Selasa, 12 Juli 2022

Kandungan ASI


• Lemak

Kandungan lemak dalam ASI akan berubah-ubah selama masa penyusuan, sesuai dengan kebutuhan kalori bayi yang sedang tumbuh. Pada enam bulan pertama, air susu yang dihasilkan umumnya berkadar lemak tinggi sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebutuhan kalori bayi. Pada paruh kedua dari tahun pertama, di mana kebutuhan nutiris bayi mulai bisa didapatkan dari makanan lain, kandungan lemak dalam ASI akan berkurang dan berubah dari susu murni menjadi susu rendah lemak.

Lemak dari ASI mengandung DHA dan ARA yang bisa membantu mendorong pertumbuhan otak secara maksimal dan meningkatkan kecerdasan. ASI juga mengandung enzim dan lipase yang membantu mencerna lemak dari ASI sehingga lebih banyak kandungan lemak asi yang terserap oleh bayi dan hanya sedikit sisa yang terbuang sebagai kotoran.

Di awal penyusuan, air susu yang dikeluarkan berkadar lemak rendah mirip susu skim (biasa disebut juga sebagai foremilk) dan semakin lama penyusuan kadar lemak dalam ASI akan terus meningkat hingga bayi mendapatkan bagian air susu berupa “krim” (hindmilk) yang berkadar lemak lebih tinggi yang akan membuat bayi kenyang dan berhenti makan. Karena itu, pastikan untuk menyusui lebih lama agar bayi mendapatkan susu belakang (hindmilk) untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan berat badan bayi.

• Protein

Ada dua jenis protein yang terkandung dalam susu (baik susu sapi, formula atau ASI), yaitu: dadih dan kasein. Air dadih (whey) merupakan protein yang lembut, mudah dicerna dan sangat bersahabat dengan usus manusia. Sedangkan kasein merupakan protein dadih yang lebih kental dan lebih sulit dicerna usus manusia. Kandungan protein dalam ASI sudah dirancang khusus untuk pertumbuhan bayi. Tidak seperti susu sapi dan susu formula, ASI mengandung lebih banyak protein air dadih yang mudah dicerna bayi. 

Selain itu, ASI mengandung protein lainnya di antaranya: (1) Taurin (protein otak) yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf; (2) Laktoferin yang membantu mengangkut zat besi dari air susu ke darah bayi, menjaga kebersihan bakteri baik yang ada di usus bayi dan mengontrol candida (organisme ragi penghasil racun); (3) Lisozim, protein khusus yang membantu melawan bakteri yang berbahaya dan bertindak sebagai antibiotik alami; (4) Nukleotida, protein yang membantu jaringan lapisan usus untuk tumbuh lebih kuat.

• Gula

ASI mengandung lebih banyak laktosa (gula baik) dibandingkan susu jenis lainnya. Laktosa, galaktosa merupakan gizi penting untuk perkembangan jaringan otak dan sistem saraf pusat. Laktosa juga meningkatkan penyerapan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat, Lactobacillus bifidus.

• Vitamin, mineral dan zat besi

ASI mengandung banyak sekali vitamin, mineral dan zat besi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Semua gizi penting dari komposisi ASI tersebut bisa terserap hampir sepenuhnya oleh bayi dan hanya sedikit sekali yang terbuang percuma. Jumlah vitamin, mineral dan zat besi dalam ASI juga terus berubah, sejalan dengan pertumbuhan bayi. Kandungan vitamin dan mineral dari kolostrum (air susu pertama), air susu transisional (ASI di minggu pertama) dan ASI yang sempurna (ASI matang) telah terancang secara alami oleh tubuh ibu sesuai dengan kebutuhan bayi yang terus berubah.

Semua komponen ASI yang sangat bermanfaat untuk bayi tersebut dibantu substansi/zat yang juga terdapat dalam ASI untuk bekerja dan terserap lebih baik oleh bayi. Misalnya kandungan vitamin C yang tinggi pada ASI meningkatkan penyerapan zat besi dari ASI.

ASI merupakan penangkis infeksi paling efektif untuk bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Karena itu, imunisasi bayi Anda setiap hari dengan cara memberikannya ASI setiap hari.

Selain itu, ASI merupakan sumber nutrisi yang paling optimal untuk bayi, ASI memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI terdiri dari zat gizi, hormon, faktor pertumbuhan, kekebalan bawaan, agen, vitamin A, C, B kompleks, ikatan protein, lysozyme dan zat antibodi, selain berbagai faktor lainnya yang membentuk sosok manusia yang kuat dan sehat. Kandungan ASI yang menakjubkan ini membuat bayi ASI umumnya memiliki motilitas lambung, massa mukosa, imunitas bawaan usus, otak dan pertumbuhan retina yang lebih baik.

Kandungan dalam ASI sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dari sejak lahir hingga bayi berusia 6 bulan dan bahkan hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih, merupakan alasan terbaik bagi ibu untuk memberikan ASI sebanyak dan selama mungkin kepada bayi.

Susui bayi Anda secara eksklusif sebanyak-banyaknya selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sesudah 6 bulan pertama, Anda bisa mengenalkan makanan lain kepada bayi pada saat bayi mulai menunjukkan minatnya akan makanan lain. Anda bisa meneruskan pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun, atau bahkan lebih, karena kandungan ASI setelah 6 bulan (bahkan kandungan ASI setelah 2 tahun) tetap memiliki banyak nutrisi dan zat kekebalan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar