Senin, 18 April 2022

Jodohmu adalah sahabat terbaikmu



Salah satu tempat yang paling nyaman bagi hampir setiap insan adalah berada di sisi sahabat karibnya. Sebuah tempat dimana kita bisa berbagi segala bentuk permasalahan hingga yang paling pribadi sekalipun. Sebuah tempat yang sangat kita percaya dan mempercayai kita. Sebuah tempat yang akan selalu mendukung, memotivasi, dan memberikan solusi terbaik bagi kita. Sebuah tempat yang selalu dapat menyesuaikan diri dengan rasa yang tengah berkecamuk di dalam hati, baik suka maupun sedih. Sebuah tempat yang tidak pernah meninggalkan kita dalam sebuah keterpurukan. Sebuah tempat yang selalu menyertakan kita dalam cerianya. Itulah kira-kira sekelumit tentang sahabat karib, sahabat sejati.

Dan seperti itulah salah satu sikap yang harusnya mampu kita tanamkan dalam membina sebuah pernikahan yang penuh dengan nuansa keharmonisan. Seorang suami tidak patut bersikap seperti seorang jendral besar yang keras kepala dan otoriter, yang segala kemauan dan keputusannya tidak dapat diganggu gugat lagi. 

Sebaliknya, istri juga janganlah selalu bersikap lemah sehingga tidak mampu mendukung perjuangan suami dan selalu berpandangan bahwa suami adalah manusia perkasa yang selalu perkasa, yang tidak dapat terluka, yang tak pantas mengadu atau menangis di pangkuan seorang wanita (istrinya).

Laki-laki dan perempuan itu pada hakikatnya adalah sama-sama manusia biasa yang bisa terluka dan memiliki air mata. Jadi wajar saja manakala seorang lelaki perkasa tiba-tiba juga mengalami terluka, menangis dan membutuhkan tempat untuk bermanja. 

Dan seorang suami pun hendaknya tidak bersikap otoriter dan selalu mau menang sendiri. Karena pada dasarnya, manusia itu tempatnya adalah salah dan lupa. Adakalanya seorang suami pun melakukan kesalahan, maka sang istrilah yang akan mengingatkan hal tersebut. Maka, seorang suami janganlah mematikan fungsi istri dalam mengambil suatu keputusan.

Hidupkanlah musyawarah, saling berbagi, atau curhat (mencurahkan isi hati) dalam sebuah pernikahan. Dengan demikian, baik suami maupun istri akan merasa saling percaya, saling membutuhkan dan saling dibutuhkan. Bersikaplah layaknya seorang sahabat karib bagi pasangan kita yang akan menerima segala bentuk keluh kesah, yang selalu memberikan motivasi, yang selalu dapat dipercaya, yang tidak pernah meninggalkan dikala pasangan kita mengalami keterpurukan, yang selalu mampu menyesuaikan diri dengan keadaan pasangan. 

Bersikaplah sebagai seorang sahabat yang senantiasa mampu memberikan kenyaman dalam suka maupun duka. Dengan demikian, insyaAllah tidak akan ada pihak yang merasa tertekan, terpaksa, dirugikan atau bahkan merasa tidak dibutuhkan sehingga pernikahan pun akan senantiasa dipenuhi kehangatan.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs. Ar. Ruum (30): 21).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar