Selasa, 22 Februari 2022

Khoirul Anwar - Teknologi 4G

Dalam perkembangan dunia teknologi saat ini mungkin kita sudah tidak asing dengan kata 3G, namun apakah Anda tahu bahwa saat ini teknologi yang setingkat di atas 3G sudah ditemukan? Dan yang lebih mengagetkan lagi adalah, apakah Anda tahu bahwa penemu teknologi mutakhir dunia telekomunikasi tersebut adalah seorang putra bangsa Indonesia? Ia adalah profesor Khoirul Anwar.

Nah, bagaimanakah perjalanan hidup Prof. Khoirul Anwar hingga sukses seperti sekarang ini? Simak kisahnya berikut ini:

Sosok sederhana bernama Khoirul Anwar lahir di sebuah desa kecil di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada tanggal 22 Agustus 1978. Ia lahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana bahkan dapat dibilang kurang mampu. Ayahnya bernama Sudjianto dan ibu bernama Siti Patmi, mereka berdua berkerja sebagai buruh tani dan terkadang juga buruh serabutan.

Masa kecil yang dijalaninya cukup berat, bahkan ketika dirinya masih berada di bangku sekolah dasar ayahandanya meninggal dunia. Semenjak itu, ibunya lah yang berjuang membesarkan ia dengan pekerjaan seadaanya. Menyadari hal tersebut, membuat dirinya tidak bisa berpangku tangan. Ia selalu berusaha bagaimana caranya agar kehidupan keluarganya bisa berangsur membaik. 

Selepas pendidikan SMP, ia meneruskan ke SMA yang berada di kota Kediri. Di sana ternyata keberuntungan senantiasa menaunginya, ketika membutuhkan kos untuk tempat tinggal selama di kota, ada seseorang yang menawarkan kos gratis untuknya. Setelah itu kehidupan Khoirul benar-benar mandiri tanpa berharap bantuan dari orang tuanya.

Hingga saat ia meneruskan studinya ke universitas ITB Bandung jurusan Teknik Elektro, ia tidak harus memberatkan orang tuanya karena ia mendapatkan beasiswa penuh dari universitas berkat prestasi dan kemampuan akademiknya yang luar biasa. Hal tersebut terus berlanjut hingga pada suatu saat ia ditawari beasiswa S2 dari sebuah perusahaan swasta, Panasonic untuk melanjutkan studinya di Nara Institute of Science and Technology (NAIST), di Jepang.

Tanpa berfikir panjang, ia yang merupakan salah satu lulusan cumloude ITB tahun 2000 langsung menerimanya dan berangkat ke Jepang. Dengan kemampuannya yang di atas rata-rata, ia mampu menuntaskan program masternya pada tahun 2005 dan berselang hanya tiga tahun kemudian ia pun berhasil menyelesaikan program doctoral S3 nya di universitas yang sama. 

Selama masa studinya, Khoirul Anwar juga pernah mendapatkan penghargaan internasional yaitu IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) pada tahun 2006. Penghargaan tersebut adalah sebuah penghargaan bergengsi di bidang teknologi telekomunikasi internasional. Tidak hanya itu, pada tahun 2010 ia juga mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada event IEEE VTC 2010.

Kisah besar Khoirul dalam menemukan teknologi mutakhir 4G diawali ketika dirinya sedang terdesak akan deadline untuk mengirimkan judul penelitian demi mendapatkan dana riset. Pada waktu itu dirinya sedang bekerja sebagai dosen dan peneliti di laboratoriom Information Theory and Signal Processing di Universitas Japan Advanced Institute of Science and Technology, Jepang.


Pada tahun 2010 bersama koleganya, Khoirul Anwar, alumni ITB kelahiran Kediri ini merombak pakem efisiensi alat komunikasi. Ia mematenkan temuannya seputar sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Atas karyanya, Khoirul Anwar mendapat penghargaan pada 2010, dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC), Taiwan.

Saat itu dirinya sudah kehabisan ide tentang penelitian yang harus segera ia lakukan. Jika banyak orang mengatakan bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, mungkin akan sangat tepat dilabelkan terhadap apa yang terjadi pada Khoirul. Ia yang mempunyai hobi menonton film animasi Son Goku sejak kecil nyatanya memberikan dampak yang luar biasa yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Teringat dengan salah satu adegan dimana Goku, sang pemeran utama film, mengeluarkan senjata terbesarnya yaitu Denki Dama, Goku harus meminjam banyak energy dari alam untuk dikumpulkan menjadi sebuah bola energy yang amat kuat. Dari konsep sederhana tersebutlah Khoirul mendapatkan inspirasi menulis penelitian dengan judul:

“A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval” 

Penelitian tersebut kemudian ia kembangkan menjadi teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) secara sederhana merupakan pengembangan dalam sistem telekomunikasi wireless 3G dengan mengurangi banyak sekali kekurangan dan hambatan dari teknologi sebelumnya. Penyempurnaan tersebut akhirnya dinamai dengan teknologi 4G. Berkat karyanya tersebutlah ia mendapatkan perhatian besar dari dunia telekomunikasi modern. Karyanya disebut-sebut sebagai salah satu terobosan teknologi telekomunikasi terbesar yang ada saat ini. Teknologi 4G kini telah ia patenkan dan mulai dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi besar yang ada di Jepang dan Cina.

Saat ini Khiorul Anwar masih bekerja di Jepang sebagai dosen dan peneliti, namun ke depan ia dan keluarganya yang juga ikut tinggal di sana berencana untuk pulang dan mengabdi di Indonesia.

Mimpi dan kerja keras yang tidak terbatas telah membawa Khoirul Anwar pada kesuksesan yang mungkin belum pernah ia bayangkan seperti saat ini. Usaha yang tak kenal menyerah dan menghargai setiap hal kecil sebagai ide besar merupakan inspirasi yang dapat kita dapatkan dari sosok profesor Khoirul Anwar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar