Rabu, 03 Mei 2023

Bolehkah Bermesraan Dengan Suami Saat Haid?



Meskipun dalam kondisi haid, para istri tetaplah harus menjaga hubungan mesra dengan suami maupun melayani anak. Diantara contoh tugas istri dalam melayani keluarga adalah:

1. Bangun terlebih dahulu.

Tugas seorang isteri adalah melayani. Oleh sebab itu setiap pagi istri harus bangun lebih awal dibanding suami Anda. Untuk apa Anda bangun lebih awal? Untuk menyiapkan masakan yang enak untuk menyenangkan suami Anda sebelum berangkat kerja. Dengan melakukan kegiatan rutin seperti ini maka suami Anda akan makin sayang dengan Anda. Haid bukan penghalang untuk bisa bangun lebih awal dari suami. Memang terkadang ada saatnya wanita yang haid itu ketika PMS menyerang sangat kesakitan, namun seiring bertambahnya hari biasanya rasa nyeri akan hilang. Andapun bisa beraktivitas seperti sedia kala. 

2. Sambut dengan senyuman.

Ketika pulang kerja, suami tentu merasa sangat lelah dan ingin melihat semua baik-baik saja di dalam rumah tangganya. Oleh sebab itu, jangan sampai keadaan rumah berantakan saat suami pulang. Jangan karena haid, Anda jadi malas-malasan beres-beres rumah. Tumpukan piring dan gelas kotor masih utuh, gundukan pakaian kotor pun belum berpindah dari tempatnya. Apalagi lantai, dimana-mana mainan, makanan berceceran jadi satu dikerumuni semut. Bagaimana mungkin suami akan pulang dengan gembira jika kondisi rumah seperti kapal pecah? Jadi, meski sedang haid, tetaplah sambut suami dengan senyuman Anda. 

3. Siapkan makanan favorit sepulang kerja.

Suami selalu menginginkan hadiah berupa makanan favoritnya setelah seharian lelah bekerja. Siapkanlah menu makanan kesukaaan atau favorit suami Anda. Jadi meski Anda sedang haid, Anda harus tetap menjalani hari-hari seperti biasa di rumah. Anda tetap memasak dan memperlakukan suami dengan mesra. Saya yakin suami Anda makin mencintai Anda.

4. Menjadi partner menyenangkan di tempat tidur.

Mayoritas istri memang jarang sekali bersikap agresif pada suami. Apalagi saat haid, biasanya istri malas melayani suami meskipun hanya sekedar bermesraan. Layanilah apapun kemauan suami jangan pernah menolak dalam melakukan aktivitas di tempat tidur selain hubungan intim. Karena hal ini akan lebih membuat mengecewakan suami Anda. Dan agar suami Anda makin cinta, jangan lupa lakukan perawatan diri. Semakin bersih Anda maka suami Anda makin cinta kepada Anda. Inilah tahap keempat dalam melayani suami.

5. Menaati perintah suami.

Seorang istri yang dapat membahagiakan suami ialah seorang istri yang menyenangkan ketika dipandang dan tidak menolak ketika diminta bantuan oleh suami. Sebagai seorang istri sebaiknya tidak bermuka masam di hadapan suami, tetapi justru bermuka riang dan ceria. Seorang istri yang baik haruslah menaati perintah suaminya dalam hal kebaikan agar dapat menjaga keharmonisan rumah tangga.

Selama suami memerintahkan atau menasihati dalam hal kebaikan, istri wajib menaatinya karena suamilah yang kelak bertanggung jawab terhadap istrinya. Bagaimana jika istri merasa kerepotan karena suami cenderung meminta banyak hal, seperti meminta diambilkan sesuatu, dimasakkan sesuatu, dan membuatkan sesuatu? Nikmati saja, nikmatilah kemanjaan suami karena hanya pada istrilah suami dapat bermanja-manja. Jangan khawatir, di sisi lain, suami biasanya mengetahui kapan bisa bermanja dan kapan bisa dewasa di hadapan istri.

6. Berdiam diri di rumah dan keluar rumah atas izin suami.

Hal ini rumah tangga ini memang sering diabaikan oleh para istri. Perkembangan zaman dan tuntutan di lain hal terkadang membuat istri tidak bisa selalu berada di dalam rumah. Entah bekerja, kuliah, maupun aktivitas sosial yang menjadi alasan istri untuk meninggalkan rumah. Akan tetapi, satu hal yang perlu selalu diperhatikan seorang istri ialah bahwa seorang istri harus mendapat ridha suami dimana pun ia berada. Maka, berdiam diri di rumah dan keluar rumah haruslah mendapat izin dari suami. Tak jarang suami istri bertengkar karena kesalahpahaman dalam hal ini.

Izin kepada suami sangatlah penting. Selain sebagai perwujudan hormat kepada suami, istri merupakan tanggung jawab suami sehingga apa yang terjadi pada istri di dalam dan di luar rumah sangat penting bagi suami. Oleh karena itu, istri wajib meminta izin kepada suami jika hendak keluar rumah. Bila ingin izin keluar rumah, istri bisa menyampaikannya lewat sms atau telepon. Bisa juga mengatakannya ketika suami hendak berangkat kerja, “Bi, ummi nanti mau pergi ke pasar ya... Mau belanja bulanan. Abis dari pasar, ummi langsung pulang.” “Wah Abi ga sabar jadinya buat pulang ke rumah biar makan malam sama ummi. Kamu hati-hati di jalan ya, Sayang...” Romantis, bukan?

7. Memberikan kebahagiaan kepada suami di ranjang.

Nah, kalau tentang hal ini, kembali teringat tentang hadits yang menyatakan bahwa istri tidak boleh menolak jika suaminya mengajak untuk melakukan hubungan di ranjang, kecuali sedang ada alasan seperti sakit, haid, nifas atau kelelahan. Namun, apabila istri menolak tanpa alasan yang syar’i, istri akan dilaknat oleh malaikat. 

Apabila ada hal yang membuat istri ragu untuk melakukan hubungan di ranjang, sebaiknya dikomunikasikan kepada suami agar tidak terjadi kesalahpahaman atau suami menjadi berprasangka. Apabila istri sedang haid, maka tetap bisa bersenang-senang dengan suami, berikanlah yang terbaik yang bisa dilakukan agar suami bahagia karena kebahagiaan suami adalah pahala bagi istri. Keharmonisan di ranjang akan berdampak pada keharmonisan dalam rumah tangga.

8. Menjaga harta dan harga diri suami ketika suami pergi.

Istri yang baik tentunya dapat menjaga harta dan harga diri suaminya ketika suami sedang pergi. Dilarang keras bagi istri untuk menggunakan harta suami tanpa izin dari suami. Hal ini dilakukan untuk menjaga kedekatan dan kepercayaan suami terhadap istri. Selain itu, dilarang keras pula bagi istri untuk memperbolehkan seorang atau beberapa laki-laki masuk ke dalam rumah jika istri sedang sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari fitnah yang dapat membuat suami kecewa dan cemburu. Apabila ada tamu laki-laki, sebaiknya segera hubungi suami.

9. Memberikan cinta yang setulusnya.

Suami mana yang tidak semakin cinta pada istri yang memberikan cintanya dengan tulus. Suami mana yang tidak semakin sayang pada istri yang senantiasa taat dan penyayang. Jadilah istri yang dapat membahagiakan suami sehingga suami merasa bahwa setiap bersama istri adalah momen-momen yang indah. Jangan sampai Anda mengabaikan tips menjaga keharmonisan rumah tangga yang satu ini.

10. Bangunlah komunikasi yang baik dengan suami. 

Berpikir positiflah kepada suami, pahami setiap perbedaan karakter dengan suami karena pada hakikatnya karakter pria dan wanita itu jelas berbeda. Keharmonisan dalam rumah tangga akan terjadi pada dua insan yang saling melengkapi dengan tulus. Sebagai istri, jadilah tempat yang menjadi pereda bagi amarah suami sehingga suami mampu dan mau mencurahkan masalah dan perasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar