Selasa, 24 Mei 2022

Komplikasi Diabetes Menyebabkan Stroke & Penyakit Jantung




Penyakit Stroke 

Angka kejadian penyakit diabetes terus mengalami peningkatan sejalan dengan perubahan gaya hidup, di antaranya konsumsi jenis makanan. Bila diabaikan, penyakit ini juga bisa menyebabkan munculnya penyakit lain, seperti stroke.

Angka kejadian stroke dunia diperkirakan 200 per 100.000 penduduk dalam setahun. Di negara maju, stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah kanker dan penyakit jantung koroner, akan tetapi merupakan penyebab kecacatan tertinggi. Diperkirakan 500.000 penduduk Amerika Serikat menderita stroke untuk pertama kalinya setiap tahun dan 150.000 orang di antaranya meninggal, di mana frekuensi stroke iskemik adalah 63 persen dan stroke hemoragik 37 persen. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan SKRT 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama dan diperkirakan 500.000 penduduk terkena serangan stroke setiap tahunnya.

Stroke merupakan suatu manifestasi akhir dari kelainan-kelainan patologik pada pembuluh darah yang prosesnya bertahap dimulai jauh sebelum terjadinya serangan stroke. Pembuluh darah di otak mengalami degenerasi secara bertahap akibat dari berbagai penyakit sistemik yang disebut faktor risiko.

Penyakit Jantung

Penyakit jantung juga bisa timbul karena diabetes mellitus. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner). Lama-kelamaan sumbatan akan menjadi semakin besar sehingga pembuluh darah yang bersangkutan menjadi semakin sempit. 

Hal itu mengakibatkan otot jantung di daerah yang dialiri oleh pembuluh darah tersebut akan mengalami kekurangan aliran darah. Jika sumbatan menjadi total, maka orang yang bersangkutan akan terkena serangan jantung (heart attack) yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Gejala dari sumbatan pembuluh darah koroner adalah nyeri dada.

Nyeri dada pada penyakit jantung juga disertai dengan penjalaran ke tangan kiri atau leher, terkadang disertai dengan sesak napas, mual, keringat dingin, atau rasa mau pingsan. Jika nyeri dada yang dimaksud berlangsung lebih dari 15 menit, berarti orang yang bersangkutan telah terkena serangan jantung. Jika Anda mengalami nyeri dada tapi tidak yakin apakah itu suatu gejala jantung, ada baiknya Anda ke rumah sakit atau ke dokter spesialis jantung. Karena jika salah tebak atau terlambat, dapat berakibat fatal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar