Senin, 14 Maret 2022

Mempersiapkan Diri Untuk Terjun Ke Dunia Bisnis



Bisnis memang asyik untuk diperbincangkan, diseminarkan, dan dipelajari. Namun berbisnis akan lebih nyata manfaatnya jika dilakukan secara langsung. Saat seseorang merencanakan untuk berbisnis, maka saat itulah dia seharusnya mulai mempersiapkan dan menjalankan bisnisnya. Saat seorang pelukis ditanya bagaimana dia bisa menghasilkan sebuah atau beberapa buah lukisan dalam setahun? Maka jawaban terbanyak adalah satu ‘melukis’, dua ‘melukis’, dan tiga ‘melukis’. Demikianlah bagi seorang pebisnis, langkah untuk memulai sebuah bisnis adalah dengan berbisnis, berbisnis, dan berbisnis. 

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan saat kita akan terjun ke dunia bisnis:


1) Niat.

Semua amalan tergantung dari niatnya. Baik atau buruk niat seseorang tentu akan mempengaruhi hasil dari usahanya. Demikian pula dengan berbisnis, niat utama adalah untuk beribadah, mengusahakan nafkah halal bagi keluarga. Setelahnya niat-niat baik lainnya yang menyertai perlu ditulis dan disematkan dalam hati sehingga menjadi semangat untuk menjalankan usaha. Singkirkan niat yang kurang baik, meskipun hal tersebut tak tersampaikan kepada orang lain. Misalnya niat untuk menyaingi bisnis saudara/teman, niat untuk bisa menyombongkan diri, atau niat untuk bisa menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan negatif.

2) Tertarik untuk terjun ke dunia bisnis

Sebelum memulai bisnis, seseorang perlu untuk mengamati setiap peluang bisnis yang ada di sekitarnya. Setidaknya ada ketertarikan di dalam diri untuk memulai suatu bisnis. Jika kita membangun bisnis yang menyenangkan hati, maka nantinya ada passion yang akan membuat kita berusaha untuk memajukan bisnis tersebut. Diantara sekian banyak peluang, pilih satu atau dua yang benar-benar membuat Anda tertarik dan ingin menerjuninya secara langsung.


3) Pengetahuan.

Terjun ke dunia bisnis butuh pengetahuan, minimal tentang bisnis yang akan dijalani dan cara menjalaninya. Bagi para pensiunan, sangatlah bijak apabila memilih bisnis yang sesuai dengan minat dan pengetahuan mereka. Misalnya pensiunan pegawai PTPN yang menangani pengolahan hasil perkebunan teh dan kopi, akan lebih sesuai membuka bisnis café. Demikian pula pensiunan pegawai pakan ternak akan sesuai apabila membuka bisnis peternakan ayam atau membuka toko pakan ternak.

Setelah memilih satu atau dua peluang untuk diterjuni, maka jangan tergesa-gesa untuk masuk ke dalamnya. Ibarat seorang perenang, perlu terlebih dahulu mempelajari berbagai gaya renang yang bisa menyelamatkan dan membuat kita melaju dengan kencang. Demikian pula dalam berbisnis. Seseorang perlu mempelajari dengan seksama setiap peluang yang dipilihnya. Dengan mempelajarinya terlebih dahulu, maka akan memudahkan pengambilan keputusan atas segala hal yang akan terjadi di dalam percaturan bisnis tersebut nantinya.

4) Modal.

Hampir semua bentuk dan jenis bisnis membutuhkan modal. Yang dimaksud dengan modal di sini bukan hanya berbentuk uang. Modal bisa berarti lahan untuk membuka bisnis, perlengkapan produksi, sampai dengan kolega serta jaringan pemasaran dalam bisnis tersebut. Seseorang yang memiliki peralatan masak lengkap dan memiliki kemampuan mengolah makanan bisa mulai membuka bisnis di bidang katering atau membuka depot. Sedangkan seseorang yang memiliki lahan cukup luas di belakang rumah bisa memilih untuk melakukan budidaya jamur, sayuran hidroponik, atau mungkin budidaya lele dumbo. Intinya tengok dulu segala hal yang bisa dikembangkan sebagai modal awal berbisnis, bukan hanya uang belaka.


5) Mencari lahan dan kesempatan yang tepat

Memulai sebuah bisnis perlu diimbangi dengan adanya lahan dan kesempatan yang tepat. Bisnis konveksi seragam sekolah misalnya, akan lebih efisien bila dilakukan di dekat pusat grosir atau sekolah-sekolah. Waktunyapun bisa dilakukan saat akan kenaikan kelas. Dengan demikian pangsa pasar yang hendak dibidik lebih terasa dekat dan memungkinkan.


6) Usaha.

Saat seseorang memiliki niat berbisnis demi mencapai tujuan yang baik, memiliki pengetahuan untuk menjalankan bisnis, dan memiliki modal maka hal utama yang harus dilakukan adalah usaha atau action. Rencana dan perhitungan bisnis sebaik apapun tak akan pernah sukses apabila tidak dilaksanakan. 


7) Menentukan sistem manajemen perusahaan

Manajemen perusahaan, sebagaimanapun kecilnya perusahaan tersebut perlu untuk dipikirkan dengan masak. Seorang pebisnis akan lebih leluasa melangkah di tengah manajemen yang luwes namun tetap disiplin dalam memenuhi target yang telah ditentukan.


8) Memilih rekanan dan SDM

Berbisnis berarti berhubungan dengan orang lain. Baik mereka sebagai customer maupun sebagai rekan kerja. Rekanan dan karyawan merupakan orang-orang yang perlu memiliki visi dan misi yang sama. Sehingga nantinya kendala yang datang bisa dihadapi dengan saling bahu membahu untuk keberlangsungan bisnis yang tengah dibangun.


Jadi, apalagi yang perlu ditunggu? Bukankah 99% pensiunan memiliki keempat hal utama dalam menjalankan roda bisnis? Para pensiunan hanya perlu memilah antara bisnis yang memiliki risiko tinggi, sedang, atau rendah. Dengan keempat hal utama yang perlu disiapkan maka seorang pebisnis bisa menekan tingkat risiko meskipun tidak lantas hilang sama sekali. Di sinilah sebenarnya hal menarik dalam berbisnis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar