Aku mengasihi kebebasan,
dan kasihku akan kebebasan sejati
tumbuh dengan semakin bertumbuhnya pengetahuanku
akan kepasrahan rakyat terhadap perbudakan
dan penindasan tirani,
dan akan kepasrahan mereka
terhadap berhala-berhala yang mengerikan,
yang didirikan oleh zaman silam
dan dipoles oleh bibir-bibir kering para budak.
---
Tetapi aku mengasihi budak-budak itu
dengan kasihku akan kebebasan,
sebab dengan buta mereka mengecup rahang binatang buas
dalam ketidak-sadaran mereka yang tenang serta damai,
tidak merasakan racun ular-ular beludak yang tersenyum,
dan tidak sadar sedang menggali makamnya
dengan jari-jemari mereka sendiri.
---
Mati demi kebebasan
adalah lebih mulia daripada hidup
di dalam bayang-bayang kepasrahan yang lemah,
sebab ia yang merangkul maut
dengan pedang kebenaran dalam tangannya
akan hidup kekal bersama Kebenaran yang Kekal,
sebab Kehidupan itu lebih lemah daripada Maut,
dan Maut itu lebih lemah daripada kebenaran.
---
Yang bebas di bumi dari konfliknya,
membangun penjara bagi dirinya sendiri.
Ketika ia dibebaskan dari keluarganya sendiri,
ia menjadi budak pikiran serta belaian kasih.
---
Kehidupan tanpa kebebasan
adalah seperti tubuh tanpa jiwa,
dan kebebasan tanpa pikiran
adalah seperti roh yang bingung....
Kehidupan, Kebebasan, dan Pikiran
adalah tiga dalam satu,
dan abadi.
---
Kebebasan mengundang kita ke mejanya,
di mana kita boleh makan hidangannya
yang lezat serta anggurnya yang nikmat.
Tetapi ketika kita duduk di mejmya,
kita makan dengan rakus.
---
Engkau boleh merantai tanganku
dan membelenggu kakiku.
Engkau bahkan boleh melemparkan aku
ke dalam penjara yang gelap,
tetapi engkau takkan memperbudak pikiranku
sebab ia bebas.
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar