu akan dia butuhkan kelak ketika dia mulai menyusun kata-kata.
Jika bayi melihat Anda tersenyum setiap kali dia meniupkan gelembung dari mulutnya, dia akan terus melakukan hal itu. Cobalah untuk merangsang dia dengan cara menciptakan gelembung Anda sendiri. Semakin sering dia menggerakkan otot-otot bibir, dia akan semakin terlatih mengucapkan konsonan, vokal, dan bahkan kata-kata.
3. Pada usia berapa bayi sudah mulai bisa tertawa?
Bayi sudah mulai bisa tertawa biasanya pada usia 4–6 bulan. Beberapa minggu yang lalu mungkin bayi Anda mengeluarkan celoteh sederhana, tapi kini gumaman kecilnya sudah menjadi tawa terpingkal-pingkal. Tawa pertama itu adalah cara dia untuk menyatakan rasa gembira dan mengandung kalimat: Mama berhasil! Tawa juga berarti bayi Anda mengembangkan kemampuan vokal dan mengasah berbagai otot di sekitar mulutnya.
Pada awalnya, Anda perlu menyentuh, menggelitik, atau bercanda dengan si bayi agar dia bisa tertawa. Namun menginjak usia 5 atau 6 bulan, dia sudah mampu bereaksi terhadap rangsangan sederhana, seperti wajah lucu dan suara aneh yang Anda ciptakan.
4. Pada usia berapakah bayi bisa menggoyangkan rattle?
Bayi bisa menggoyangkan rattle untuk pertama kalinya terjadi pada usia 4 bulan
Pertama, bayi Anda mengembangkan kemampuan menggenggam rattle, lalu dia mencari tahu cara menggoyangkan benda itu (terutama jika rattle bisa mengeluarkan bunyi). Dengan cara ini, dia belajar hubungan sederhana sebab-akibat.
Untuk melatihnya, belilah rattle aneka warna dengan tekstur, bentuk, dan ukuran yang bervariasi untuk disentuh dan dimainkan bayi Anda. Untuk memancing ketertarikan dia terhadap mainan baru, Anda bisa memegang rattle di luar jangkauan bayi agar dia merentangkan tangan, menyentuh, hingga akhirnya merebut dan belajar menggoyangkan rattle.
5. Kapan untuk pertama kalinya bayi mulai bisa bergumam?
Bayi mulai dapat bergumam untuk pertama kalinya yaitu pada usia 4-6 bulan.
Pada usia itu, suara gumaman bayi mulai melibatkan huruf konsonan, seperti b dan d, dan membentuk suara bergumam yang indah seperti “bababababa” atau “dadadadada.” Suara sederhana itu merupakan latihan berharga dalam menyusun kata-kata yang akan dia temui kelak.
Agar bayi dapat bergumam, Anda dapat melatihnya dengan cara menstimulasi dia untuk bergumam dengan cara menirukan bunyi yang dia keluarkan, dan kenalkan suara-suara baru agar dia mau meniru Anda –jika bayi sudah bisa mengucapkan “baba”, coba dorong dia untuk mengatakan “gaga.” Saat Anda membacakan dongeng, beri penekanan terhadap beberapa kata di dalam buku (misalnya suara binatang) sehingga bayi Anda mengenal bebunyian baru.
6. Pada usia berapakah bayi mulai bisa menjulurkan lidah?
Bayi mulai bisa menjulurkan lidah pada usia 4–6 bulan. Pada usia tersebut, otot-otot di mulut bayi baru mulai berkembang dan dia perlu melatih penggunaan lidah (termasuk menjulurkan lidah) sebelum dia bisa mengerjakan tugas yang lebih besar, seperti bicara atau mengonsumsi makanan padat. Bayi juga mungkin saja membiarkan lidahnya menggantung jika dia bernapas melalui mulut (perilaku itu akan berhenti ketika dia menemukan cara bernapas melalui lubang hidung).
Ketika Anda menjulurkan lidah di depan si bayi, besar kemungkinan dia akan mengikuti gerakan Anda –momen itu merupakan salah satu perilaku interaktif pertama yang akan Anda saksikan.
7. Kapan bayi mulai suka mengisap jari kaki?
Bayi mulai suka mengisap jari kaki ketika berusia 5–6 bulan. Pada usia ini, bibir dan lidah bayi sangat sensitif –mungkin lebih sensitif daripada jari-jarinya pada usia ini—sehingga dua anggota tubuh itu mensuplai banyak informasi.
Tubuh si bayi sangat lentur, dan sekarang dia sudah bisa meraih obyek, menangkap, dan memegang berbagai benda. Tiba saatnya kaki menjadi mainan favorit si bayi. Dan perilaku itu adalah pertanda baik –mengisap jari kaki merupakan cara bayi untuk menenangkan diri.
Untuk melatihnya, dapat dilakukan dengan cara membiarkan bayi Anda bertelanjang kaki, lalu gelitiki dan rentangkan kaki dia untuk menstimulasi dia melenturkan otot.
8. Pada usia berapa bayi mulai dapat bertepuk tangan?
Bayi mulai bisa bertepuk tangan setelah memasuki usia 9 bulan. Dalam sekejap, bayi Anda menjadi si pemandu sorak nomor satu. Anda bertepuk tangan, dia bertepuk tangan. Anda tersenyum, dia bertepuk tangan. Bayi Anda sekarang punya kemampuan motorik dan mampu mengkoordinasikan mata-tangan sehingga dia bisa menggerakkan kedua tangan di saat bersamaan. Dan fakta bahwa tubuhnya bisa mengeluarkan suara begitu membuat dia gembira.
Karena bayi suka meniru, mainkan musik dan nyanyikan lagu sambil bertepuk tangan mengikuti irama. Jika dia belum bisa menyerap teknik itu, Anda bisa meraih tangan si bayi dengan perlahan, rentangkan lebar, dan tepukkan kedua tangan bayi.
9. Kapan bayi mulai bisa mencium?
Bayi mulai bisa mencium setelah memasuki usia kurang lebih 1 tahun. Meskipun bayi Anda mungkin sudah bisa mengecup di usia sekitar 6-9 bulan dan menekan bibirnya ke pipi Anda, dia belum bisa menciptakan “bunyi mengejutkan”dari ciuman hingga usianya sekitar 1 tahun. Untuk menciptakan bunyi itu, diperlukan otot-otot wajah dan pita suara yang sudah berkembang. Pada usia 1 tahun, ciuman si kecil menjadi lebih bermakna –sebagai cara mengungkapkan rasa sayang kepada Anda dan mengatakan bahwa dia bahagia.
Dia mulai mengaitkan antara kata-kata dengan tindakan, maka coba beri dia tes dengan mengatakan, “Cium Mama.” Jika dia tidak bereaksi, ulangi kalimat Anda, lalu beri contoh tindakan yang mengikuti kalimat itu. Dia akan menangkap pelajaran itu dalam waktu singkat.
10. Pada usia berapa bayi mulai tengkurap dan duduk?
Bayi mulai bisa tengkurap dan duduk setelah memasuki usia 3–6 bulan. Kemungkinan besar bayi belum bisa duduk sendiri, namun Anda sudah bisa melatih kekuatan otot anak dengan cara meletakkan bayi dalam posisi duduk dalam gendongan Anda maupun di dalam kereta bayi.
Pada usia 3 bulan, bayi tidur telentang dan menggerakkan lengan ke atas, ke samping, dan menyilang, untuk menguatkan otot lengan atas serta sendi bahu. Sementara untuk menguatkan tungkai atas dan sendi panggul, tekuk tungkai bayi ke arah perut dengan gerakan mengayuh dan memutar.
Bagi bayi usia 4-6 bulan, persiapan bayi duduk bisa dilakukan antara lain dengan gerakan memangku bayi. Letakkan lengan ibu di bawah ketiak bayi dan genggam kedua kaki si mungil. Setelah itu, ibu bisa berlutut dan mengangkat bayi ke atas.
11. Pada usia berapa bayi mulai bisa merangkak?
Dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh bayi saat merangkak, yaitu ketika bayi berusia 6-9 bulan. Merangkak dapat menguatkan sendi-sendi pada bahu, siku, pergelangan tangan bagian bawah, dan tangan secara keseluruhan. Kelenturan tangan dan perkembangan motorik juga dilatih saat merangkak. Bahkan, bayi yang melewati fase merangkak dengan baik, cenderung lebih mudah saat diajarkan memegang pensil kelak.
Dalam posisi tengkurap dan ibu duduk di belakang bayi, tarik panggul bayi ke posisi merangkak. Pertahankan posisi merangkak, lalu pegang panggul bayi dan tarik ke depan dan ke belakang. Bantu bayi mendorong kaki secara bergantian dengan memberikan tekanan-tekanan pada telapak kaki bayi.
12. Pada usia berapa bayi mulai bisa berdiri?
Bayi sudah mulai bisa berdiri setelah memasuki usia 9–12 bulan. Untuk melatihnya dapat dilakukan dengan cara membiarkan bayi berlutut di depan meja atau guling kecil, pegang panggul bayi, lalu tarik ke posisi duduk dan kembalikan ke posisi berlutut. Dalam posisi berlutut, pegang lengan bawah bayi dan dorong agar tubuh dia menjadi tegak. Jika posisi berlutut sudah tegap, pegang panggul bayi, miringkan ke satu sisi sampai bayi menarik kaki ke depan dan mencoba berdiri.
13. Mengapa kadang terdapat garis-garis hijau pada kotoran bayi?
Apabila makanan bayi hanya berupa ASI saja, maka kotorannya akan lembut dan hampir tidak berbau, serta jarang sekali melukai anus bayi. Kadang terdapat garis-garis hijau di kotorannya. Warna hijau di kotoran tersebut sekedar menunjukkan bahwa sistem pencernaan bayi mulai berkembang
14. Mengapa perut bayi sering tampak bergerak?
Pernapasan bayi masih dominan dengan menggunakan otot perut. Itu sebab, otot perutnya akan bergerak. Setelah 6 bulan, pernapasannya berganti dengan otot dada. Maka itu, para ibu jangan memakaikan gurita/bedong pada bayinya. Sebab, pemakaian gurita/bedong tak hanya mengekang pergerakan dinding perut, tapi juga gerakan usus untuk mencerna makanan pun akan terganggu. Bahkan, makanan yang masuk bisa keluar alias muntah lagi.
Bila khawatir si kecil kedinginan, sebaiknya jangan dibedong kuat-kuat, gunakan saja celana, popok dan kaos singlet. Biarkan bayi bernapas lega.
15. Bagaimana cara mengajak bermain dengan bayi?
Meski bayi belum bisa berbicara, sering-seringlah mengajaknya berbicara dan tataplah matanya. Ceritakan kisah lucu dan menyanyilah dengan riang. Bayi paling senang mendengar suara-suara lucu yang Anda keluarkan saat berbicara dengannya. Berinteraksi dengan bayi akan membantu mengoptimalkan kecerdasan dan merupakan langkah awal untuk pembentukan pribadinya.
16. Bagaimana cara merancang kamar bayi dan balita yang aman?
Merancang kamar anak sesuai impian bukan sekadar memilih tema yang imut dan warna cat. Meskipun tak sulit bagi Anda untuk mendapatkan barang-barang lucu, Anda perlu meluangkan banyak waktu demi memastikan bahwa kamar itu aman untuk bayi Anda. Berikut ini beberapa tips untuk menginspeksi bahaya yang mengintai di kamar anak Anda.
• Waspadai tali
Atur kamar agar boks bayi, tempat bermain, serta barang-barang yang relatif tinggi ditempatkan jauh dari jendela. Jika terlalu dekat, bayi Anda bisa meraih tali tirai –benda berbahaya yang bisa menyebabkan dia tercekik. Dia juga bisa memanjat jendela dan terjatuh. Pasang penghalang jendela dan bila memungkinkan, belilah tirai yang tidak bertali.
• Simpan mainan dalam kotak/boks khusus tempat mainan
Simpanlah mainan di dalam kotak atau tempat penyimpanan lain yang tidak pakai penutup. Jika kotak mainan Anda punya tutup, Anda harus punya per untuk menghalangi tutup agar tidak menimpa tangan anak atau menjebak dirinya di dalam jika dia memanjat masuk.
• Pasang pelindung pada stopkontak
Selalu pasang pelindung pada stopkontak yang tidak terpakai. Carilah tipe yang menutupi keseluruhan stopkontak karena batita yang ngotot bisa mencopot pelindung dari stopkontak. Sejumlah tipe membutuhkan dua tangan orang dewasa untuk memindahkannya dari soket, jadi anak tidak mudah mencopotnya. Jauhkan kabel dari jangkauan tangan si kecil dengan cara melipat dan menyembunyikannya di belakang furnitur atau disimpan di pemendek kabel.
• Pilih dekorasi yang aman
Pilihlah hiasan yang ringan karena kaca atau pigura yang berat bisa mencederai bayi Anda apabila terjatuh. Hindari dekorasi yang dilengkapi tali panjang, pita, atau benda lain yang bisa mencekik, termasuk alat-alat yang bisa digerakkan. Keluarkan benda-benda ini sebelum bayi Anda memanjatnya (umumnya ketika dia berusia sekitar 5 bulan) sehingga bisa tercekik.
• Awasi pintu
Belilah pagar yang bisa dilas dan menempel ketat di dinding atau doorjamb (karena pagar mungkin tidak cukup kuat untuk menahan bayi yang ngotot memanjat). Jangan pernah menggunakan pagar model akordion dengan bukaan berbentuk huruf V atau bentuk berlian karena menurut US Consumer Product Safety Comission (CPSC), anak-anak bisa tercekik.
• Waspadai pagar boks
Jarak di antara batang pagar tidak boleh lebih dari 2 cm agar bayi Anda tidak bisa memasukkan kepalanya. (Boks dengan ujung-ujung yang tajam juga berbahaya). Periksa sudutnya karena tidak boleh ada kenop hiasan atau elemen lain di atasnya yang bisa membuat baju anak tersangkut sehingga dia tercekik atau mengakibatkan cedera lainnya. Periksa (dan selalu periksa secara rutin) sekrup, baut, dan matras untuk memastikan bahwa tidak ada yang kendur atau rusak.
• Desain minimalis
Ada dua hal penting dalam boks bayi Anda: matras yang rata dan pas, serta selimut. “Mungkin Anda tergoda untuk membuat boks yang imut dan nyaman dengan banyak selimut, boneka binatang, dan bantal, tapi semua itu bisa mengakibatkan sesak bagi anak-anak di bawah usia 1 tahun,” kata Meri-K Appy, kepala Home Safety Council. Tidak menggunakan bantalan di tepi dalam boks juga bijak. Sebuah penelitian baru yang diulas di Journal of Pediatrics menemukan, risiko sesak napas akibat bantalan itu jauh lebih besar ketimbang manfaatnya.
• Hindari bahaya meja ganti
Simpan bedak bayi, losion, gel tangan berbahan dasar alkohol, serta barang-barang lain di dalam laci atau lemari jauh dari jangkauan bayi Anda. Benda-benda ini lebih berbahaya dari yang Anda pikirkan. Menurut American Association of Poison Control Centers, menelan produk-produk kosmetik atau perawatan adalah penyebab paling umum dalam kasus keracunan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Benda berbahaya lain? Di luar dugaan, tali pengaman meja ganti popok justru tidak aman. “Anak bisa bergerak kesana kemari kemudian terjatuh saat Anda meleng,” kata Nychelle Fleming, public affair spesialist di CPSC. Setiap saat, peganglah bayi Anda dengan satu tangan.
• Menjaga ujung furnitur agar tidak jatuh
Gunakan penjepit atau jangkar untuk mengamankan furnitur yang tinggi dan berat ke arah dinding, tidak peduli seberapa stabil benda-benda itu, karena dampaknya bisa fatal jika benda itu jatuh menimpa bayi Anda. Meletakkan benda-benda berat di atas lemari (misalnya TV) juga menambah bahaya. Pasanglah perekat di bagian bawah lemari sehingga anak Anda tidak akan bisa membuka atau menggunakannya sebagai “tangga” untuk memanjat.
• Memasang Pengaman Jari pada Pintu
Pada anak-anak yang berusia 4 tahun dan yang lebih muda lagi, mayoritas amputasi jari terjadi karena jari si anak terperangkap di pintu. Pasanglah pengaman dalam posisi yang cukup tinggi sehingga anak tidak bisa menariknya.
17. Perlukah senam bagi bayi?
Senam yang menuntut setiap bagian tubuh untuk bergerak, pasti memberi banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran. Tidak hanya para ibu yang bisa berolahraga sambil bersenang-senang dengan pergi ke gym, melainkan si bayi mungil juga bisa memetik manfaat dari senam. Bagi bayi, senam berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta melatih otot agar dia siap menghadapi fase duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Selain itu, senam juga memberi Anda pengetahuan seputar kemampuan fisik yang mampu dilakukan bayi pada usia tertentu. Dan yang tidak kalah penting, jika bayi memiliki masalah fisik maupun saraf, senam bayi bisa menjadi instrumen deteksi dini sekaligus berguna untuk penyembuhan.
Bayi sudah bisa dikenalkan dengan gerakan-gerakan senam sejak dia berusia 3 bulan yaitu ketika bayi sudah bisa mengangkat kepala dengan tegak. Bayi yang diberi bekal gerakan senam, memiliki tubuh yang lebih seimbang. Senam juga membuat bayi terampil melakukan berbagai posisi dan gerakan sesuai tahapan tumbuh kembang.
Manfaat lain dari senam bayi adalah melancarkan peredaran darah dan menguatkan jantung. Senam bayi juga membiasakan anak berinteraksi dengan lingkungan. Karena dengan keseimbangan dan gerakan tubuh yang baik, bayi menumbuhkan rasa percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Agar mendapat hasil yang optimal, sebaiknya senam bayi dilakukan rutin setiap pagi dan sore hari dengan durasi sekitar 10-15 menit satu kali senam.
18. Berapa kali sehari BAB bayi dan balita yang normal?
Ukuran BAB yang normal untuk bayi dan balita adalah sebagai berikut.
• Bayi yang baru lahir (usia 0–4 bulan)
Bayi yang baru lahir pada umumnya BAB sekitar empat kali sehari. Karena ASI sangat mudah dicerna, maka bayi yang diberi ASI akan BAB tiap kali setelah menyusu. Karena mereka memakai semua gizi untuk tumbuh, sejumlah bayi yang masih diberi ASI mungkin tidak BAB selama seminggu penuh. Namun, berkonsultasilah dengan dokter anak jika pola BAB anak Anda berubah secara signifikan.
BAB pertama (disebut meconium) berwarna hitam, lengket seperti ter, dan feses itu mengandung segala macam yang bayi telan seperti cairan amniotik dan sel kulit mati. Bayi yang diberi ASI memiliki BAB yang berwarna kuning seperti mustard, sementara bayi yang sudah mengonsumsi susu formula mempunyai BAB yang berwarna hijau dan kental.
• Bayi usia 4–12 bulan
Bayi usia 4–12 bulan pada umumnya melakukan BAB sebanyak tiga kali sehari. Karena pada usia ini, bayi Anda makan lebih banyak makan-makanan padat, BAB-nya akan menjadi lebih kental dan lebih bau. Ini semua “berkat” kerja cairan pencernaannya. Anda mungkin akan menemukan bahwa tempat pembuangan popok Anda yang cantik itu tidak bisa menghalangi bau yang keluar.
• Batita (usia 1–3 tahun)
Bayi dengan usia 1–3 tahun biasa melakukan BAB setiap dua hari sekali. Batita adalah pengonsumsi makanan yang tidak bisa diprediksi sehingga pola buang air mereka juga bervariasi.
• Balita dan anak sekolah (usia diatas 3 tahun)
Pada umumnya balita usia diatas 3 tahun melakukan BAB setiap hari sekali. Saat anak Anda dilatih untuk menggunakan toilet, ada satu pelajaran penting yang bisa Anda ajarkan: “Saat kamu mau buang air, segeralah buang air!” kata Dr. Gold. Untuk menghindari sembelit, Anda harus mengingatkan anak Anda yang sedang sibuk untuk pergi ke toilet.
19. Apakah setiap senyuman bayi mengekspresikan bahwa ia bahagia?
Menjadi orang tua baru membutuhkan banyak pengorbanan - tidur Anda, waktu luang Anda, bahkan kadang-kadang psikologis Anda. Tapi yang akan Anda dapatkan lebih berharga dari semua itu, dan Anda akan mengetahuinya ketika melihat bayi Anda tersenyum. Sebenarnya senyum pertama bayi hanyalah sekadar refleks.
Baru setelah 12 bulan, bayi Anda akan mulai tersenyum sebagai cara untuk mengeskpresikan rasa senang, berkomunikasi dengan Anda, dan akhirnya, mengembangkan rasa humornya. Di bawah ini beberapa tahapan senyuman bayi.
• Bayi usia 0–6 Minggu : Senyum Refleksif
Anda akan melihat senyuman pertama si bayi saat dia tidur. Anda akan melihatnya mengernyit dan terkejut. Apakah sebuah senyuman? “Selama tidur REM (rapid eye movement) atau tahap tidur aktif, tubuh bayi mengalami perubahan psikologi yang mengaktifkan refleks tertentu, dan salah satunya adalah senyum,” kata Pamela Garcy, PhD, piskolog di Dallas. Pada tahap ini mungkin yang terjadi hanyalah reaksi fisik, bukan sinyal emosi.
• Bayi usia 6–8 Minggu: Senyum Responsif
Di saat bayi Anda tumbuh, dia akan mulai tersenyum terhadap sesuatu yang disukainya, seperti buaian, suara, dan wajah. Tapi jangan terlalu berharap banyak pada usia ini. Senyumannya merupakan reaksi dari pengalaman panca indera, bukan respons sosial. “Anda mungkin berpikir si kecil tersenyum karena mengenali bahwa Anda ibu terbaik di dunia,” kata Charlotte Cowan, M.D seorang dokter anak di Boston. Tentu saja Anda ibu yang terbaik baginya, tapi senyumannya itu bukan bukti ia mengenali Anda. “Bayi Anda belum mengenal secara jelas siapa Anda.” Walau begitu Anda dapat mendorongnya untuk tersenyum. “Anda akan belajar suara dan ekspresi apa yang membuatnya merespons Anda,” kata Julie Segal, MD, dokter anak di Atlanta’s Northside Hospital. Berikan bayi Anda banyak kesempatan untuk mempelajari wajah Anda di saat Anda berbicara dengan lembut kepadanya. Tiru eskpresinya, dan dia mungkin mulai meniru Anda.
• Bayi usia 2–3 bulan: Senyum Sosial
Senyum bayi dikaitkan dengan reaksi internal terhadap sesuatu yang menarik perhatiannya. Sekarang tidak sekadar itu. Pada usia ini, dia ingin menjalin hubungan. Bayi Anda akan tersenyum ketika melihat Anda dan akan bereaksi bila Anda mengeluarkan suara-suara lucu.
Bayi juga akan belajar bahwa dia akan bereaksi dengan Anda melalui senyuman –tidak hanya menangis. Degukan, dengkuran, dan dengungan aneh merupakan cara bayi untuk mengekspresikan dirinya. Tidak diragukan lagi, Anda adalah favoritnya. “Dia akan menjerit dan tertawa ketika bermain dengan Anda,” kata Mary Ellen Renna, MD, dokter anak di Woodbury, New York. Dia juga akan merespons Anda dengan menggerakkan seluruh badannya –menggerakkan tangan dan kakinya menunjukkan perhatian.
Ingat, bayi tidak selalu tersenyum ketika Anda menginginkannya. Sebaliknya dia juga akan mengekspresikan emosi dalam bentuk lain. Tapi jika bayi sama sekali tidak tersenyum selama 12 minggu, hubungi dokter anak untuk memeriksa keterlambatan tumbuh kembangnya.
• Bayi usia 6 Bulan: Senyum kepada siapa saja
Beberapa bayi lebih banyak tersenyum daripada yang lainnya. Pada umur 6 bulan hingga 1 tahun dia akan tampak sebagai ahli senyum. “Pada umur 6 bulan bayi akan tertawa pada Anda, tidak peduli apapun yang Anda lakukan,” kata Dr. Cowan.
Bayi Anda juga mulai tersenyum kepada semua orang di sekitarnya ketika melihat dan mendapat respons. Pada saat yang sama, senyumnya menjadi semakin bermakna. Dia mungkin tersenyum karena belajar sesuatu yang baru, atau karena dia senang bertemu dengan Anda. “Bayi Anda sedang mengembangkan ingatannya maka kesenangannya menjadi bertambah besar ketika melihat Anda karena dia sadar Anda tadi pergi,” kata Dr. Renna.
• Bayi usia 9 Bulan: Senyum Selektif
Ini merupakan saat bayi Anda mulai mengetahui Anda sebagai orang yang spesial dan berbeda dengan orang lain. Tapi di sisi lain, kegelisahan terhadap orang asing mulai muncul. Bayi Anda yang tadinya ramah tiba-tiba berhenti tersenyum dengan orang yang masih asing baginya.
Ini mungkin mengecewakan karena bayi Anda tidak “bertingkah” sebagaimana yang diharapkan. Asal Anda tahu, perubahan raut muka sebenarnya sebuah tanda bahwa perkembangan kesehatan bayi berjalan dengan baik.
• Bayi usia 12 Bulan: Rasa Humor
Bayi Anda mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, dan rasa humornya juga mulai muncul. “Bayi pada umur ini selalu tertawa di saat mendengar Anda mengeluarkan suara lucu,” kata Dr. Cowan. Ketika bayi Anda berpikir sesuatu itu lucu, dia juga menginginkan Anda memberikan reaksi, maka tertawalah bersamanya.
Jatuhkan sesuatu ke lantai, atau perlihatkan raut muka lucu, maka dia akan histeris. “Kejutan adalah elemen penting yang membuat bayi tertawa pada usia 12 bulan,” kata Dr. Garcy. “Letakkan bayi di atas lutut Anda, kemudian bernyanyilah, dan dengan pelan-pelan dia menggelosor sedikit.”
Ambillah manfaat dari momen lucu ini: Tidak setiap hari Anda bertemu dengan seseorang yang menganggap Anda orang paling menyenangkan di muka bumi!
20. Bagaimana cara membangun daya tahan alami pada bayi?
Untuk mengoptimalkan daya tahan bayi melalui gaya hidup sehat dan alami sehingga dapat terhindar dari berbagai jenis penyakit, dapat dilakukan dengan :
- Makanlah makanan dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar.
- Luangkan waktu untuk beristirahat dan tidur dengan nyenyak.
- Hindari toksin dan polusi kimia (misalnya pada pestisida pembunuh nyamuk dan kecoa)
- Pastikan bayi selalu mendapat udara segar dan sinar matahari pagi.
- Lakukan olahraga secara teratur dan jaga berat badan ideal
- Menjaga sikap positif dan berpikir tenang.
- Temulawak, mengkudu atau meniran sangat baik dikonsumsi karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
21. Apakah yang dimaksud dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) itu?
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang sengaja dibuat dan disebarluaskan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan. Dalam kartu tersebut termuat grafik pertumbuhan anak normal.
Dengan mengisi dan membuat titik pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan usia dan berat badan bayi Anda secara teratur. Anda dapat melihat perkembangan bayi Anda setiap bulannya. Dalam KMS tersebut, grafik pertumbuhan bayi akan segera terlihat apakah normal, kurang atau berlebihan. Ada jenis KMS yang memakai berbagai warna sehingga Anda akan segera dengan mudah melihat apakah pertumbuhan si bayi normal, kurang, atau kurang sekali.
22. Apakah bayi sudah memerlukan mainan?
Sudah pasti bayi memerlukan mainan. Namun, yang lebih dibutuhkan adalah orang yang mau bermain dengannya. Baru dalam tahap perkembangan selanjutnya apabila ia sudah mempunyai perhatian terhadap dunia di sekelilingnya, ia perlu mainan yang dapat menarik seluruh perhatiannya dan ia dapat bermain sendiri.
Mainan bayi tidak perlu terbuat dari bahan yang mewah dan mahal. Setiap orang tua dapat menyenangkan hati si bayi dengan menggantungkan mainan atau apa pun yang dapat dilihat dan di dengar di atas atau di samping tempat tidurnya. Gantungkan mainan yang dapat berbunyi atau ikat serenteng benda plastik berwarna-warni di kisi-kisi tempat tidur.
Jangan memberi mainan yang belum dapat dipegang oleh si bayi, apakah itu terlalu besar atau terlalu berat.
23. Bagaimana cara merangsang tumbuh kembang anak?
Untuk merangsang tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan cara mengajak si bayi bermain-main, berbicara, dan bercanda. Bayi akan sangat gembira apabila Anda melakukan suatu gerakan yang menyenangkan, atau mencoba si bayi melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ringan dan sederhana yang Anda berikan. Misalnya dengan meletakkan mainan yang disukainya agak jauh dari si bayi agar dia berusaha untuk meraihnya. Rangsanglah bayi Anda dengan kata-kata yang menggembirakan hatinya. Lakukan permainan yang sama dan sesering mungkin.
24. Pentingkah belaian dan elusan bagi bayi?
Belaian dan elusan sangat penting bagi kedua belah pihak. Bayi akan merasa bahwa orang-orang di sekitarnya mengasihi dan menyayanginya. Belain dan elusan akan membuat bayi merasa aman dan terlindungi.