Senin, 27 Desember 2021

Zikir malam menyelamatkan pak Kosasih dari sengatan lebah.



Nama lengkapnya adalah Kosasih, S.Pd, kini usanya telah 29 tahun. Ia terkenal dengan pemuda yang ramah, sederhana, kreatif, rajin dan cerdas. Ia dilahirkan di Bogor dan menyelesaikan sarjananya di Bandung. Dengan susah payah ia menyelesaikan kuliahnya tersebut. Sebagai anak desa, ia sangat memimpikan mendapatkan gelar yang disandangnya sekarang ini.

Sejak kecil ia terbiasa dididik dengan ilmu agama yang kuat oleh kedua orangtuanya.  Di lingkungan desanya pun juga sangat mendukung untuk menerapkan ajaran-ajaran Islam sehingga senantiasa membuatnya sangat dekat dengan Allah swt.

Ia bersyukur telah membahagiakan kedua orangtuaya dengan bisa menyelesaikan strata satu di perguruan tinggi favorit. Karena di desanya, kebanyakan pemuda seusianya hanya lulus SMP itupun sudah tinggi.

Ia mengisahkan bahwa keberhasilannya sekarang berkat kegigihannya yang kuat dalam belajar dan hidup mandiri serta doa dan dzikir yang merupakan bagian terpenting dalam kehidupannya. Setiap pagi dan petang ia rajin berdzikir kepada Allah swt. Ia tak pernah shalat 5 waktu selain di masjid dengan berjamaah. Ia adalah pemuda yang membuat setiap orang bangga dan senang. Jiwanya senantiasa terikat di masjid. Ia juga seorang pemuda yang rendah hati, itulah yag disukai banyak tetangganya. 

Selain rajin dzikir pagi dan petang, ia juga rajin ibadah sunnah lainnya seperti puasa dan shalat sunnah. Yang paling sering ia lakukan ialah iabadah malam. Aktifitas ini dijadikannya sebagai rutinitas yang memberi nilai lebih daripada ibadah sunah lainnya. Kebiasaan ini telah dilakukannya semenjak SMA.

Ia terbiasa bangun malam jam 03.00 kemudian shalat tahajud lantas derdoa dan berdzikir dengan khusyuk. Dengan kebiasaan dzikir itulah ia mengalami banyak kejadian aneh yang ia merasa itu di luar kemampuannya.

Suatu hari saat ia dan teman-temannya sedang berkemah karena mereka ikut kegiatan pramuka, ada segerombolan lebah menyerang tendanya. Tiada yang mengetahui darimana datangnya lebah tersebut. Saat itu mereka akan melakukan shalat jumat yang digelar di lapanga, tetapi lebah tersebut telah membubarkan barisan mereka sehingga mereka berlari ketakutan dan mengambil inisiatif untuk menyelamatka diri masing-masing. 

Banyak dari teman-temanya yang disengat lebah, ada yang satu, dua dan lebih bahkan ada yang sampai pingsan. Akan tetapi saat segerombolan lebah berada di atas kepalanya, tidak ada satupun lebah yang menyengatnya. Ia kemudian menyimpulkan bahwa selamatnya dari serangan lebah tersebut berkat dzikir malam yang senantiasa ia baca dan juga shalat tahajud yang biasa ia lakukan.

Selain itu dengan berhasilnya ia mendapatkan gelar strata satu ia anggap juga karena kebiasaan ia yang rutin dalam menjalankan ibadah tahajud dan dzikir. Sebab saat itu ia merasa tidak mungkin mengecap kuliah karena kondisi ekonomi oragtuanya yang morat-marit karena bangkrutnya usaha. Namun ia optimis bisa dan ia berusaha sekuat tenaga untuk bisa kuliah. Ia rajin ibadah malam dan gigih belajar. Itulah nasehat Kosasih. 

Dengan mantab ia menambahkan, “Apapun yang kita lakukan, selama ibadah kita tidak pernah putus kepada Nya, yakinlah bahwa Dia adalah Zat yang Maha Penolong.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar