Rabu, 13 Juli 2022

Pilih Yang Halal Atau Yang Haram?



Ketika saya ditawari kartu kredit, atau ketika saya ditawari pinjaman dari bank, sebenarnya saya bisa menolaknya. Akan tetapi kenapa pada saat itu saya tidak bisa menolaknya? Padahal mereka tidak memaksa, mereka hanya mencoba menawarkan walau dengan sedikit rayuan atau mungkin “jebakan.” Tetapi tetap bahwa keputusan ada di tangan saya, apakah saya menerima atau menolak, dan mereka tidak bisa memaksa.

Saya akan bercerita sedikit, kalau saya ingat lagi masa lalu, alasan mengapa saya membuat kartu kredit dan alasan saya mendapatkan pinjaman dari bank, karena pada saat itu saya sedang memerlukan modal usaha. Pada saat itu saya sedang merintis usaha setelah sekian lama bekerja menjadi karyawan.

Pada mulanya saya termasuk orang yang anti riba sebelum saya menjadi pengusaha. Malahan tabungan saya pun, pernah saya pindahkan bank muamalat, itu ketika saya keluar dari pekerjaan saya. Akan tetapi ketika saya merintis usaha, saya mendapatkan kendala dalam hal permodalan, saya membutuhkan tambahan modal. Sebenarnya saat itu saya sudah mencoba mengajukan pinjaman ke bank syari’ah, akan tetapi ternyata sangat sulit, dan kalau saya bandingkan antara bank syari’ah dan bank konvensional, sepertinya tidak ada bedanya. Bahkan saya mendapat banyak kekecewaan ketika mendatangi beberapa bank syari’ah, terutama dalam hal pelayanan mereka. Sangat tidak profesional.

Kemudian saya bertanya ke sana ke mari, akhirnya ada beberapa “ahli agama” yang membolehkan meminjam uang ke bank konvensional kalau seandainya ke bank syari’ah dipersulit. Yah akhirnya saya pun mendapat pinjaman dari bank, bahkan saya mempunyai beberapa kartu kredit. Tapi apa yang terjadi, usaha saya merugi, sehingga saya mempunyai beban hutang yang cukup tinggi. Sungguh menyesal, mengapa saya waktu itu meminjam uang ke bank, mengapa? Saya kadang tidak mempercayai kenyataan yang terjadi saat ini, saya hancur, usaha saya hancur, nama baik saya hancur, dan saya telah melakukan dosa besar. (Sumber: https://antiriba.wordpress.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar