Selasa, 07 Maret 2023

Kiki Gumelar - Chocodot



Makanan tradisional Dodol sudah pasti tidak asing di telinga kita. Namun pernahkah Anda membayangkan makanan ini diolah dengan balutan cokelat yang menggiurkan? Sensasi rasa ini hanya bisa ditemukan dalam Chocodot.

Ya, Chocodot, cokelat isi dodol. Penganan ini dikreasi oleh Kiki Gumelar, seorang wirausahawan asal Garut, Jawa Barat. Di bawah bendera Tama Cokelat Indonesia, Kiki mengangkat kuliner khas Garut ini ke pasar dunia.

“Mimpi saya adalah agar produk cokelat isi dodol pertama di dunia ini bisa menambah kekayaan kuliner khas Garut sekaligus mengangkat citra kudapan tradisional Garut ini ke konsumen dunia,” ujar Kiki.

Sejak diluncurkan pada 2009 lalu, Kiki tidak hanya menciptakan Chocodot khas dari segi rasa, namun juga dengan kemasan yang menarik. Isi Chocodot dimodifikasi mengikuti selera konsumen tanpa menghilangkan kekhasan dari rasa dodol di dalamnya.

Selain Coklat isi dodol, Kiki juga menciptakan beberapa variasi produk, antara lain Gage Choco Garut Geulis yang berisikan aneka krim buah, Brodol (Brownies Dodol), bahkan juga produk cokelat yang mengangkat cita rasa rempah khas daerah Jawa Barat seperti cabe dan jahe.

Kiki seakan tidak pernah berhenti berinovasi. Dia terus berkreasi menghasilkan variasi produk, anatara lain Rangicok Euy, rangginan khas Garut yang dicelupkan ke dalam coklat. Ada juga CoffeCoc yang dibuat dari penggabungan cokelat dan biji kopi nusantara.

Produk unik lainnya adalah Coklat Dogar (perpaduan cokelat dengan abon), kue kering isi dodol dan Zadol Pizza (Pizza dengan taburan dodol). Saat ini produk unggulan Kiki yang bernama Chokor (Chocolate with Korma) dan Sugarfree Kujang (Milk & Dark Chocolate) sudah dipasarkan ke Riyadh, Saudi Arabia.

Sepak terjang Kiki mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Chocodot pun berhasil mengambil hati masyarakat Garut. Kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya informasi yang bisa diakses oleh konsumen tentang Chocodot. Beruntung Kiki bergabung dalam program Bisnis Lokal Go On-line.

“Karena pengetahuan tentang IT saya terbatas, awalnya saya sulit merealisiasikan keinginan go on-line. Namun setelah saya bergabung dalam Bisnis Lokal Go On-line, akhirnya cita-cita saya pun bisa terwujud. Apalagi sarana ini mudah, cepat dan gratis. Cukup masuk melalui ‘saya bisa memasarkan produk-produk saya tanpa mengeluarkan biaya mahal.’ Maka semua pesanan dapat dilakukan tanpa konsumen harus menunggu lama,” demikian tutur Kiki.

Hingga kini, Tama Cokelat Indonesia sudah memiliki enam gerai di Garut, satu gerai masing-masing di Jakarta dan Bandung. Popularitas Chocodot pun telah menjangkau konsumen di beberapa negara tetangga. Kesuskesasan ini mengantar Kiki mendapatkan penghargaan: The Greatest Innovation Award 2001 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sederet penghargaan lain pun sudah pernah disabet Kiki, diantaranya: 

  1. Produk terbaik dalam Pameran Makanan Internasional Tutto Food di Milan, Italia tahun 2011, 
  2. 4 penghargaan dari Indag Jabar “Food Etnik Jabar 2011 untuk kategori juara 1 Lomba Industri Makanan dan Minuman Berbahan Baku Lokal, kategori “Kreasi Kemasan Produk Makanan dan Minuman Menarik,
  3. Juara 2 kategori “Inovasi Produk Makanan dan Minuman dan Penggunaan Bahan Baku, 
  4. Juara 2 kategori “Pemberdayaan Masyarakat Lokal.” 
  5. Juara 3 Lomba Industri Makanan dan Minuman Berbahan Baku Lokal kategori Diversifikasi Produk Makan dan Minuman.

Keberhasilan ini menempatkan Kiki dalam deretan Wirausahawan muda sektor UKM yang berhasil mengembangkan usaha melalui dukungan on-line. “Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendorong kemajuan perusahaan,” papar Kiki penuh semangat dan sangat optimis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar