Senin, 20 Desember 2021

Terapi Daun Sukun Untuk Sakit Ginjal

 

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=daun+sukun


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Ginjal bocor dalam istilah medis disebut dengan sindrom nefrotik, merupakan penyakit gangguan kekebalan tubuh atau autoimun antibodi. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri atau kuman atau dapat juga disebabkan karena kebiasaan konsumsi makanan berpengawet. Dalam hal ini, ginjal tidak bisa menyaring protein albumin dalam darah sehingga bocor atau keluar melalui urine.

Albumin berhubungan dengan tekanan onkotik plasma. Tekanan onkotik plasma berperan mencegah air keluar dari pembuluh darah. Apabila kadar protein albumin turun maka tekanan onkotik ikut turun. Hal ini berakibat tekanan hidrostatik meningkat sehingga cairan intravaskuler terdorong masuk ke cairan interstisial (cairan yang terdapat di sekitar sel tubuh dan limfa). Oleh karena itu terjadi edema atau meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Akibatnya bagian tubuh seperti kaki dan tangan bengkak, muka sembap, perut membuncit, dan tubuh merasa lemas karena kekurangan protein.

Kurangnya protein dalam tubuh menyebabkan tubuh melakukan penyesuaian dengan cara memecah cadangan lemak di seluruh tubuh sehingga kadar kolesterol tubuh naik. Seorang penderita ginjal bocor apabila tidak ditangani dengan baik lebih dari tiga bulan, dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. 

Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti berikut ini. 

Tanda-tanda penyakit ginjal :

1. kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing

2. kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam

3. mengeluarkan kencing berdarah

4. bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak

5. kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)

6. tekanan darah tinggi

7. rasa lemah serta sulit tidur, 

8. sakit kepala, 

9. sesak, 

10. merasa mual dan muntah.

Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal. Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.


Pengobatan alternatif penyakit ginjal dengan terapi daun sukun

Dari sekian banyak bagian tanaman sukun, yang paling sering dimanfaatkan adalah daunnya. Secara empiris, banyak orang memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Selain menurunkan kadar kolesterol darah, ada pula yang menjadikannya sebagai solusi untuk menyelamatkan ginjal. 

Caranya pun cukup sederhana dan mudah, yakni dengan merebus daun sukun yang telah dikeringkan. Air rebusan tersebut diminum setiap hari satu gelas. Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat dalam darah.

Berikut ini cara membuat ramuan obat herbal daun sukun untuk pengobatan sakit ginjal :

  1. Siapkan tiga lembar daun sukun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. 
  2. Kemudian cuci bersih daun sukun tersebut pada air mengalir. 
  3. Selanjutnya daun sukun dirajang kecil-kecil
  4. Rajangan daun sukun lalu dijemur sampai kering. 
  5. Siapkan wadah lalu isi dengan air bersih dua liter.  Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel.
  6. Masukkan rajangan daun sukun yang sudah kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh. 
  7. Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi hingga tinggal separuh. 
  8. Saringlah rebusan daun sukun itu. Air rebusan akan berwarna merah, seperti warna air teh. Rasanya juga cukup pahit. Untuk mengurangi rasa pahit tersebut dapat ditambahkan sedikit madu atau gula batu.
  9. Minumlah saat hangat, tak boleh disisakan untuk keesokan harinya. Demikian lakukan seterusnya hingga sembuh. 
  10. Agar tidak repot berulang mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar