Jumat, 12 Mei 2023

Silaturahmi

Silaturahmi

............................................................................

 



Kata silaturahmi sering kita dengar dan ucapkan, tetapi sejauh mana kita melakukannya, apa urgensi dan dampak positifnya, dan bagaimana perhatian Islam mengenai silaturahmi, perlu kita pahami lebih lanjut.

Kata silaturahmi terdiri dari dua kosa kata, yaitu:

1. Silah: hubungan/menghubungkan

2. Arrahim: kasih sayang/lembut

Bila ada suatu kaum selalu bersilaturahmi, menunjukkan bahwa kaum tersebut selalu berkasih sayang. Kita dikatakan telah bersilaturahmi apabila kita telah menyambungkan kasih sayang dalam kebaikan, bukan dalam kemaksiatan.

Bila dilihat dari segi bahasa, silaturahmi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Berdasarkan kata rahim, yang berarti peranakan, silaturahmi berarti menyambung tali kasih sayang kepada keluarga yang masih memiliki hubungan darah, yang harus sangat kita jaga. Sangat disayangkan bila seseorang memiliki hubungan yang lebih baik dengan teman dibandingkan dengan hubungan dengan keluarga.

Bangsa Arab dapat kita lihat sebagai bangsa yang sangat menjaga hubungan silaturahmi dengan keluarga. Mereka terbiasa menyebutkan nama bapak-bapak mereka. Sehingga mereka masih dapat mengetahui runutan generasi ke atas, bahkan bisa mencapai 21 generasi ke atas, seperti pada keluarga Rasulullah saw.

Kita diperintahkan untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga kita, jangan sampai kita melupakan orang tua, keluarga dan kerabat kita. 

Bila berdasarkan penjelasan ulama ada beberapa perbedaan. Menurut Imam Al Nawawi, silaturahmi dapat dijelaskan dengan dua katagori:

  1. Menjalin hubungan silaturahmi dengan saudara sedarah yang masih dekat dengan kita, hubungan mahram atau muhrim (hubungan keluarga yang tidak dapat dilangsungkan pernikahan, dijelaskan dalam surah Annisa ayat 23).
  2. Menjalin hubungan silaturahmi dengan kerabat, semakin dekat hubungannya, hubungan silaturahmi harus semakin ditingkatkan.

Bersilaturahmi dapat dilakukan dengan hal-hal yang memungkinkan, misalnya dengan:

  • Bicara dengan lemah lembut
  • Ucapkan salam
  • Bila bertemu, berikan senyum
  • Apabila sakit, kita kunjungi
  • Apabila perlu bantuan, kita bantu dengan harta, kedudukan dll

Selain bersungguh-sungguh dalam melakukan silaturahmi, kita juga harus bersungguh-sungguh dalam menjauhi hal-hal yang merusak silaturahmi. Ada beberapa orang yang sangat kuat menyambung silaturahmi, sehingga walaupun ia dimusuhi ia akan tetap berusaha menyambung silaturahmi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar