Minggu, 03 Juli 2022

Serba Serbi Budidaya Belut



Belut, ikan air tawar berbentuk memanjang mirip ular ini kaya protein bagi pertumbuhan tubuh terutama untuk anak-anak. Belut biasanya hidup di rawa-rawa dan sungai yang mengarah ke lautan. Namun, dengan metode yang tepat maka belut bisa dibudidayakan dalam gentong atau tempat sempit lain. Oleh karenanya, belut sesuai dibudidayakan oleh masyarakat perkotaan atau pinggiran kota yang ingin berbisnis namun tidak memiliki lahan yang luas. Harga jual dan permintaan pasar akan belut semakin meningkat dengan maraknya depot nasi belut goreng dan kedai sushi (masakan ala Jepang). Bahan baku kedua jenis rumah makan tersebut adalah belut. Belum lagi permintaan terhadap keripik belut juga kian meningkat. Belut yang masih kecil juga laku saat dijual dalam bentuk keripik belut. Harga belut di pasaran juga semakin meningkat berkisar Rp 25.000,00 – Rp 30.000,00 per kilogram. Selain dipasarkan, belut juga bisa dikonsumsi sendiri sebagai salah satu bahan pangan penuh gizi.

Persiapan Budidaya Belut

  • Siapkan pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya belut terutama di lahan sempit. Jika diperlukan belilah buku tentang budidaya belut, hubungi penulis atau narasumbernya untuk dapat melihat dengan langsung lokasi pemeliharaan belut.
  • Siapkan media dan perlengkapan untuk memelihara belut. Biasanya memelihara belut di halaman rumah membutuhkan beberapa hal berikut:
  1. Beberapa gentong tempat memelihara belut.
  2. Membuat kompos dan lumpur sebagai media pemeliharaan belut di dalam gentong.
  3. Menyiapkan penutup gentong yang memiliki bukaan agar belut tetap bisa bernafas.
  4. Menyiapkan perlengkapan lain seperti keranjang, ember, jala bergagang, bubu, dan timbangan.
  5. Menyiapkan bibit belut.
  6. Menyiapkan pakan belut.
  • Siapkan karyawan yang mau dan mampu membantu memelihara belut, menjaring belut, dan menimbangnya. Perhatikan sesejahteraan karyawan agar kita mendapatkan karyawan yang loyal dan bisa diarahkan untuk bekerja dengan baik. Jika pemeliharaan belut masih skala kecil bisa dilakukan sendiri di sela waktu luang tanpa karyawan.
  • Strategi Pemasaran
  • Jalin kerjasama dengan depot atau rumah makan dengan menu belut untuk memasarkan hasil panen belut.
  • Menjual belut langsung ke konsumen di pasar tradisional atau menawarkan di swalayan.
  • Menjual belut yang masih kecil ke pengrajin keripik belut.
  • Membuka depot yang menjual menu makanan dari belut.
  • Membuat spanduk atau papan nama di depan rumah/lokasi budidaya belut dengan informasi tentang ketersediaan belut dan manfaat belut bagi kesehatan.

Manfaat belut bagi kesehatan tubuh:

  1. Belut mengandung protein yang tinggi sehingga baik bagi pertumbuhan anak dan balita.
  2. Belut merupakan ikan dengan lemak yang cukup rendah sehingga bisa bermanfaat menurunkan berat badan.
  3. Menjaga kesehatan tulang dan gigi karena tinggi kalsium dan fosfor.
  4. Membentuk sel darah merah sehingga mengatasi anemia.
  5. Meningkatkan massa tulang dan mencegak pengeroposan tulang pada manula.

Hambatan dan Antisipasi

  1. Hambatan utama dalam budidaya belut adalah rasa jijik yang timbul dari dalam diri sendiri. Oleh karenanya bisnis ini memang diperuntukkan bagi mereka yang sanggup melakukan pemeliharaan terhadap ikan berbentuk penjang seperti ular ini. Apabila rasa jijik masih saja timbul namun tetap ingin memelihara belut maka rekrutlah karyawan untuk membantu pemeliharaan sepenuhnya. 
  2. Cukupi kebutuhan makanan dan nutrisi belut karena belut bisa menyusut beratnya apabila kurang makan.

Tips Praktis 

Sejauh ini harga belut terus stabil dan bahkan meningkat karena permintaan pasar yang tinggi sedangkan budidaya belut masih sangat terbatas. Oleh karenanya manfaatkan peluang ini dengan baik, carilah informasi sebanyak mungkin tentang tempat pembelian bibit belut dan cara memeliharanya.

Bisnis Plan

Gen ntong tanah liat 20 buah x Rp 50.000,00 =1.000.000,00

Baskom plastik 10 buah x Rp 10.000,00 =100.000,00

Jaring/serok 4 x Rp 15.000,00 =60.000,00

Pengadaan media lumpur dan kompos =500.000,00

Pengadaan pipa sirkulasi 4 x Rp 20.000,00 =80.000,00

Ongkos tukang serabutan = 150.000,00

Total =1.890.000,00


Belanja Bibit 10 kg x Rp 15.000,00 = 150.000,00

Pakan Pelet Ikan 4 x Rp 6.500,00 = 26.000,00

Pakan Pelet Udang 4 x Rp 12.500,00 = 50.000,00

Pemrosesan pakan tambahan 8 x Rp 5.000,00 = 40.000,00

Kebersihan dan transportasi = 50.000,00

Penyusutan inventaris (1.890.000 : 24) = 79.000,00

Total = 395.000,00


Hasil Bersih Per Bulan

Pendapatan – modal belanja per bulan

Rp 3.750.000,00 – Rp 395.000,00

Rp 3.355.000,00

Break Event Point (Kembali Modal)

Rp 1.890.000,00 : Rp3.355.000,00 

< 1 bulan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar