Rabu, 06 April 2022

Cara Merawat Bayi Yang Baru Lahir

 




Hadirnya si kecil dalam hidup Anda tentu saja menjadi suatu hal yang paling indah, namun hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri, terutama bagi pasangan yang baru pertama kali memiliki bayi karena biasanya mereka akan kebingungan dalam merawat bayi yang baru lahir. Mungkin Anda dan pasangan telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran si kecil sejak jauh-jauh hari, tapi tetap saja Anda memerlukan penyesuaian besar karena peran baru Anda kini adalah sebagai orang tua.

Merawat bayi baru lahir identik dengan kelelahan sepanjang hari. Tidak jarang, banyak orang tua yang dilanda tekanan berlebih. Apalagi bila Anda baru memiliki anak yang pertama. Untuk itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana orang tua mengelola tekanan yang ada. Beberapa hal berikut bisa diterapkan untuk mengelola tekanan saat merawat bayi baru lahir.

a. Jaga kondisi fisik

Meski merawat bayi baru lahir sering dikaitkan dengan kurang tidur, hindarilah mengonsumsi kafein atau makanan pengusir rasa kantuk lainnya. Tetaplah konsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan air harian, dan pastikan selalu menghirup udara segar.

Agar kondisi tetap bugar, tidurlah berbarengan dengan waktu tidur buah hati Anda. Meminta pasangan untuk menggantikan posisi Anda saat malam hari juga bisa dilakukan. Selain itu, pastikan untuk sesekali mengajak bayi untuk menikmati hal-hal yang menjadi minat Anda. Kebiasaan sehari-hari yang baik bila diterapkan dapat membuat Anda lebih berenergi saat merawat bayi.

b. Jangan takut

Melihat tubuh mungil dan lucunya buah hati, Anda dan pasangan mungkin merasa khawatir tidak mampu merawatnya dengan baik. Kecemasan mungkin akan berkurang jika hal tersebut dibicarakan bersama-sama.
Selain itu, tertawa ceria bersama bayi dan pasangan Anda bisa menguraikan ketakutan yang ada. Jangan takut dan tidak percaya diri terhadap rutinitas baru untuk si kecil, seperti mengganti popok atau ketika menenangkan bayi. Pada awalnya mungkin terkesan kaku, tapi pada akhirnya bisa Anda bisa terbiasa dan menjadi mudah.

c. Tunda dahulu pekerjaan lain

Jangan terlalu memaksakan diri untuk menjaga hal-hal yang biasa dilakukan sebelum kelahiran buah hati Anda. Membersihkan seisi rumah dan mencuci pakaian bisa ditunda dahulu agar tidak terlalu lelah saat merawat bayi baru lahir.

Anda juga bisa menghemat energi dengan mengurangi kegiatan yang biasanya membutuhkan waktu lama, seperti memasak. Jika sebelum ada si kecil Anda terbiasa menyiapkan makan malam yang sempurna, maka kini cukup menyajikan makanan yang mudah diolah. Tentu saja, bukan berarti Anda mengenyampingkan nilai gizi di dalamnya.

d. Jangan mengurung diri

Saat merawat bayi baru lahir jangan ragu untuk keluar rumah. Bayi yang rewel saat di dalam rumah, mungkin akan ceria saat diajak keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan menghirup udara segar.

Memiliki bayi juga berarti membatasi hubungan dengan teman-teman dan keluarga Anda untuk sementara waktu. Sesekali biarkan mereka ikut membantu mengasuh bayi Anda. Jangan menolak saat mereka hendak menggendong bayi atau kegiatan lainnya yang bisa menghemat tenaga Anda.

e. Tahu kapan meminta bantuan

Ingat, masa kecil buah hati Anda tidak akan terulang dua kali. Oleh karena itu, nikmatilah masa-masa ‘merepotkan’ tersebut. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui batasan diri sendiri. Jika memang tekanan yang ada sudah terasa sangat berat, mintalah bantuan dari ahlinya. Anda bisa meminta bantuan kepada orang tua atau kepada dokter untuk mendapatkan tips merawat kesehatan bayi.

Beberapa hal di bawah ini wajib diperhatikan saat merawat bayi baru lahir:

a. Jaga kebersihan dan keamanan bayi

Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang baru lahir. Cucilah tangan dahulu sebelum melakukan kontak dengan bayi agar mereka terhindar dari serangan kuman. Berhati-hatilah saat menggendong bayi yang baru lahir, terutama perhatikan pegangan Anda pada bagian kepala dan leher bayi.

Jangan pernah menguncang-guncang bayi saat membangunkan mereka karena dapat menyebabkan pendarahan di otak. Batasi juga tingkatan permainan kita bersama bayi. Jangan lakukan lempar tangkap atau menggoyang-goyang bayi di lutut karena hal itu berbahaya.

b. Memandikan bayi

Bayi baru lahir membutuhkan mandi setidaknya dua kali dalam seminggu. Sebelum tali pusat copot, dianjurkan untuk memandikan bayi dengan memakai spons. Mandikan bayi dengan memakai sampo dan sabun yang didesain khusus untuk kondisi kulit mereka. Benda-benda pendukung lain yang wajib dimiliki untuk memandikan bayi baru lahir adalah kain waslap, handuk lembut, dan bak mandi bayi. Jika khawatir produk yang digunakan bisa menimbulkan iritasi padanya, bicarakanlah dengan dokter.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memandikan bayi:
  1. Menyiapkan peralatan sebelum mandi (seperti sabun, sampo dan lain-lain) dan sesudah mandi (seperti handuk, pakaian, bedak dan sebagainya) sang bayi.
  2. Suhu air hangat yang dipakai untuk memandikan bayi sebaiknya sekitar 29.5o C, dengan ketinggian air antara 5-8 cm.
  3. Untuk lebih baiknya memandikan bayi dilakukan di dalam ruangan yang tidak dingin dan tidak berangin.
  4. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian di dalam bak mandinya.
  5. Sediakan mainan seperti bebek-bebek plastik agar membuat bayi merasa senang. Perhatikan mainan tersebut tidak memiliki sisi yang tajam untuk keamanan kulit bayi.
  6. Sesudah mandi, gunakanlah handuk yang lembut untuk mengusap tubuh dan rambut bayi hingga benar-benar kering. Lakukan pengeringan tersebut dengan perlahan.
  7. Berikanlah minyak telon ke tubuh bayi agar dia merasa hangat dan nyaman kembali.

c. Mengganti popok

Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap susah adalah memasang popok. Anda mungkin akan mengganti popok hingga 10 kali dalam sehari. Hal ini tergantung dengan asupan yang diterima bayi. Umumnya, bayi yang terpaksa diberi susu formula sejak lahir memiliki frekuensi kencing lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi ASI.

Sementara itu mengenai buang air besar, bayi melakukannya pertama kali setelah sehari atau dua hari kelahirannya. Adapun kotoran bayi baru lahir yang baik berupa mekonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di dalam janin.

d. Memberi susu

Memberikan susu pada bayi yang baru lahir mungkin akan sangat sering. Umumnya, bayi harus diberi susu antara 8-15 kali dalam sehari. Hal ini terjadi karena kapasitas perut mereka masih sangat kecil. Dalam proses menyusui, usahakan untuk melakukannya dengan posisi yang bergantian agar Anda turut merasa nyaman. Lakukan menyusui sesering mungkin tanpa harus menunggu bayi Anda menangis atau berteriak terlebih dahulu. Saat menangis, bayi lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi tepat untuk meneguk cairan. Mungkin menyusui bayi akan terasa sulit dilakukan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, bayi dan Anda akan makin menguasai proses ini.

Merawat bayi baru lahir memang bukan pekerjaan mudah, tapi tetap bisa kita pelajari. Berikut ini adalah cara merawat bayi yang wajib Anda ketahui:

a. Tali pusat

Tali pusat menjadi urutan pertama dalam daftar cara merawat bayi baru lahir, karena banyak ibu baru yang bingung tentang perawatannya. Perawatan tali pusat harus hati-hati, karena mudah terkena infeksi. Jika tali pusat terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Biasanya, tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi bisa juga lebih cepat atau lambat. Setelah tali pusat putus, jika kotor bersihkan dengan baby oil dengan lembut dan hati-hati.

b.  Mata bayi

Untuk membersihkan kotoran di mata, basuh dengan menggunakan kapas steril yang dibasahi air matang. Selalu gunakan satu kapas steril untuk tiap mata. Usap dengan arah dari dalam ke luar.

c.  Kulit

Bayi baru lahir minimal dimandikan sehari sekali karena ia belum tahan dingin. Entah dengan cara berendam di bak mandi atau dilap dengan waslap basah yang sudah diberi sabun bayi. Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperatur ruangan/kamar bayi senyaman mungkin. Jangan sampai bayi kepanasan. Sirkulasi udara dalam kamar harus baik.

d.  Kulit kepala 

Kerak kulit atau cradle crap sering muncul di kulit kepala bayi. Hal ini disebabkan kulit kepala terkena debu, keringat dan polusi udara. Kerak kulit dapat dibersihkan menggunakan baby oil.

Caranya, diamkan baby oil di atas kerak kulit kira-kira sekitar 10-15 menit, lalu bersihkan dengan kapas atau cotton bud secara lembut, dilanjutkan dengan pencucian. Lakukan dengan lembut, di daerah ini terdapat satu peredaran darah di kepala yang menyambung dengan otak. Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan kering, karena kerak ini akan makin parah jika kulit kepala berkeringat.

e.  Rambut

Cuci rambut bayi menggunakan sampo khusus bayi dua kali seminggu. Basahi rambutnya dengan semprotan halus atau basuh dengan tangan. Tambahkan satu-dua tetes sampo dan gosok lembut sampai berbusa. Jangan sampai shampo mengenai mata. Basuh sampai bersih dengan tangan.

f.  Hidung

Bagian dalam hidung punya daya pembersih sendiri dan tak perlu perawatan khusus. Jika ada cairan atau kotoran yang kelihatan keluar, bersihkan bagian luar hidung saja. Jika bayi punya banyak lendir karena pilek dan mengganggu pernapasan, sedot keluar dengan cara dengan aspirator hidung bayi yang bersih. Tutup sebelah lubang hidung dengan jari, lalu isap sebelahnya. Lakukan secara bergantian.

g. Telinga

Banyak ibu baru bingung dengan cara merawat bayi baru lahir yang satu ini. Seperti hidung, bagian dalam telinga juga tak boleh dibersihkan. Bunda boleh membersihkan jika kotoran itu sudah mencapai “pintu” keluar atau setelah melewati “tikungan” di dalam liang telinga luar.

Ada pendapat bahwa cotton buds justru membuat kotoran masuk ke dalam liang telinga. Cara yang disarankan adalah meneteskan 1 tetes baby oil ke liang telinga, dan kotoran akan keluar dengan sendirinya beberapa hari kemudian. Sementara daun telinga dapat dibersihkan tiap kali memandikan bayi. Gunakan cotton buds atau kapas yang dibasahi air hangat. Lakukan secara lembut.

h.  Mulut

Mulut bayi tak perlu perawatan khusus. Jika lidah putih karena endapan susu formula, bisa dibersihkan dengan kasa steril yang dibahasi dengan air matang. Jaga kebersihan tangan Anda, karena pada beberapa kasus ditemui jamur candida muncul di mulut bayi. Jika hal ini terjadi segera berobatlah ke dokter.

i.  Kuku

Kuku sebaiknya dijaga kebersihannya dengan memotongnya secara berkala. Lakukan secara hati-hati, jangan sampai kulitnya ikut tergunting. Gunakan gunting kuku khusus bayi. Untuk mencegah kuku-kuku bayi menggores bagian-bagian yang membahayakan, tutuplah dengan sarung tangan saat bayi sedang tak diawasi. Selama ia dalam pengawasan, tangannya tak usah diberi sarung. Sebab, tangan merupakan bagian dari pancaindera yang harus dikembangkan.

j.  Pantat bayi

Pantat adalah daerah yang sensitif dengan bahan kimia deterjen, diaper dan kotoran sisa air kencing/tinja. Bila tidak bersih, sering kali timbul gatal-gatal dan merah di sekitar bokong. Untuk mencegahnya usahakan pantat dalam kondisi kering dan bersih. Sebaiknya gunakan diaper cream setelah pantat benar-benar kering, baru kemudian pakaikan diaper atau popok. Jika sudah terlanjur timbul iritasi, cara alami yang dapat dilakukan adalah membiarkan pantat terbuka saat berjemur di pagi hari dengan terkena sinar matahari pagi. Tengkurapkan bayi di pangkuan Anda. Jika dalam 1-2 hari tidak membaik bahkan lecet atau berbintil-bintil kecil, hubungi dokter anak Anda.

k.  Membersihkan alat kelamin

  • Bayi laki-laki: bersihkan alat kelamin dan area sekitarnya dengan kapas basah sampai bagian anus. Bersihkan mulai dari bawah hingga atas alat kelamin dengan menariknya secara perlahan-lahan. Dan lakukan satu arah.
  • Bayi perempuan: bersihkan daerah lipatan di sekitar alat kelamin dan pangkal paha dengan kapas basah. Lakukan dari daerah tersebut sampai ke arah anus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar