Jumat, 02 Juni 2023

Kematian : Misteri Dua Kehidupan



Kiranya bagi kita yang sudah haji sekalipun tidak boleh berkata bahwa pasti kita nanti apabila telah mati otomatis masuk surga dengan beralasan bahwa: “haji mabrur itu tiada balasannya kecuali surga”.

Mengapa demikian? jawabnya adalah, karena kematian adalah sebuah misteri. ketidak tahuan kita tentang waktu kematian adalah sesuatu yang absolute. Kita pun tidak pernah mengetahui bagaimana epilog daur kehidupan ini; husnul khatimah (pengakhiran yang baik) ataukah su’ul khatimah (pengakhiran yang buruk). Kita hanya dapat berharap dan berdo’a yang terbaik sebagaimana kita mohon perlindungan kepada Allah SWT dari akhir kehidupan yang buruk.

Banyak kita jumpai contoh bahwa ternyata ada orang yang sepintas hidupnya baik, tetapi mengakhiri hidupnya tidak baik; ada yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri melalui gantung diri, minum racun dan cara lain yang tidak terpuji.

Ada sebuah kisah, dalam suatu peperangan bersama dengan Rasulullah saw, kata Sahl Ibn Sa’ad al-Sa’idy, seseorang dari kaum muslimin membunuh banyak tentara musuh (orang-orang kafir). Para sahabatpun terkagum-kagum dengan prestasi yang dia miliki. Uniknya nabi saw mengabaikan kekaguman para sahabat tersebut dan bersabda, 

“Adapaun orang itu, maka ia termasuk penghuni neraka”. Mereka semua tersentak, sebagian dari mereka berkomentar, “Lalu siapa di antara kita yang pantas menjadi ahli surga, jika orang tadi masuk neraka?” tidak lama kemudian seorang diantara para sahabat memberi kesaksian bahwa sosok yang dikagumi mereka ternyata bunuh diri. Sejatinya ia belum mati, hanya terluka. Namun karena ia hendak segera mati (sebagai syahid) lalu ia tancapkan pedangnya ke tanah dan ujung tajamnya ia tancapkan di dada. “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah”, sumpahnya di hadapan Nabi SAW. ‘Ada apa”? Tanya Nabi SAW. “Tentang orang yang baru saja engkau tegaskan sebagai penghuni neraka wahai Rasulullah”, jawabnya. semua sahabatpun melotot, terheran. Lalu Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya seseorang itu (dalam pandangan manusia) melakukan perbuatan ahli neraka, sedangkan ia adalah penghuni surga. Dan adakalanya seseorang itu (dalam pandangan manusia) melakukan perbuatan ahli surga, padahal ia adalah penghuni neraka. Dan sesungguhnya (ukuran) semua amal perbuatan itu ialah penutupannya”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar