Selasa, 28 Februari 2023

Niat Sebelum Memandikan Jenazah.



Setelah selesai membersihkan mayat maka dilanjutkan dengan mewudlukan jenazah tersebut sebagaimana wudlu’ untuk shalat, kecuali pada kumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung). Maka cukup dengan petugas mengusap gigi-gigi jenazah serta kedua lubang hidungnya dengan dua jari yang sudah dibasahi air. Atau bisa juga dengan secarik kain yang dibasahi air. Dan jangan memasukkan air ke dalam mulut maupun hidungnya. Mulailah dengan membaca “Bismillah”.

Lafaz niat mewudhukan jenazah lelaki:

Nawaitul wudhuu-a lihadzal mayyiti lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat mewudhukan jenazah (lelaki) ini karena Allah swt”

Lafaz niat mewudhukan jenazah perempuan:

Nawaitul wudhuu-a lihadzihil mayyitati lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat mewudhukan jenazah (perempuan) ini karena Allah swt”

Selanjutnya petugas membasuh kepala dan janggutnya dengan air buih sidrin (daun bidara) atau dengan busa sabun. Kemudian membasuh anggota tubuhnya yang bagian kanan. Dimulai dari sisi kanan tengkuknya, kemudian tangan kanannya dan bahu kanannya, kemudian belahan dadanya yang sebelah kanan, kemudian sisi tubuhnya yang sebelah kanan, kemudian paha, betis dan telapak kaki yang sebelah kanan.

Lafaz niat memandikan jenazah lelaki:

Nawaitul ghusla lihadzal mayyiti lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat memandikan jenazah (laki-laki) ini karena Allah swt”

Lafaz niat memandikan jenazah perempuan:

Nawaitul ghusla lihadzihil mayyitati lillaahi ta’aalaa

“Aku berniat memandikan jenazah (perempuan) ini karena Allah swt.”

Sebenarnya berniat untuk memandikan jenazah bisa dilakukan di dalam hati serta membaca basmalah. Lalu petugas mewudhui jenazah tersebut sebagaimana wudhu untuk shalat. Namun tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut si mayit, tapi cukup dengan memasukkan jari yang telah dibungkus dengan kain yang dibasahi di antara bibir si mayit lalu menggosok giginya dan kedua lubang hidungnya sampai bersih.

Selanjutnya, dianjurkan agar mencuci rambut dan jenggotnya dengan busa perasan daun bidara atau dengan busa sabun. Dan sisa perasan daun bidara tersebut digunakan untuk membasuh sekujur jasad si mayit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar