Minggu, 07 Agustus 2022

At-tahniik (Mengoleskan sesuatu yang manis di mulut bayi).



Setelah dibacakan azan dan iqomah, sunnah untuk mengoleskan sesuatu yang manis di mulut bayi, tepatnya di langit-langit mulut bayi. Misalnya madu atau kunyahan kurma. Sunnah yang selanjutnya dilakukan ketika bayi baru lahir adalah (AT-Tahniik), sebagaimana hadits ‘Aisyah : Rasulullah SAW ketika diberikan bayi kepadanya lalu baginda mendoakan keberkahan untuk mereka dan mentahniikan mereka [Tahniik ialah : Mengunyah atau melumatkan makanan manis (khususnya kurma) kemudian meletakkannya di dalam mulut bayi pada langit-langitnya]. 

Tahniik dengan mengunyah adalah khas untuk Nabi SAW. Bagi orang lain, cukuplah sekedar melumatkan kurma dengan sedikit air lalu diletakkan pada langit-langit bayi.

Dalam Ash-shohiihain dari hadits Abu Burdah dari Musa, ia berkata : “Aku dikaruniai seorang anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu SAW. Maka beliau menamainya Ibrohim lalu mentakniknya dengan sebutir kurma.”

Mentaknik artinya mengambil kurma, lalu mengunyahnya hingga lembut, lalu mengambilnya dari mulut dan meletakkan di atas jari telunjuk dan memasukkannya kedalam mulut sang bayi serta dengan perlahan-lahan jari itu digerakkan ke kiri dan ke kanan di dalam mulut bayi.

Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka yang taqwa dan sholeh. Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan anggota mulut bayi supaya lebih mampu untuk menghisap susu ibunya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar