Kamis, 27 Oktober 2022

Asli Mardji - Restoran Ikan Laut


Pria bernama lengkap: Asli Mardji ini sudah berdagang sejak usia 11 tahun. Ia mendapatkan ilmu berbisnis secara otodidak alias learning by doing. Bertahun-tahun ia merintis berbagai usaha, hingga akhirnya pria yang lebih dikenal dengan nama Bebe Lili ini merasa mantap untuk menjalankan bisnis di bidang kuliner berbahan baku hasil laut.

Usaha kuliner Babe Lili melejit hingga mengundang rasa penasaran para pejabat, artis dan masyarakat luas untuk singgah di restonya, di jalan Wahid Hasyim. Padahal, restonya itu dibuka dengan modal hanya sebesar Rp 38.000 rupiah di tahun 1996. Harga ikannya pun masih murah, hanya 2.000 rupiah per ekor. Nah, dari sanalah ikan bakar Babe Lili mulai digandrungi orang. Bukan hanya dari kalangan bawah, artis dan pejabat pun banyak yang tertarik untuk mencobanya. 

Tahun 2006 boleh dikatakan sebagai masa renaissance bagi dirinya. Sebabnya, ia merasa sakit hati yang bukan kepalang. 

“Saya sakit hati melihat orang bule bisa berbisnis makanan mereka di Indonesia. Anehnya, orang kita malah menyukai makanan mereka. Saya berpikir untuk menciptakan makanan khas laut di tengah kota. Dan Ikan bakar laut adalah pilihan saya,” kisahnya bersemangat.

Dikatakan Babe Lili, ikan racikannya itu baru dibumbui setelah dibakar setengah matang. Hal ini bertujuan agar bumbunya meresap ke dalam ikan. Di restonya, ada 8 jenis ikan laut yang bisa dinikmati dan bisa dipadu dengan sambal dan lalapan yang disediakan. 

“Ya, ada sekitar 8 jenis ikan laut yang dijual disini. Yaitu, ikan kambing-kambing, baronang, kerapu, kakap, kue, bawal, hiu dan ayam-ayam. Selain itu, saya pun menyediakan berbagai olahan udang dan cumi,” ucapnya. 

Harganya pun masih terbilang cukup terjangkau, dari 35 ribu-45 ribu rupiah. Kini bisnisnya itu telah memiliki cabang di 2 lokasi di Jakarta. Berkat bisnis kuliner ikan laut tersebut, ia pun bisa naik haji dan keliling Eropa bersama istri dan anak tercinta. Hal itu tidak aneh karena dalam sehari, ia bisa menghabiskan 60-70 kilogram ikan laut.

“Sebelumnya, saya tak pernah berpikir bisa naik haji dan keliling Eropa. Alhamdulillah, ini berkah,” ucap ayah 3 anak ini penuh syukur. 

Setelah hampir 14 tahun berlalu, Babe Lili pun memilih untuk istirahat dari bisnisnya. Hidupnya kini tak jauh dari sajadah. Ia hanya sekali-kali terlihat di restoran induk, di jalan Wahid Hasyim, karena lokasinya yang berdekatan dengan rumahnya. Sementara, cabang-cabang restorannya di Dharmawangsa dan Bintaro dikelola oleh anak-anaknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar