Selasa, 25 Januari 2022

Musuh Atau Teman?

 



“Cara terbaik untuk menaklukkan dan mempengaruhi orang adalah dengan berbagi kebajikan.” (Abraham Lincoln).

Ungkapan di atas adalah salah satu ungkapan yang sudah jarang kita lihat saat ini, saat dimana orang saling menjatuhkan saudara dekatnya sendiri, apalagi pada orang lain. Berbagi kebajikan merupakan salah satu perilaku manusia yang berkepribadian sehat dan sangat baik untuk diterapkan dalam memperoleh seorang teman. Ungkapan tersebut dapat dicontohkan dalam kisah berikut.

Suatu ketika ada seorang petani bertetangga dengan seorang peternak ayam kampung yang tidak dikandangkan. Ayam-ayam tersebut sering memasuki halaman rumah petani dan memakan serta membuat berantakan padi-padi yang sedang dijemur oleh petani.

Petani itu lalu meminta tetangganya agar mengkandangkan ayam-ayamnya. Sayangnya si peternak tidak mau peduli. Hingga suatu hari ayam-ayam itu memakan padi-padi yang sedang dijemur petani dan membuat padi-padinya berantakan kesana kemari hingga bercampur tanah sehingga kotor.

Petani itu sangat kesal dan marah hingga memutuskan pergi ke kota untuk berkonsultasi dan meminta pendapat seorang sahabatnya yang berprofesi sebagai hakim. Sahabatnya mendengarkan keluh kesah petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja menghukum peternak itu dan memerintahkan dia untuk mengkandangkan ayam-ayamnya.. Tetapi kau akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh….”

“Mana yang kau inginkan, teman, atau musuh yang jadi tetanggamu...?” Ujar sahabat itu. Petani itu menjawab, bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

“Baik, saya akan menawari kau sebuah solusi yang bagus dan akan aman dan kamu akan tetap berteman dengan tetanggamu itu.” Mendengar solusi sahabatnya, si petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi dari sahabatnya. Dia mengambil sekarung padi hasil panennya dan menghadiahkannya kepada tetangganya tersebut. Peternak itu sangat senang menerima pemberian petani tersebut, dan mulai menjemurnya untuk dijadikan beras ketika sudah kering dan diselep.

Ketika peternak tersebut baru asyik menjemur padi pemberian petani, ayam-ayam miliknya mulai mengerubungi padinya. Karena kesal, esoknya peternak itu akhirnya membuatkan kandang untuk ayam-ayamnya. Sejak itu peternak ayam tersebut tidak lagi membiarkan ayam-ayamnya berkeliaran kesana kemari. Dan sebagai rasa terima kasihnya atas kedermawanan si petani, peternak itu mulai sering membagi hasil ternak berupa telur dan kadang daging ayam kepada petani. Dalam waktu singkat mereka menjadi sahabat yang sangat erat.

Itulah sepenggal kisah yang dapat menggambarkan hubungan/interaksi sosial dalam pertemanan. Seorang teman atau sahabat baik yang benar-benar mengerti Anda, kadang sulit ditemukan. Bahkan tak jarang pula ada seseorang yang memakai kedok teman, tapi ternyata malah menikam Anda dari belakang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk memisahkan mana yang teman dan mana yang sebenarnya musuh.

Berikut ini beberapa tanda untuk mengidentifikasi mana yang teman dan mana yang musuh.

Tidak suka akan kesuksesan Anda
Seorang teman pasti akan bahagia jika melihat Anda bahagia. Dia juga tidak akan menghalang-halangi kesuksesan Anda atau bahkan merasa iri saat melihat Anda bahagia. Seorang sahabat yang baik, pasti akan dengan senang hati mendengarkan berita bahagia Anda, juga siap menghibur saat Anda sedih.

Berusaha mengambil miliki Anda

Entah kenapa, sepertinya dia selalu menginginkan apa yang Anda miliki. Apakah itu barang, kepopuleran Anda, atau bahkan pacar Anda. Jika dia tipe orang yang sepertinya selalu merasa iri dengan Anda, hati-hati karena bisa jadi dia bukan teman sejati.

Sikapnya sering berubah-ubah

Satu hari, dia akan sangat baik pada Anda, tapi di hari lain dia bisa sangat menyebalkan. Sikapnya yang sering berubah-ubah membuat Anda bingung dan tidak merasa nyaman berteman dengannya. Karena Anda tidak tahu, apakah dia akan menjelek-jelekkan di belakang Anda, ketika mood-nya sedang buruk.

Dia memanfaatkan Anda

Setiap kali dia menghubungi Anda, pasti selalu ada yang dia minta, mulai dari minta pertolongan, pinjam uang, atau apa saja. Bedanya, ketika Anda membutuhkan pertolongan, dia malah menghilang dan menghindar. Jika keadaannya seperti ini, jangan-jangan teman cuma memanfaatkan Anda saja.

Dia menjatuhkan rasa percaya diri Anda

Tak pernah ada pujian yang keluar dari mulut teman Anda. Memang, bukannya Anda gila pujian, tapi Anda juga pasti merasa sedih ketika teman selalu menjatuhkan rasa percaya diri Anda. Caranya bisa bermacam-macam, misalnya dengan mengejek, menertawakan, atau mempermalukan Anda, baik dengan kata-kata maupun perbuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar