Stroke
Stroke adalah penyebab kematian kedua di dunia dengan angka lebih dari 5,1 juta. Angka kematian pada pria dan wanita relatif sama, tetapi angka kematian di negara-negara miskin dan sedang berkembang jauh lebih besar dari pada angka kematian stroke di negara-negara maju. Tahun 2020, angka kematian karena stroke diperkirakan akan mencapai 7,6 juta orang.
Kelebihan kadar kolesterol, khususnya LDL kolesterol dalam jangka panjang akan menyebabkan akumulasi yang bertambah banyak dari aterosklerosis yang pada level tertentu akan membentuk gumpalan darah yang disebut trombus. Gumpalan ini akan membesar secara cepat sehingga menutup lubang arteri dan menghentikan aliran darah ke jantung atau otak. Bila yang tersumbat arteri ke jantung maka terjadi serangan jantung, sedangkan bila yang tersumbat arteri ke otak maka terjadi stroke.
Seperti telah dijelaskan bahwa LDL kolesterol merupakan penyebab langsung terjadinya aterosklerosis. Oleh karena itu penurunan kadar LDL kolesterol akan mengurangi resiko aterosklerosis dan secara otomatis akan mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Sementara itu HDL kolesterol yang bersifat anti aterosklerosis merupakan faktor yang bisa mengurangi penyakit jantung atau stroke. Dengan semakin tingginya kadar HDL maka resiko penyakit jantung akan semakin kecil.
Stroke terjadi apabila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Gejala-gejala stroke berlangsung lebih dari 24 jam. Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua macam, yaitu :
- Cerebral haemorrhage (stroke hemorajik), yaitu stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah.
- Ischaemic stroke (stroke iskemik), yaitu stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah.
Dilihat dari gejalanya, stroke terbagi menjadi tiga macam, yakni :
- Stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit atau jam).
- Stroke ringan (sembuh dalam beberapa minggu).
- Stroke berat (sembuh dengan meninggalkan cacat, tidak bisa sembuh total, bahkan dalam beberapa bulan (tahun) bisa mengakibatkan kematian.
Baik stroke sementara, ringan maupun berat mempunyai lima gejala utama, yaitu :
- Pusing atau sakit kepala tiba-tiba tanpa tahu sebabnya.
- Tiba-tiba kehilangan keseimbangan, koordinasi dan kontrol tubuh.
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
- Kehilangan kesadaran dan bicara tidak jelas.
- Kelemahan dan kelumpuhan pada wajah, lengan, tangan, terutama pada salah satu sisi tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar