Kamis, 07 Juli 2022

Jenis Kehamilan dengan Resiko tinggi



Kehamilan dengan resiko tinggi bisa disebabkan oleh berbegai faktor. Ada perempuan yang tergolong sebagai calon ibu beresiko tinggi atau menghadapi bahaya yang lebih besar pada wakkktu kehamilan maupun persalinan. Kondisi ini ada yang bisa menyebabkan janin tidak dapat tumbuh dengan sehat bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.

Lantas apakah sebenarnya yang dimaksud dengan ibu hamil dengan resiko tinggi? Ibu Hamil dengan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan ibu hamil yang normal.

Kemudian siapa yang termasuk calon ibu hamil beresiko tinggi? Berikut disebutkan beberapa ibu yang berpotensi hamil dengan resiko tinggi:

  1. Ibu hamil usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
  2. Perempuan dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.
  3. Perempuan dengan bentuk pinggul tidak normal (terlalu sempit).
  4. Ibu yang telah melahirkan lebih dari empat kali.
  5. Perempuan yang mengidap Diabetes melitus. Bayi yang dilahirkan akan besar sehingga dibutuhkan tindakan tertentu untuk membantu persalinan.
  6. Perempuan pengidap anemia. Anemia dapat menyebabkan kematian tak hanya pada ibu tapi juga pada janin. Kalaupun sampai melahirkan ditakutkan bayinya terlahir dengan berat badan rendah.
  7. Memiliki riwayat obstetrik dalam waktu dekat seperti pernah mengalami keguguran sebelumnya.
  8. Perempuan pengidap penyakit jantung.
  9. Badan ibu kurus pucat.
  10. Jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun.
  11. Adanya kesulitan pada kehamilan atau kelahiran yang lalu.
  12. Sering terjadi keguguran sebelumnya.
  13. Kepala pusing hebat.
  14. Kaki Bengkak.
  15. Pendarahan pada waktu hamil.
  16. Keluar air ketuban pada waktu hamil.
  17. Batuk-batuk lama.
Setelah kita engetahui beberapa jenis kehamilan yang memiliki resiko tinggi maka kita akan berpikir dua kali untuk melanggar beberapa jenis kehamilan yang disebutkan di atas. Namun, jika yang terjadi di luar dugaan kita dan semuanya telah ditakdirkan oleh Tuhan, maka kita tidak bisa menolaknya. Misalnya kita menikah dengan pasangan yang memiliki resiko untuk hamil sehingga mau tidak mau seorang ibu dengan resiko tinggi harus tetap hamil demi keberlangsungan sejarah hidupnya. Permasalahannya sekarang aakah kehamilan beresiko tinggi dapat dicegah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar