Selasa, 28 Desember 2021

Reza Nurhilman - Keripik Maicih



Anda pernah mendengar atau bahkan pernah mencicipi keripik Maicih? Maicih tak lebih dari keripik yang terbuat dari singkong dengan rasa yang pedas. Namun keripik MAICIH sangat terkenal karena rasa pedasnya dan cara jualannya yang unik. Nah, apa yang membuat keripik ini begitu fenomenal, bahkan omzetnya mencapai 4 miliar sebulan?

Orang dibalik kesuksesan keripik Maicih adalah Reza Nurhilman, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha, Bandung. Pada usia 23 tahun dan dengan modal sekitar 15 juta rupiah, anak bungsu dari 3 bersaudara ini mulai membuka bisnis keripik pedasnya ini. 

Reza adalah pemilik usaha keripik pedas Maicih, yang sempat membuat heboh remaja Bandung. Pemuda yang biasa disapa Axl ini mampu mengantongi omzet 4 miliar rupiah setelah setahun meluncurkan usahanya melalui situs jejaring sosial twitter, yang dimulai pada pertengahan 2010. Nama Maicih sendiri terinsipirasi dari nama dompet kecil yang biasa dipakai ibunya saat berbelanja ketika Reza masih kecil. Maicih terdiri dari 3 produk yaitu keripik singkong, gurilem dan jeblak.

Usahanya ini berawal dari perkenalannya dengan seorang wanita paruh baya yang jago membuat resep keripik pedas. Setelah pertemuannya itu Reza bekerja sama dengan wanita paruh baya tersebut dan mulai menjalankan usaha sendiri dan juga memasarkannya. Reza sendiri berasal dari keluarga dengan ekonomi sederhana dan setelah lulus SMA pada tahun 2005 sempat menganggur selama 4 tahun hingga akhirnya kuliah pada tahun 2009.

Saat menganggur itu, Reza melakukan apapun untuk mendapatkan uang, seperti jual beli barang elektronik, pupuk dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu ekonomi keluarganya yang telah lama hanya ditopang oleh kerja keras sang ibu. 

Setelah setahun berjualan Maicih, ternyata usahanya ini berjalan dengan sukses dan membawa berkah tersendiri bagi dirinya. Sekarang bisnis Maicihnya ini memiliki omzet sekitar 4 miliar dan produksinya sekarang mencapai 75 ribu per minggu.

Hal yang menarik dari Maicih ini ialah strategi pemasarannya yang unik dan berbeda dari produk-produk sejenisnya. Keripik Maicih tidak dapat ditemui di toko-toko atau gerai-gerai tertentu, namun dipasarkan melalui media jejaring sosial seperti twitter dan facebook serta dari mulut ke mulut. Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih sukses tak terkira berkat dunia maya.

Berangkat dengan modal sekitar Rp 15 juta, ia membuat permainan yang memancing penasaran para Facebookers dan Tweeps. Ia merancang lokasi penjualan berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat diketahui dengan melihat status Facebook (#Maicih) atau Tweet Maicih (@infoMaicih). Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang hingga satu kilometer. “Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong,” ucapnya.

Hal ini menurut Reza ditujukan untuk menghindari habisnya Maicih di gerai saat pelanggan datang untuk membeli. Maicih dijual di mobil-mobil para agennya (biasa disebut jenderal) melalui twitter @infoMaicih. Jadi, pembeli dapat mengetahui di lokasi mana saja jenderal Maicih “gentayangan” untuk menjual Maicih beserta waktu jualannya. 

Strategi pemasarannya yang banyak memanfaatkan media jejaring sosial memberikan keuntungan tersendiri bagi usaha Maicih karena pembeli yang telah merasakan dahsyatnya keripik Maicih pasti akan menceritakan dahsyatnya keripik Maicih melalui twitter atau facebook. Hal inilah yang menjadi kekuatan pemasaran keripik Maicih. 

Reza juga memberikan tips bisnis untuk anak-anak muda.  Menurutnya anak-anak muda itu harus jauh lebih yakin. Jika ingin menekuni sesuatu harus konsisten, ngotot, dan antusias. Kita harus semangat kalau kita punya sesuatu, kita harus yakin. Untuk menuju puncak itu memang tidak mudah, tidak semudah kita membalikkan telapak tangan, tapi ketika kita mengejarnya dengan yakin dan percaya, pasti akan tercapai. Maicih berawal dari impian, jadi kerja keras untuk mencapai impian tersebut itu harus. Tidak mungkin kita hidup selalu bergantung pada orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar