Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya. Keteguhannya di atas kebenaran menghasilkan kepergian suaminya dari sisinya. Namun, kesendiriannya mempertahankan keimanan bersama seorang putranya justru berbuah kesabaran sehingga keduanya menjadi bahan pembicaraan orang yang takjub dengan ketabahannya.
Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan
perasaan cinta di hati Abu Thalhah yang saat itu masih kafir. Abu Thalhah
memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi. Namun
beliau menyatakan ketidaktertarikannya terhadap pesona dunia yang ditawarkan
padanya. Dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan,
terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata, “Demi Allah, orang
seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir,
sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah
denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak
meminta selain dari itu.” (HR. An-Nasa’i VI/114, Al Ishabah VIII/243 dan
Al-Hilyah II/59 dan 60). Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu
Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam.
Kisah ini menjadi pelajaran bahwa mahar sebagai pemberian
yang diberikan kepada istri berupa harta atau selainnya dengan sebab pernikahan
tidak selalu identik dengan uang, emas, atau segala sesuatu yang bersifat
keduniaan. Namun, mahar bisa berupa apapun yang bernilai dan diridhai istri
selama bukan perkara yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berdasarkan hadits dari Anas yang diriwayatkan
oleh Tsabit bahwa Rasulullah bersabda, “Aku belum pernah mendengar seorang
wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah
Islam.” (Sunan Nasa’i VI/114).
Rasulullah juga melarang kita untuk bermahal-mahal. Beliau
bersabda : “Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan
memudahkan rahimnya.” (HR. Ahmad) dan “Pernikahan yang paling besar
keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.” (HR. Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar