Senin, 11 April 2022

Pentingnya Meminta Maaf


Seseorang yang mempunyai penghargaan diri yang rendah biasanya sulit memaafkan orang lain atau mengakui kesalahannya sendiri. Hal ini biasa dilakukan untuk menutupi segala kekurangan yang ada dalam dirinya. Sebaliknya seseorang dengan penghargaan tinggi atau kuat akan mudah meminta maaf ketika melakukan kesalahan dan memberi maaf ketika orang lain merasa bersalah padanya. Dengan meminta maaf, Anda dapat mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan meminta maaf dapat mengurangi beban di hati sehingga akan membawa kenyamanan dalam hidup Anda.


Mengapa kita perlu meminta maaf?

Permintaan maaf memang terlihat sepele, tetapi memiliki andil dan kekuatan besar dalam menciptakan perdamaian dunia. Permintaan maaf memiliki kekuatan besar dalam hal-hal berikut :
  • Menyelamatkan hubungan kekeluargaan, pertemanan, persahabatan, pekerjaan, percintaan, dan sebagainya.
  • Mengembalikan kepercayaan orang lain kepada kita.
  • Menghemat energi dengan menghilangkan rasa kuatir yang berlebihan.
  • Mempertahankan dan meningkatkan penghargaan diri.

Bagaimana meminta maaf yang efektif?

Permintaan maaf merupakan pereda kebencian, penyembuh sakit hati, bahkan dapat menjadi pijakan baru dalam membangun sebuah hubungan yang lebih erat daripada sebelumnya. Permintaan maaf yang efektif adalah permintaan maaf pada waktu dan situasi yang tepat. Permintaan maaf yang efektif memiliki beberapa unsur sebagai berikut.
  • Mengungkapkan kesalahan yang dilakukan secara spesifik (suatu pengakuan).
  • Mengambil tanggung jawab sepenuhnya.
  • Menyatakan penyesalan yang mendalam.
  • Membuktikan penyesalan dalam perbuatan.
  • Berjanji belajar dari kesalahan.

Bagaimana meminta maaf dengan sepenuh hati?

Permintaan maaf sepenuh hati merupakan permintaan maaf yang memuaskan kedua pihak, pelaku atau peminta maaf dan korban atau yang dimintai maaf. Permintaan maaf sepenuh hati mengandung hal-hal berikut.
  • Adanya komitmen untuk menempatkan nilai lebih pada perbaikan hubungan daripada menempatkan Anda berada di pihak yang benar.
  • Menggambarkan penyesalan Anda, yang membebaskan diri Anda dari perasaan membenci diri sendiri dan rasa bersalah yang menghantui.
  • Permintaan maaf yang tulus tidak berusaha merasionalisasi, membela, atau mengurangi. Permintaan maaf disampaikan secara spesifik sesuai dengan tingkat perbuatan yang dilakukan dan menerima tanggung jawab moral.
  • Menekankan pada perasaan kasihan pada korban daripada usaha penyelamatan diri.
  • Pernyataan siap dan mau menerima tanggung jawab atas sikap, perkataan, dan perbuatan Anda yang menyakitkan hati orang lain.
  • Fokus Anda bukan pada misi penebusan pribadi maupun keuntungan moral lainnya. Untuk sementara Anda perlu mengesampingkan semua jawaban, kepercayaan, harapan, dan upaya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar