Senin, 22 Agustus 2022

Memiliki Buah Hati dengan Mengangkat Anak



Salam kenal, siapapun anda semoga perkenalan ini bisa sedikit membesarkan hati anda. Saya adalah seorang wanita usia 44 th, suami 48 th. Kami menikah th 1996. Memang sangat sulit menerima sebuah kenyataan yang sebenarnya tidak kita harapkan. Berbagai upaya untuk mendapatkan anak sudah kami lakukan sejak tahun-tahun pertama menikah baik secara medis maupun secara alternatif mengingat usia kami menikah sudah cukup tua, namun tak ada yang berhasil juga. Inseminasi sudah kami lakukan sebanyak 4 kali dan tak berhasil. Bayi tabung memang tak kami lakukan karena kondisi keuangan yang tak memungkinkan bagi keluarga dengan penghasilan pas seperti kami.

Sudah capek secara psikis untuk memikirkan keinginan punya anak dari melahirkan sendiri karena harapan tak kunjung muncul. Duka yang amat dalam sebagai seorang wanita yang tak dapat melahirkan anak, itu yang kupikirkan dahulu, dan itu berlangsung sangat lama, namun kemudian aku bangkit, aku bicara pada diriku sendiri aku yang harus menolong diriku sendiri. Aku kemudian pasrah dan berniat mengangkat anak.

Upaya ini memang sempat gagal 2 kali karena kedahuluan orang lain. Tapi akhirnya aku dapat juga. Memang banyak keraguan ketika akan mengangkat anak baik mengenai biayanya, apa yang akan terjadi di kelak kemudian hari dan lain sebagainya, namun semua aku pasrahkan kepada yang membuat hidupku yaitu Alloh SWT. Kepasrahan hati kita kepada Alloh SWT memang sangat mendukung hidup kita.

Akhirnya di tahun ke-12 pernikahan kami mendapatkan sebuah keluarga yang sangat kelebihan anak. Anak ke 7 yang akan dilahirkan namun mereka tak mampu membiayai. Aku ditawari dan akhirnya aku ambil keputusan walau saat itu bayi belum lahir. Segala persiapan kami lakukan sampai kami akhirnya dapat menggendongnya. Kontak batin dengan bayi yang akan dilahirkan terutama dengan doa sangat membantu kedekatan bayi dengan kita saat kita pertama kali menggendongnya setelah bayi itu dilahirkan.

Sekarang bayi itu sudah berumur 2 tahun lebih 7 bulan. Usia yang sangat sibuk bagi orang tua dalam merawat bayi seusia itu, namun kami sangat bahagia. Betapa tidak, di depan tetangga dan teman-temannya dia selalu pamerkan dengan kata-kata yang belum bisa terucap sempurna bahwa aku adalah ibunya dan suamiku adalah bapaknya: “nih… ibukku, nih… bapakku”. Sungguh luar biasa kehidupan setelah punya buah hati, tak ada bedanya sepertinya dengan melahirkan anak kecuali hanya tidak menjalani proses persalinan saja.

Sungguh di luar dugaan, banyak kemiripan fisik anak itu denganku baik alis, rambut, kulit, mata bentuk tubuh dan semuanya, mirip aku, ibunya… (Kata ibuku, anak itu mirip denganku saat aku masih kecil dan aku juga masih punya foto ketika kelas 1 SD, kucocokkan dan ternyata memang mirip semuanya). Dan yang sangat menakjubkan juga, golongan darahnya sama persis dengan suamiku yang dia banggakan sebagai bapaknya.

Alloh memang sangat sempurna dalam menciptakan setiap makhluk-Nya. Hanya kita yang punya kekurangan sebagai wanita yang tak bisa melahirkan sebaiknya selalu berprasangka yang baik kepada Pencipta kita bahwa Alloh akan selalu memberikan yang terbaik bagi makhluknya. Harapan kita dahulu yang tidak tercapai mungkin belum dikabulkannya karena belum saatnya atau memang di balik semuanya itu ada sesuatu yang kita tak mengetahui dan Alloh saja yang mengetahui bahwa itu ada hikmahnya bagi kita.

Sekarang, setiap malam aku bisa memeluk anak itu, tidur di pelukanku, indah sekali… dan kulihat dia selalu damai ketika kupeluk, kadang-kadang tiba-tiba dia menciumku saat aku sudah tertidur… Aku lihat ketika dia tidur dan kubandingkan ketika pertama kali aku menggendongnya… anakku sudah bertambah besar… 

Meskipun bukan anak kandung, tetapi ia sangat sayang kepada kami dan begitupun kami sangat sayang kepada mereka. Kelak ketika sudah dewasapun kami harus memberitahunya bahwa kami hanya orangtua angkatnya dan memberitahukan siapa orangtua kandungnya. Meskipun begitu, kami semua berharap rasa sayang ini tidak akan pernah berkurang sedikitpun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar