Kamis, 18 Mei 2023

Istrinya Diberi Kemudahan Dalam Melahirkan (Syamsul - Karyawan)

 Kemudahan Dalam Melahirkan (Syamsul - Karyawan)




Cerita ini adalah kisah nyata yang dialami oleh Syamsul. Beliau mempunyai seorang isteri dan baru saja mempunyai seorang anak. Dua minggu sebelum kelahiran anaknya, Syamsul mengadu ke ustadz kami, mengutarakan masalah yang diderita isterinya. Posisi bayi dalam kandungan isterinya terbalik, sehingga pada saat lahir nanti harus lewat operasi caesar. Tentu saja operasi lewat caesar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Syamsul berharap ustadz kami dapat membantu memberikan bantuan untuk biaya caesar tersebut.

Ustadz kami yang sudah sangat berpengalaman menghadapi masalah finansial yang dihadapi oleh mad’u (murid-muridnya), rekan-rekannya dan tetanga-tetangganya bersikap sangat tenang.

“Jangankan antum yang masih punya waktu dua minggu, dalam waktu 1×24 jam saja Allah mampu membalikkan apa yang manusia tidak mampu melakukannya. Antum jangan menempatkan saya di garis depan. Jadikanlah Allah di garis depan. Mintalah pertolongan Allah. Kalau antum mau meminta, Allah pasti mengabulkan. Kuncinya adalah shalat tahajjud (qiyamullail). Qiyamullail itu kondisi dimana Allah tidak akan menolak permintaan hambanya.”

Nasihat ustadz kami ini seringkali diulang setiap halaqoh. Beliau banyak mencontohkan hal-hal yang tidak masuk akal yang dialaminya. Sampai akhirnya minggu kemarin, ustadz bertemu Syamsul saat halaqoh.

“Gimana kabarnya?” sapa ustadz saat bersalaman dengan Syamsul.

“Alhamdulillah, sehat Ustadz,” jawab Syamsul.

“Gimana isterinya? Sudah melahirkan?”

“Alhamdulillah Ustadz, sudah kemarin di rumah sakit.”

“Gak pake caesar, kan?”

“Alhamdulillah Ustadz, bisa lahir normal.”

“Nah bener kan, Tahajudnya berapa kali?”

“Setiap malam Ustadz.”

“Alhaamdulillah... selamat ya... Memang Tahajud itu bisa merubah apa yang tidak bisa dirubah oleh manusia.”

“Benar sekali Ustadz, dokter juga sampai kaget. Kok bisa? Wah ini bisa lahir tanpa caesar. Gitu katanya. Sehari sebelum melahirkan saya bawa ke dokter tempat biasa isteri periksa. Dokter kaget dan terheran-heran, kok bisa poisisnya berubah 180-360 derajat. Entahlah berapa derajat yang jelas waktu dicek dokter menyatakan bisa lahir normal. Pada saat ketuban pecah saya telpon dokter... dokter langsung menyuruh di bawah ke rumah sakit saja. Langsung saat itu saya bawa ke rumah sakit dan pada bukaan ke empat sudah dirangsang agar bayinya keluar. Tapi belum keluar juga. Sama dokter disuruh jalan-jalan dulu. Saya bawa isteri jalan-jalan. Setelah bukaan ke sepuluh isteri saya kesulitan melahirkan. Dokter rumah sakit mengatakan jika lima menit lagi tidak lahir juga, mau tidak mau harus operasi caesar, karena jika tidak, akan membahayakan janin. Saya terus membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Kebetulan saya hafal surat Alwaqiah, (sebelumnya Ustadz menganjurkan memperbanyak membaca Surat Alwaqiah-red). Alhamdulillah, saya ulang-ulang terus. Tepat pada menit kelima, saat itu adzan Zhuhur, entah sedang bunyi hayya’alasshalah entah hayya’alal falah... saya nggak ingat persis, soalnya udah nggak konsentrasi lagi. Alhamdulillah isteri bisa melahirkan. Pas jam 12.25....”

“Ya begitu. Allah sering memberikan pertolongan pada saat-saat kritis. Ibaratnya penalti...” kata ustadz.

“Benar sekali Ustadz,” kata Syamsul.

“Kalau kita sudah berusaha dan meminta sedemikian rupa namun tidak dikabulkan juga, berarti ada hikmah di balik itu. Mungkin Allah sedang menguji kita atau justru sedang menegur kita,” terang ustadz.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar