Sabtu, 18 Februari 2023

Kisah Rauh Ibnu Zamba



Rauh Ibnu Zamba, seorang Amir pada Dinasti Umawiy mengadakan perjalanan Umrah (ke Mekkah) dengan membawa bekal makanan yang banyak dan sangat lazat, melihat seorang pemuda yang setiap saat  pergi berwudhu, lalu solat 2 rakaat, kemudian dia berkata, 

"Wahai lelaki, Aku ingin kamu menjadi tamu kami dan makan makanan yang sangat lazat bersama-sama yang lainnya”, 

Lelaki itu berkata, 

“Aku telah diundang oleh yang lebih mulia dari engkau”. 

Lalu Ibnu Zamba bertanya, 

“Siapakah yang lebih mulia dari pada aku, padahal di pedalaman ini tidak ada lelaki kecuali aku sendiri??”

Lelaki itu berkata, 

"Aku telah diundang oleh Tuhan Semesta Alam untuk berbuka di sisi-Nya malam ini.”

Kata Ibnu Zamba, 

"Apakah kamu berpuasa di bulan Ramadhan ini?" Berbukalah kamu hari ini (dalam perjalanan) dan esok kamu berpuasa.” 

Lelaki itu kembali berkata, 

“Apakah kamu dapat menjamin bahwa aku masih hidup esok hari??” 

Ibnu Zamba menjawab “Tidak”, 

Selanjutnya kata lelaki itu, 

"Demi Allah, kalau begitu aku tidak buka hari ini, karena aku takut bila esok akan mati."

Dari kisah para sahabat, kita boleh membuat kesimpulan bahwa lelaki yang kukuh imannya tidak mudah terpedaya dengan bujukan dan hidangan lezat yang mau diberikan kepadanya. Kisah di atas menunjukkan kita satu keyakinan bahwa soal ajal dan maut tidak ada siapapun yang tahu kecuali Tuhan Semesta Alam. Bahkan, lelaki itu tidak mau membatalkan puasanya hanya karena takut jika esok lusa dia tidak dapat berpuasa lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar