Selasa, 02 Agustus 2022

Berbaktilah kepada kedua orang tuamu maka kesulitanmu akan dipermudah.




Dengan berdasarkan hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dari Ibnu Umar. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

“Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang lain, ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan’. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya Allah, seandainya peruntukan ini ialah peruntukan yang baik karena Engkau ya Allah, bukakanlah.’ Maka batu yang menutupi pintu gua itupun bergeser.” [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A’mal]

Ini menunjukkan bahwa peruntukan berbakti kepada kedua orang tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawassul kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, InsyaAllah kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat ini diantaranya karena durhaka kepada kedua orang tuanya.

Bahkan dalam riwayat yang lain disebutkan berbakti kepada orang tua harus didahulukan daripada kepada istri sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma ketika diperintahkan oleh bapak (Umar bin Khaththab) untuk menceraikan istrinya, ia bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ceraikan istrimu.” [Hadits Riwayat Abu Dawud No. 5138, Tirimidzi No. 1189 beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih”]

Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud yang disampaikan sebelum disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua harus didahulukan daripada jihad di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.

Begitu besar jasa kedua orang tua kita, sehingga apapun yang kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua tidak akan dapat membalas jasa keduanya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma melihat seorang menggendong ibunya untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja ‘si ibu’ menginginkan, orang tersebut bertanya kepada Abdullah bin Umar, “Wahai Abdullah bin Umar, dengan peruntukanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?” Jawab Abdullah bin Umar, “Belum, setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu.” [Shahih Al Adabul Mufrad No.9]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar