Senin, 24 Oktober 2022

Carilah Berita Bagaimana Dia Bertetangga


Dari ‘Aisyah dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jibril ‘alaihissalam senantiasa (terus-menerus) berpesan kepadaku (untuk berbuat baik) dengan tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya dia akan memberikan hak waris kepada tetangga.” (HR. Al Bukhari no. 6014 dan 6015, Muslim no. 6852 dan 6854, dan imam-imam ahli hadits lainnya)

Islam telah mengagungkan hak tetangga dan Jibril ‘alaihissalam tidak henti-hentinya memberikan wasiat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam untuk memenuhi hak tetangga, sampai-sampai beliau shalallahu ‘alaihi wasallam mengira bahwa syari’at (Islam) akan menetapkan hukum pemberian warisan kepada tetangga. 

Yang mana beliau bersabda,

“Jibril ‘alaihissalam senantiasa (terus-menerus) berpesan kepadaku (untuk berbuat baik) dengan tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya dia akan memberikan hak waris kepada tetangga.” (HR. Al Bukhari no. 6014 dan 6015, Muslim no. 6852 dan 6854, dan imam-imam ahli hadits lainnya)

Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada tetanggga, dalam firman-Nya,

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun (jangan berbuat syirik). Dan berbuat baiklah kepada dua orang tuamu, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat, dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisaa’: 36)

Dan lihatlah, bagaimana Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mendorong ummatnya untuk berbuat baik kepada tetangga dan memuliakannya.

Beliau bersabda,

“Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Riwayat Al Bukhari no. 5673, 5784 dan 6111 dan Muslim kitab al-Iman bab al-Hats ‘ala Ikraamil Jaar wadh Dhaif no. 182) 

Dan dalam riwayat Imam Muslim,

“Maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR. Muslim no. 164 dan 185)

Bahkan syari’at menjadikan mencintai kebaikan untuk tetangganya sebagai bagian dari keimanan. Nabishalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba beriman sebelum ia mencintai untuk tetangganya apa-apa yang dicintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

Mencari pasangan adalah untuk selamanya bukan untuk sementara. Sehingga kita harus memilh pasangan yang benar-benar baik secara akhlaknya, diantaranya akhlak kepada tetangga. Ini penting sebab setelah menikah kita akan hidup bersama di dalam masyarakat. Kita akan menyatu dalam kultur masyarakat, sehingga penting memiliki pasangan yang baik dalam akhlak bertetangga.

Banyak diantara kita yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Kita tidak menyadari bahwa Islam sangat memperhatikan masalah tersebut. Berikut ada cara-cara yang diajarkan Rasulullah saw dalam bersikap kepada tetangga: 

  1. Tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan
  2. Berbuat baik kepadanya
  3. Membantunya jika ia meminta bantuan
  4. Menjenguknya jika ia sakit
  5. Mengucapkan selamat kepadanya jika ia bahagia
  6. Menghiburnya jika ia mendapat musibah
  7. Memulai ucapan salam untuknya
  8. Berkata kepadanya dengan lemah lembut
  9. Santun ketika berbicara dengannya
  10. Membimbingnya kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan agama dan dunianya
  11. Melindungi area tanahnya
  12. Memaafkan kesalahannya
  13. Tidak mengintip auratnya
  14. Tidak menyusahkannya dengan bangunan rumah atau jalannya
  15. Tidak menyakiti dengan air yang mengenainya, atau kotoran yang dibuang di depan rumahnya
  16. Bersikap dermawan dengan memberikan kebaikan kepadanya

Itulah beberapa kriteria adab bertetangga. Jangan salah pilih, tanyakan kepada tetangga terdekat maupun kerabatnya. InsyaAllah jawabannya valid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar