Jumat, 30 Juni 2023

Cara Mencegah Stroke



Banyak penderita dapat sembuh dari stroke namun tidak sedikit yang meninggal atau mengalami kecacatan permanen (kelumpuhan, gangguan bicara dan kehilangan sebagian daya ingat). Stroke hemorajik memiliki probabilitas lebih besar sebagai penyebab cacat atau kematian daripada stroke iskemik.

Seseorang yang pernah mengalami stroke ringan bisa mendapatkan serangan stroke ulangan. Bahkan resiko berulangnya stroke sangat tinggi. Kurang lebih dari lima penderita akan mendapatkan stroke sekunder dalam waktu lima tahun. Namun seiring perkembangan pengobatan stroke, resiko berulangnya penyakit itu bisa dikurangi. Asam asetil salisilat yang banyak dipakai oleh penderita stroke iskemik (TIA) dapat mengurangi resiko stroke sekunder sebesar 25-33%.

Operasi untuk menghilangkan sumbatan pada arteri karotid yang mengalirkan darah ke otak juga dapat megurangi resiko stroke pada penderita stroke iskemik (TIA). Akan tetapi hanya sebagian kecil penderita yang dapat menjalani operasi ini. Obat-obatan anti pembekuan darah dapat pula digunakan untuk mengurangi resiko stroke yang dikarenakan gangguan irama jantung. Namun, hanya sebagian kecil penderita menerimanya.

Siapapun tidak akan pernah tahu kapan stroke datang, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan stroke, yaitu :

  • Rutin memeriksakan tekanan darah

Tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua jenis stroke. Semakin tinggi tekanan darah semakin besar resiko terserang stroke. Jika tekanan darah meningkat, segera konsultasikan dengan dokter. Tekanan darah yang harus diwaspadai adalah jika angka tertinggi di atas 135 dan angka terrendah 85.

  • Waspadai gangguan irama jantung (attrial fibrillation)

Detak jantung yang tidak wajar menunjukkan perubahan fungsi yang mengakibatkan darah terkumpul dan menggumpal di dalam jantung. Detak jantung yang mampu menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah itu mengakibatkan stroke. Gangguan irama jantung dapat dideteksi dengan menilai detak nadi.

  • Berhenti merokok dan anti alkohol

Merokok dapat meningkatkan resiko stroke dua kali lipat. Sebagaimana rokok, alkohol dapat meningkatkan resiko stroke dan penyakit lain seperti liver.

  • Memeriksakan kadar kolesterol dalam tubuh

Kolesterol tinggi mengarah pada resiko stroke. Jika kolesterol tinggi, maka segeralah untuk menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol. Agar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan, maka gantilah asupan lemak jenuh dengan asupan asam lemak tak jenuh seperti omega 3, 6 dan 9.

  • Kontrol kadar gula darah

Kadar gula darah yang tinggi mampu meningkatkan resiko stroke. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan gula darah.

  • Olah raga teratur

Olah raga jalan cepat minimal 30 menit sehari bisa menurunkan resiko stroke. Olah raga lain yang bisa dilakukan adalah renang, golf atau tenis. Lakukan secara teratur 3 kali dalam seminggu.

  • Konsumsi garam rendah sodium dan diet lemak

Kurangilah konsumsi garam bersodium tinggi. Sebaiknya konsumsilah buah, sayuran dan gandum untuk mengurangi resiko stroke.

  • Waspadai gangguan sirkulasi darah

Stroke berkaitan dengan jantung, pembuluh arteri dan vena. Ketiga bagian ini penting bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk dari jantung ke otak. Ketika terdapat tumpukan lemak yang menghambat aliran, maka resiko stroke meningkat. Masalah ini dapat diobati dan operasi juga mampu mengatasinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar