Senin, 10 Januari 2022

Pantangan Makanan dan Minuman Untuk Ibu Hamil & Menyusui

  


Sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk mengonsumsi makanan yang baik, guna memenuhi kebutuhan nutrisi ketika hamil maupun pada saat menyusui. Jika tidak, sang ibu dan sang bayi yang sedang berkembang akan berada dalam bahaya. Makanan segar lebih baik daripada makanan yang telah diproses. 

Pola makan yang buruk bisa terus mempengaruhi anak sepanjang hidupnya. Ia akan lebih berisiko menderita penyakit paruh baya seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan obesitas. Apabila nutrisi yang masuk ke dalam rahim tidak mencukupi, bayi Anda akan mengalihkan nutrisi yang ada ke sel-sel yang paling membutuhkan saat ini, dan menjauhkannya dari sel-sel yang baru akan menjadi penting di masa depan. Sebaliknya, apabila Anda mengonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan melahirkan bayi dengan berat badan normal, ia akan lebih mudah dirawat, lebih bersemangat, aktif serta awas secara mental. 

1. Jenis Makanan/Minuman yang Perlu di Hindari untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Demi kesehatan bayi, seorang ibu harus menahan diri agar tidak mengkonsumsi makanan/minuman berikut :

Makanan Prosesan

Makanan prosesan dapat berupa keju olahan (keju oles), ikan asap, daging asap, makanan yang dibuat acar dan daging olahan (sosis). Pada umumnya, makanan jenis ini mengandung zat kimia untuk memperbaiki rasa dan keawetannya. Makanan prosesan biasanya juga mengandung garam tinggi dan monosodium glutamat (MSG) yang dapat menyebabkan dehidrasi dan sakit kepala. Seringkali pula makanan prosesan juga mengandung nitrat. Zat nitrat dapat bereaksi dengan hemoglobine dalam darah dan mengurangi kemampuan membawa oksigen dalam darah. Seorang ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari makanan jenis ini. 

Minuman Kafein 

Kafein yang dapat membuat jantung berdegup kencang biasanya terdapat dalam kopi, walaupun teh juga mengandung kafein. Kafein dalam teh, kopi, atau cokelat adalah stimulan. Ini karena kadar kafein kopi lebih tinggi daripada teh. Sebagai perbandingan: 240 ml kopi mengandung 150 mg kafein, 350 ml minuman bersoda mengandung 35-50 mg kafein, serta 240 ml teh hitam mengandung 40 mg kafein. Beberapa penelitian menyebutkan bahawa ibu hamil boleh mengkonsumsi kafein. Namun, menurut versi APA menyebutkan bahwa kafein membuat rentan terhadap keguguran, terutama pada usia kehamilan trisemester. 

Sebaiknya ibu hamil membatasi kafein. Kafein bisa ‘menembus’ plasenta, sehingga akan memengaruhi detak jantung serta sistem pernapasan janin. Bahkan, beberapa studi menyebutkan, minum kopi secara berlebihan erat kaitannya dengan rendahnya berat badan lahir bayi dan meningkatkan risiko mengalami keguguran dan janin meninggal saat lahir.

Teh mengandung tannin yang mengganggu penyerapan zat besi. Sebagai gantinya, minumlah teh herbal organik. Minuman ringan mengandung gula atau pemanis, jadi batasi asupannya. Air putih adalah yang terbaik disaat hamil dan menyusui.

Sebagai tambahan, ibu hamil sebaiknya menghindari teh herbal yang diramu dengan daun raspberry atau rosemary, sebab bisa memicu terjadinya kontraksi. Sayangnya, tidak semua kemasan teh mencantumkan secara mendetail bahan-bahan herbal yang digunakan sebagai campuran. Dan meski pada label kemasan tertulis diperuntukkan bagi wanita hamil, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu pada dokter. Selain itu, ibu hamil harus sangat berhati-hati minum minuman berenergi yang biasanya tinggi kandungan kafeinnya. 

Makanan dengan Kalori “kosong”

Makanan dengan kalori “kosong” adalah makanan yang penuh dengan gula, pengganti gula, dan tepung olahan. Makanan jenis ini sangat tidak baik bagi ibu hamil dan si bayi. Beberapa jenis makanan dengan kalori “kosong” diantaranya sebagai berikut.

  • Permen dan coklat
  • Segala macam bentuk pemanis, termasuk gula putih dan gula pasir cokelat, sirup, molases, dan pemanis buatan seperti sakarin dan aspartam
  • Buah kaleng rendam sirup
  • Sereal yang diberi pemanis
  • Minuman ringan seperti minuman bersoda dan jus buah yang diberi pemanis
  • Biskuit, kue, pastri, pai, dan selai buah yang diproduksi secara komersial
  • Krim buatan
  • Makanan yang mengandung gula tersembunyi, seperti acar, acar timun, saus salad, saus spageti, mayones, selai kacang, dll
  • Es krim dan sorbet yang mengandung gula tambahan. Lebih baik mengonsumsi jus buah beku dan juga pure buah

Nanas

Secara ilmiah, pendapat bahwa makan nanas menyebabkan keguguran belum terbukti sepenuhnya. Namun meski secara ilmiah belum terbukti, ada cukup banyak orang yang mengalami kram perut dan keguguran setelah makan nanas. Memang hal tersebut dapat saja terjadi jika makan nanas secara berlebihan. Oleh karenanya, di beberapa tempat nanas digunakan sebagai penggugur alami kandungan. Di dalam nanas memang terdapat enzim bromelain yang dapat mengganggu perut dan melembutkan jaringan ikat pada dinding rahim. Enzim inilah yang diduga menyebabkan keguguran. Jadi, jika ibu hamil hendak mengkonsumsi nanas, makanlah dalam batas yang wajar. 

Makanan mentah atau setengah matang

Wanita hamil harus benar-benar menghindari makanan mentah. Bahan pangan mentah atau setengah matang mungkin saja tercemar kuman penyakit, sehingga menimbulkan infeksi. Beberapa bakteri yang berbahaya selama masa kehamilan di antaranya : bakteri Listeria yang dapat mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan, bakteri Salmonella yang dapat memicu keguguran, Toksoplasma yang dapat menyebabkan janin berkondisi abnormal, serta bakteri E. coli yang dapat menyebabkan kerusakan usus dan ginjal yang berbahaya selama masa kehamilan. 

Wanita hamil harus menghindari makanan yang tidak dimasak hingga matang agar proses kehamilan berjalan lancar. Makanan seperti telur setengah matang, daging setengah matang, sushi mentah, dan lainnya harus dihindari. Untuk Anda yang suka sushi, hindari dahulu sampai selesai menyusui. Wanita hamil juga harus menghindari sayuran mentah seperti lalapan. Lebih baik mengkonsumsi sayuran yang sudah dimasak sampai matang. Makanan olahan yang berasal dari makanan mentah juga harus dihindari, contohnya salad. 

Seafood

Sebenarnya dalam seafood banyak nutrisi yang baik untuk bayi. Seafood kaya akan protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris, kekurangan konsumsi makanan laut selama masa kehamilan dapat mengakibatkan lemahnya kemampuan verbal, gangguan perilaku, serta masalah tumbuh kembang lain pada anak. Oleh karena itu, wanita hamil harus berhati-hati dalam memilih seafood yang baik selama masa kehamilan. Karena kondisi laut yang tercemar, beberapa jenis seafood dapat memiliki kadar logam merkuri yang tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan sistem saraf janin. 

Hindari makanan seafood yang berasal dari laut yang tercemar. Semakin besar dan semakin tua usia ikan maka akan semakin tinggi kadar polusi logam berat dalam tubuhnya. Hindarilah makan ikan hiu, sushi mentah, seafood yang diasapkan, serta ikan lainnya yang berasal dari lokasi yang tercemar. Wanita hamil juga harus mewaspadai kerang hijau karena kadar logam berat dalam kerang hijau cukup tinggi. Kerang hijau dapat tetap hidup dalam lingkungan berpolusi berat sehingga kadar logam beratnya cukup tinggi. Dan agar amannya, wanita hamil juga mesti menghindari makan ikan kalengan.

Untuk mendapatkan manfaat baik dari makanan laut yang kaya protein, Anda masih boleh menyantap salmon. Ikan salmon yang dipilih sebaiknya masih segar dan tidak diternakkan. Anda juga dapat mengolah ikan salmon menjadi grilled fish. Selain itu Anda dapat mengkonsumsi udang, teri, dan kakap maksimal 340 gr per minggu. Untuk ikan tuna, sebaiknya Anda mengkonsumsi tidak lebih dari 170 gr seminggu. 

Soft cheese

Keju sebenarnya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi Anda harus waspada karena ada keju yang diolah tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu sehingga dikhawatirkan mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan janin. Proses pasteurisasi yaitu memanaskan susu berulang kali dalam suhu tertentu dapat menghilangkan bakteri-bakteri berbahaya. Bakteri berbahaya seperti Listeria, Salmonella, E. Coli dapat terkandung dalam susu yang belum dipasteurisasi maupun produk olahannya. 

Beberapa jenis keju impor yang perlu diwaspadai dengan seksama di antaranya adalah : keju Brie, Camembert, Feta, Blue Cheese, dan Roquefort. Jika dalam label keju tersebut terdapat penjelasan bahwa keju berasal dari susu yang telah dipasteurisasi maka keju tersebut cukup aman untuk dimakan. 

2. Jenis Bakteri dalam Makanan yang Perlu Diwaspadai 

Beberapa bahan makanan yang baik bagi ibu hamil dan menyusui bisa menjadi berbahaya apabila telah terkontaminasi banyak bakteri. Adanya bakteri tersebut dapat disebabkan oleh pengolahan atau penyimpanan yang tidak tepat. 

Beberapa bakteri penyebab penyakit terlebih bagi orang sensitif seperti ibu hamil dan menyusui diantaranya sebagai berikut.

Listeriosis

Makanan yang banyak mengandung bakteri listeria diantaranya keju lembut, susu yang tidak dipasteurisasi, makanan yang sudah dimasak kemudian didinginkan, serta daging yang tidak dimasak secara benar. Bakteri listeria biasanya hancur pada suhu pasteurisasi, tapi jika makanan yang terinfeksi masuk lagi ke dalam kulkas, bakteri tersebut bisa terus berkembang biak. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi makanan dingin setelah tanggal kadaluwarsanya. 

Bakteri listeriosis bisa menyebar melalui kontak langsung dengan hewan hidup yang terinfeksi, seperti domba. Gejalanya dapat berupa badan panas, flu, pegal-pegal, sakit mata, sakit tenggorokan, diare, serta sakit perut. 

Bayi dalam kandungan dapat terinfeksi listeriosis melalui darah ibu. Hal ini dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran berulang.

Toksoplasmosis

Infeksi bakteri toksoplasmosis pada umumnya ditularkan lewat konsumsi daging sapi atau babi yang masih mentah atau kurang matang. Selain itu, dapat juga melalui kontak langsung dengan kotoran kucing dan anjing yang terinfeksi.

Toksoplasma dibawa oleh kotoran binatang yang terinfeksi, khususnya kucing. Namun, kebanyakan orang mendapatkannya dari daging yang kurang matang. Toksoplasmosis dapat menyebabkan kerusakan otak dan kebutaan pada bayi, bahkan bisa berakhir fatal. Parasit ini sangat berbahaya bagi wanita hamil pada trimester ketiga.

Untuk mencegah atau menghindari agar tidak terinfeksi toksoplasma, berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan.

  • Hindari makan daging yang kurang matang, terutama daging babi, steak yang dimasak mentah, atau steak tartare.
  • Jangan memberikan daging mentah kepada kucing atau anjing peliharaan Anda, serta letakkan piring makan mereka jauh-jauh
  • Jangan membersihkan tempat kotoran kucing atau kotoran anjing. Jika terpaksa harus melakukannya, gunakan sarung tangan dan cuci tangan dengan desinfektan segera setelahnya.
  • Jangan menggarap taman/berkebun di tempat yang tanahnya di pakai kucing untuk melakukan hajat, dan gunakan sarung tangan ketika berkebun
  • Cuci tangan setelah menggarap taman/berkebun atau setelah mengelus binatang peliharaaan.
  • Masaklah daging pada temperatur internal paling tidak 54O C. Temperatur ini adalah temperatur yang dapat membunuh bakteri. Gunakan termometer daging agar lebih pasti.

Salmonella

Infeksi salmonella pada umumnya disebabkan oleh telur dan daging ayam. Oleh karena itu, hindari makanan yang mengandung telur mentah, dan masak telur dan ayam sampai benar-benar matang. Pilihlah ayam kampung atau carilah telur organik dan unggas yang diternak secara organik. 

Gejala terinfeksi salmonella dapat berupa mual, sakit perut, sakit kepala, diare, menggigil, dan demam. Gejala ini akan timbul secara tiba-tiba 12 – 48 jam setelah infeksi dan berlangsung selama dua sampai tiga hari. Apabila infeksi menyebar ke aliran darah, Anda perlu antibiotik.

Disentri

Bakteri jenis ini terdapat pada kotoran manusia yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi, diare yang parah, sakit perut, dan sangat berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui. 

Jenis disentri yang umum terjadi adalah disentri amuba dan disentri bakterial. Pada umumnya, penyakit ini ditularkan ketika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan benar setelah ke toilet dan kemudian memegang makanan.

Ada beberapa cara untuk menghindari terkontaminasinya makanan dengan bakteri-bakteri di atas, yaitu dengan mengolah dan menyimpan makanan dengan benar. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terkontaminasinya makanan dengan berbagai jenis bakteri merugikan diatas.

  • Gunakan selalu alat masak yang bersih setiap memulai memasak makanan yang berbeda atau mencoba makanan
  • Biasakan mencuci tangan setelah dari toilet dan sebelum memegang makanan, serta tutup luka atau infeksi dengan baik
  • Jangan membiarkan daging mentah berkontak dengan makanan lain
  • Jangan membekukan kembali makanan yang telah dilelehkan (defrost)
  • Lelehkan (defrost) makanan beku dan masak makanan sampai benar-benar matang, terutama daging ayam 
  • Hangatkan makanan secara menyeluruh dan lakukan sekali saja. Buang sisa makanan
  • Cuci semua daun bahan salad dibawah kucuran air keran.
  • Hindari makanan kalengan yang kalengnya telah penyok dan berkarat, juga hindari makanan yang baunya berbeda dengan biasanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar