Minggu, 29 Mei 2022

Gadis lebih diutamakan dari janda dan harus seiman




Gadis lebih diutamakan dari janda

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum wanita yang masih gadis memiliki kelebihan dalam hal kemesraan dan dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis. Sehingga sejalan dengan salah satu tujuan menikah, yaitu menjaga dari penyaluran syahwat kepada yang haram. Wanita yang masih gadis juga biasanya lebih nrimo jika sang suami berpenghasilan sedikit. Hal ini semua dapat menambah kebahagiaan dalam pernikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al Albani)

Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim).

Haram menikahi wanita musyrik/kafir.

Menikahi orang kafir dan musyrik diharamkan dalam islam, sebagaimana disinyalir dalam firman-Nya: 

“Dan janganlah kamu nikahi perempuan-perempuan musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada perempuan musyrik, walaupun dia menarik hatimu.” (QS. Al Baqarah: 221)

Karena itu, kita tidak boleh menyambung tali perkawinan antara dua hati dan dua akidah yang bertentangan. Sebab nilai akhir dari pernikahan bukanlah sekedar pelampiasan seksual, melainkan adanya kesamaan arah dalam mengarungi bahtera hidup. Itulah rahasia Islam, kenapa mengharamkan menikah dengan orang yang berbeda agama, karena tidak akan terjalin kebahagiaan rohani.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar