Selasa, 25 April 2023

Al-Jahiz Ilmuwan Muslim Bidang Zoologi



Al-Jahiz (wafat pada tahun 869 M) adalah yang pertama kali menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoologi). Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada tahun 781 M. Nama aslinya adalah Abu Uthman Amr ibnu Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri. Ia merupakan ilmuwan muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, “Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.” Al-Jahiz lah ahli biologi muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi. Ilmuwan dari abad ke-9 itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup. 

Sejarah peradaban Islam mencatat nama Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup. 

Beliau dilahirkan dan dibesarkan di keluarga miskin. Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga yang morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, serta Al-Qur’an dan hadits. 

Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Menurutnya, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. 

Ilmuwan yang amat tersohor di Kota Basra, Irak itu bersama koleganya yaitu Ibnu Al-Muqaffa berhasil menuliskan Kitab Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Dimana dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak hanya itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. 

Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri. Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulis artikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus menulis hingga lebih dari dua ratus buku semasa hidupnya, diantaranya adalah Kitab al-Hayawan of Aristotle. 

Selain Kitab Al-Hayawan, beliau juga menulis Kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice & the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of Eloquence and Demonstration), Kitab Moufakharat al-Jawari wal Ghilman (The Book of Dithyramb of Concubines and Ephebes), dan Risalah Mufakharat al-sudan ‘ala al-bidan (Superiority of The Blacks To The Whites). 

Pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal setelah lima puluh tahun menetap di Baghdad pada tahun 869 M, ketika ia berusia 93 tahun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar