Senin, 25 Juli 2022

Amelia Mary Earhart [Pelopor Penerbangan dan Penulis]



 

“Hal yang paling sulit 

adalah keputusan untuk bertindak. 

Sisanya hanyalah kegigihan.” 

–Amelia Earhart


Amelia Mary Earhart adalah seorang pelopor penerbangan Amerika Serikat dan penulis. Ia merupakan anak perempuan dari Samuel “Edwin” Stanton Earhart dan Amelia Otis Earhart. Ia dilahirkan di rumah kakek-neneknya di Atchison, Kansas pada tanggal 24 Juli 1897. Kakek Amelia adalah Alfred Otis, seorang mantan hakim federal, presiden Bank Tabungan Atchison dan warga kota terkemuka di Atchison.

Pada tahun 1904, dengan bantuan pamannya, ia membuat semacam kereta luncur setelah ia melihat jet koster dalam kunjungan ke St. Louis dan meletakkan benda tersebut ke atap gudang peralatan keluarga. Penerbangan pertama Amelia berakhir dengan dramatik. Ia muncul dari kotak kayu yang rusak yang ia jalankan sebagai kereta luncur dengan baju robek dan sensasi kegembiraan. Ia berkata kepada adiknya, “Oh, Pidge, rasanya seperti terbang!” 

Amelia berumur 10 tahun ketika ayahnya, Edwin, yang saat itu seorang eksekutif perusahaan kereta api, dipromosikan dan dikirim ke Des Moines, Iowa. Pada usia 11 tahun, di Des Moines, Amelia melihat sebuah pesawat terbang di pasar amal negara bagian Iowa. Ayahnya mencoba untuk menarik ketertarikannya dan adiknya dalam melakukan penerbangan. Belakangan ia menggambarkannya sebagai “...sesuatu yang penuh dengan kawat karatan, dan kayu dan sama sekali tidak menarik” dan meminta agar mereka dapat kembali naik komidi putar. 

Amelia lulus dari Hyde Park High School tahun 1916. Ia memiliki cita-cita untuk mempunyai karier pada masa depan. Ia menyimpan sebuah buku tempel dari kliping koran tentang wanita yang sukses dalam bidang yang didominasi oleh pria, termasuk produksi dan direksi film, hukum, periklanan, manajemen dan teknik mekanik. Ia memulai kuliah awal di Ogontz di Rydal, Pennsylvania, tetapi tidak menyelesaikan programnya. 

Selama liburan Natal tahun 1917, ia mengunjungi saudara kandungnya di Toronto, Ontario. Perang Dunia I telah terjadi dan Amelia melihat tentara yang terluka dan kembali pulang. Pada waktu itu, ia mengunjungi pameran yang dilaksanakan di Toronto dengan teman wanita yang lebih muda. Salah satu acara penting yang dilaksanakan adalah pameran penerbangan pesawat yang dilakukan oleh “ahli” Perang Dunia I. Seorang pilot yang mengendarai pesawat mendekati Earhart dan temannya, dan sesuatu dalam diri Earhart berkata, “Aku tidak mengerti pada saat itu, tetapi aku percaya bahwa pesawat merah kecil itu mengatakan sesuatu padaku ketika mendesis.”

Suatu ketika di Long Beach, Amelia dan ayahnya pergi ke sebuah lapangan udara. Di lapangan udara tersebut, Frank Hawks (yang nantinya terkenal sebagai pembalap udara) memberinya tumpangan yang selamanya mengubah kehidupan Earhart. “Pada saat aku mencapai dua atau tiga ratus kaki di atas permukaan, aku tahu aku harus terbang.” Setelah ia terbang selama sepuluh menit, ia pun segera memutuskan untuk belajar terbang.

Amelia kemudian bekerja sebagai fotografer, pengemudi truk, dan bekerja di perusahaan telepon lokal untuk mengumpulkan uang $1000 yang akan dipakai untuk pelajaran terbangnya. Earhart telah melakukan pelajaran penerbangan pertamanya yang dimulai pada tanggal 3 Januari 1921 di lapangan udara Kinner di dekat Long Beach. Tetapi untuk mencapai lapangan udara, Amelia harus naik bus sampai di garis akhir, lalu harus berjalan sejauh 4 mil. Gurunya adalah Anita Snook, seorang perintis perempuan penerbang yang menggunakan Curtiss JN-4 “Canuck” untuk pelatihan. Amelia didampingi ayahnya tiba dengan sebuah permintaan, “Aku ingin terbang. Maukah kamu mengajariku?”

Enam bulan kemudian Earhart membeli sebuah pesawat bersayap ganda kuning Kinner Airster yang dinamainya “Canary.” Pada 22 Oktober 1922, ia menerbangkannya pada ketinggian 14.000 kaki, dan menciptakan rekor dunia perempuan. Pada 15 Mei 1923 Earhart menjadi perempuan ke-16 yang memperoleh izin pilot (nomor 6017) oleh Fédération Aéronautique Internationale (FAI). 

George P. Putnam, seorang penerbit buku yang dikenalnya, berusaha mempromosikan Amelia dalam kampanye pemasaran, termasuk menerbitkan buku yang dikarang Amelia dan menggunakan gambarnya untuk pemasaran produk, termasuk koper, rokok “Lucky Strike” (hal ini menyebabkan permasalahan citra untuknya, dengan majalah McCall mencabut sebuah tawaran), dan pakaian wanita serta pakaian olahraga. Uang yang ia dapat dengan “Lucky Strike” disumbangkan sebesar $1.500 untuk ekspedisi Kutub Selatan Richard Byrd. Amelia dengan aktif ikut serta dalam promosi, terutama dalam mode wanita. Untuk beberapa tahun ia menjahit bajunya sendiri, tetapi seri pakaian bertema “hidup aktif” yang dijual di 50 toko seperti Macy di daerah metropolitan, merupakan ekspresi dari citra Earhart yang baru. Koper yang ia promosikan dipasarkan sebagai Koper Modernaire Earhart. Ia yakin bahwa koper merupakan kebutuhan perjalanan udara dan sampai sekarang masih diproduksi. Kampanye oleh Putnam sukses dalam menanamkan citra selebriti Earhart kepada publik. 

Citra selebritinya membantu Amelia mendanai penerbangannya. Ia menerima posisi sebagai editor majalah Cosmopolitan dan ia menggunakan forum ini sebagai kesempatan untuk berkampanye agar penerbangan lebih diterima oleh publik, terutama fokus kepada peran wanita dalam penerbangan. Pada tahun 1929, Earhart adalah salah satu penerbang pertama yang mempromosikan penerbangan udara komersial melalui pembangunan sebuah layanan penerbangan jasa udara. 

Ia bersama-sama dengan Charles Lindbergh mewakili Transcontinental Air Transport (Transportasi Udara Antarbenua), dan menginvestasikan waktu dan uang dalam mendirikan layanan daerah antara New York dan Washington DC (TAT nantinya menjadi TWA). Ia adalah wakil pemimpin National Airways, yang mengoperasikan penerbangan Boston-Maine dan beberapa layanan udara lainnya di timur laut. Pada tahun 1940, namanya menjadi Northeast Airlines.

Walaupun ia terkenal untuk penerbangan transatlantik, Earhart berusaha keras untuk membuat sebuah rekor “tak bernoda” untuk dirinya. Segera setelah ia kembali setelah mengemudikan Avian 7083, ia akan melakukan penerbangan panjang sendirian. Pada bulan Agustus tahun 1928, Earhart menjadi wanita pertama yang terbang sendiri menyeberangi Amerika Utara dan kembali. 

Kemudian, pada tahun 1929, ia melakukan usaha pertamanya dengan berpartisipasi dalam Balapan Udara Wanita Santa Monica ke Cleveland (nantinya Will Rogers mengubah nama balapan ini menjadi “Powder Puff Derby”), dan akhirnya mendapat posisi ketiga. Pada tahun 1930, Earhart menjadi anggota Asosiasi Aeronatik Nasional dan ia dengan aktif mempromosikan didirikannya rekor wanita yang terpisah dan berperan agar Fédération Aéronautique Internationale (FAI) menerima standar internasional yang serupa. 

Pada tahun 1931, dengan menerbangkan Pitcairn PCA-2 otogiro, ia membuat rekor dunia dengan ketinggian 18.415 kaki (5613 m). Walaupun dari sudut pandang masa kini sepertinya Earhart sering melakukan stunt (kegiatan ekstrim yang aneh atau sulit untuk dilakukan), pada masanya hal ini dilakukan untuk membuat pikiran masyarakat Amerika Serikat lebih mengarah kepada udara dan meyakinkan mereka bahwa “penerbangan tidak lagi terbatas pada para pemberani dan manusia super.” 

Selama periode ini, Earhart ikut serta dalam Ninety-Nines, organisasi pilot wanita yang menyediakan dukungan moral dan memajukan wanita dalam penerbangan. Ia melakukan pertemuan pilot wanita tahun 1929 setelah Balapan Udara Wanita. Ia mengusulkan nama berdasarkan jumlah anggota piagam. Ia nantinya menjadi pemimpin pertama dari organisasi ini pada tahun 1930. 

Amelia adalah pejuang untuk hak-hak pilot wanita, dan ketika pada tahun 1934 balapan Trofi Bendix melarang wanita, ia dengan terbuka menolak untuk menerbangkan artis Mary Pickford ke Cleveland untuk membuka balapan. 

Pada usia 34 tahun, pada pagi hari tanggal 20 Mei 1932, Earhart berangkat dari Pelabuhan Grace, Newfoundland. Ia mencoba untuk terbang ke Paris dengan mengemudikan Lockheed Vega, mengikuti penerbangan solo Charles Lindbergh. Setelah terbang dalam waktu 14 jam, 56 menit dengan angin utara yang kuat, kondisi yang dingin dan tidak ramah dan masalah mekanis, Earhart mendarat di padang rumput di Culmore, utara dari Derry, Irlandia Utara. Ketika seorang petani bertanya, “Apakah kamu sudah terbang jauh?” Amelia menjawab, “Dari Amerika.” Tempat ia mendarat kini adalah Pusat Amelia Earhart. 

Pada tanggal 11 Januari 1935, Earhart menjadi orang pertama yang terbang sendiri dari Honolulu, Hawaii ke Oakland, California. Penerbangan melalui samudera ini telah diusahakan oleh orang lain, termasuk partisipan Balapan Udara Dole tahun 1927 yang tadinya merencanakan rute ini namun akhirnya mereka mengubah rutenya. Penerbangan Amelia dilaksanakan tanpa ada kerusakan mekanik. Pada jam-jam terakhir penerbangannya, ia bahkan santai dan mendengarkan siaran radio opera metropolitan dari New York.

Pada tahun 1935, ia terbang dengan pesawat Vega miliknya yang ia sebut “Bessie tua, kuda api”, Earhart terbang dari Los Angeles ke Kota Meksiko pada tanggal 19 April 1935. Penerbangannya selesai pada tanggal 8 Mei 1935. Pada penerbangannya tidak terdapat banyak peristiwa walaupun banyak kerumunan orang yang menemuinya di Newark, New Jersey. Saat itu ia harus berhati-hati tidak untuk berjalan keluar dari landasan pesawat ke kerumunan orang.

Earhart berpartisipasi dalam balapan udara jarak jauh dan ia mendapat peringkat ke-5 pada acara balapan trofi Bendix tahun 1935, hasil terbaik yang dapat ia lakukan adalah ia menyadari pesawatnya mencapai kecepatan di luar 195 meter per jam. Balapan ini sulit karena salah satu kompetitor yang bernama Cecil Allen meninggal dalam kecelakaan keberangkatan yang berapi-api dan Jacqueline Cochran terpaksa berhenti karena permasalahan mekanis, kabut dan badai petir yang mengganggu balapan.

Di antara tahun 1930–1935, Amelia telah membuat 7 rekor jarak dan kecepatan wanita dalam berbagai pesawat termasuk pesawat jenis Kinner Airster, Lockheed Vega dan Pitcairn Autogiro. Pada tahun 1935, sadar akan keterbatasan pesawat Vega dalam penerbangan trans samudera yang panjang, Amelia merenungkan dalam kata-katanya sendiri: “Hadiah... satu penerbangan yang aku ingin lakukan adalah penerbangan mengelilingi dunia.” Untuk aksi berbahaya baru, ia membutuhkan pesawat terbang baru.

Earhart bergabung dengan fakultas Universitas Purdue tahun 1935 sebagai anggota fakultas yang berkunjung untuk menganjurkan wanita dalam karier dan sebagai penasihat teknik Departemen Aeronautik. Pada bulan Juli tahun 1936, ia mengambil kiriman pesawat Lockheed 10E Electra yang dibiayai oleh Purdue dan mulai merencanakan penerbangan keliling dunia. 

Penerbangan ini akan dilakukan sejauh 29.000 mil (47.000 kilometer), mengikuti jalur khatulistiwa yang sangat meletihkan. Walaupun Electra dipublikasi sebagai “laboratorium terbang”, pengetahuan yang sedikit berguna direncanakan dan penerbangan telah disusun oleh keinginan Earhart untuk mengelilingi dunia dengan pengumpulan bahan dan perhatian publik untuk buku berikutnya. Pilihan pertama ahli navigasinya adalah Kapten Harry Manning, yang menjadi kapten kapal Presiden Roosevelt yang membawa Amelia kembali dari Eropa tahun 1928.

Melalui kontak di komunitas penerbangan Los Angeles, Fred Noonan dipilih sebagai ahli navigasi kedua. Ia memiliki pengalaman luas, baik dalam navigasi laut (ia adalah kapten kapal) dan navigasi udara. Terdapat faktor tambahan penting yang perlu diambil ketika menggunakan navigasi penerbangan untuk pesawat terbang. Rencana awal untuk Noonan adalah untuk menavigasi dari Hawaii ke pulau Howland, yang merupakan bagian yang sulit pada penerbangan.

Pada hari St. Patrick, 17 Maret 1937, mereka terbang dari Oakland, California ke Honolulu, Hawaii. Harry Manning dan pilot akrobatik Hollywood, Paul Mantz (yang menjadi penasihat teknik Earhart) ikut dengan Earhart dan Noonan dalam penerbangan itu. Masalah dengan baling-baling menyebabkan pesawat ini harus direparasi di Hawaii. Electra akhirnya berakhir di lapangan udara Luke Field di Pulau Ford, Pearl Harbor. 

Penerbangan dilanjutkan tiga hari dengan Earhart, Noonan dan Manning yang menaiki pesawat tersebut dan selama pesawat bergerak untuk lepas landas, Earhart mengalami ground loop (rotasi cepat sebuah pesawat terbang sayap-tetap pada posisi horisontal sementara berada di darat). Keadaan sekitar ground loop tetap kontroversial. Beberapa saksi di lapangan udara Luke menyatakan mereka melihat ban pesawat meledak. Earhart mengetahui ban kanan Electra meledak dan/atau roda gigi pendaratan telah mengalami keruntuhan. Beberapa sumber, termasuk Mantz, menyatakan hal ini adalah kesalahan pilot. 

Pesawat tersebut rusak dan penerbangan dibatalkan. Pesawat tersebut dikirim ke fasilitasi Lockheed di Burbank, California dengan kapal untuk perbaikan.

Sementara Electra diperbaiki, Earhart dan Putnam menyimpan dana dan bersiap untuk usaha kedua. Usaha kali ini dilakukan dengan rute penerbangan dari barat ke timur. Usaha kedua dimulai dengan penerbangan yang tidak dipublikasi dari Oakland ke Miami, Florida, dan setelah tiba di sana, Earhart mengumumkan rencananya untuk mengelilingi dunia kepada publik. Arah penerbangan yang berbeda dilakukan kaerna perubahan angin global dan cuaca. 

Fred Noonan adalah satu-satunya kru Earhart untuk penerbangan kedua. Mereka berangkat dari Miami pada tanggal 1 Juni dan setelah berhenti beberapa kali di Amerika Selatan, Afrika, India, dan Asia Tenggara, ia tiba di Lae, Papua Nugini pada tanggal 29 Juni 1937. Pada saat ia tiba di Lae, ia telah menempuh perjalanan sepanjang 22.000 mil (35.000 km). Sisa rute sepanjang 7.000 mil (11.000 km) semuanya akan dilewati di samudera Pasifik.

Pada tanggal 2 Juli 1937 (tengah malam dalam waktu Greenwich Mean Time), Earhart dan Noonan lepas landas dari Lae. Mereka akan terbang menuju Pulau Howland, pulau yang terletak di Samudera Pasifik. Posisi terakhir mereka yang diketahui berada di dekat kepulauan Nukumanu. Kapal Itasca berpatroli di Howland untuk berkomunikasi dengan pesawat Lockheed Electra 10E yang dikemudikan Earhart dan memandu mereka ke pulau Howland.

Melalui berbagai kesalahpahaman (detail dari kejadian ini masih kontroversial), kemunculan terakhir saat menuju pulau Howland menggunakan navigasi radio tidak berhasil. Fred Noonan awalnya telah menulis tentang masalah yang mempengaruhi keakuratan radio dalam navigasi. Beberapa sumber mencatat kekurangan pengertian Earhart atas antena pencari arah Bendix yang merupakan teknologi baru pada saat itu. Ada juga yang menyatakan hal ini merupakan akibat dari kekacauan yang mungkin terjadi antara Itasca dengan Earhart yang merencanakan jadwal komunikasi menggunakan sistem waktu setengah jam perpisahan (dengan Earhart menggunakan Greenwich Civil Time (GCT) dan Itasca dibawah zona waktu angkatan laut). 

Fakta-fakta gambar bergerak dari Lae memberi kesan bahwa antena radio yang dipasang di bawah badan pesawat terbang mungkin putus dari Electra selama lepas landas atau mendarat di landasan kapal terbang yang berumput di Lae, namun tidak ada antena yang ditemukan di Lae. Don Dwiggins, dalam biografinya tentang Paul Mantz, mencatat bahwa penerbang telah memotong antena karena mengganggu dan mereka harus mengengkolnya kembali ke pesawat setiap pemakaian.

Selama kemunculan Earhart dan Noonan saat menuju pulau Howland, Itasca menerima transmisi suara yang kuat dan jelas dari Earhart tetapi ia tidak dapat mendengar transmisi suara dari Itasca. Pada pukul 7:42 pagi, Earhart mengirim pesan, “Kami seharusnya tepat di atas Anda, tetapi kami tidak dapat melihat Anda, dan bahan bakar hampir habis. Berulang-kali gagal menghubungi Anda melalui radio. Kami terbang di ketinggian 1.000 kaki.”

Transmisinya pada pukul 7:58 pagi berkata bahwa ia tidak dapat mendengar Itasca dan meminta mereka mengirim sinyal suara sehingga Earhart dapat mencoba menggunakan radio sebagai alat pembantu dengan maksud untuk mencapai ke tempat tujuan (transmisi ini dilaporkan oleh Itasca yang merupakan sinyal terbesar yang terdengar, menunjukkan Earhart dan Noonan berada di daerah yang dekat). Mereka tidak dapat mengirim suara pada frekuensi yang ia minta, sehingga sinyal kode Morse digunakan. Earhart mengkonfirmasikan menerima kode tersebut tetapi ia tidak dapat menentukan arah penerbangannya. 

Pada transmisi terakhirnya yang diketahui pada pukul 8:43 pagi, Earhart mengirim pesan, “Kami berada pada garis 157-337. Kami akan mengulangi pesan ini. Kami akan mengulangi pesan ini pada 6210 kilohertz. Tunggu.” Namun, beberapa waktu kemudian ia kembali dengan frekuensi yang sama (3105 KHz) dengan transmisi yang dicatat sebagai “dipertanyakan.” “Kami menjalankan pada garis utara dan selatan.”

Transmisi Earhart mungkin untuk menunjukan bahwa ia dan Noonan percaya mereka telah mencapai posisi Howland, dan tidak benar oleh sekitar beberapa 5 mil laut (10 kilometer). Itasca menggunakan ketel uap mereka yang berbahan bakar minyak untuk membuat sinyal asap sekian waktu, namun mereka tidak melihatnya. Banyaknya awan yang menyebar di daerah sekitar Pulau Howland juga telah dicatat sebagai masalah: bayangan gelap awan tersebut pada permukaan samudera mungkin tak dapat dibedakan dari pulau yang sangat rata. 

Pertanyaan apakah sinyal radio setelah hilang diterima dari Earhart dan Noonan, tetap kontroversial. Jika transmisi diterima dari Electra, maka transmisi itu mungkin lemah dan merusak isi keterangan. Transmisi suara Earhart sebesar 3105 KHz, frekuensi yang dibatasi untuk penggunaan penerbangan di Amerika Serikat oleh FCC. Frekuensi ini tidak dianggap cocok untuk siaran radio melewati jarak yang jauh. Ketika Earhart berada pada ketinggian pelayaran dan berada di pertengahan jalur dari Lae ke Howland (berjarak sekitar 1.000 mil atau 1.600 kilometer satu sama lain), tidak ada stasiun mendengar transmisi penjadwalannya pada pukul 08:15 GCT. Pemancar 50-watt transmitter yang digunakan oleh Earhart dipasang pada antena kurang-dari-jarak-terbaik tipe-V. 

Transmisi suara terakhir yang diterima di Pulau Howland dari Earhart menandakan bahwa dia dan Noonan sedang terbang melalui garis posisi (diambil dari posisi “garis matahari” yang bersudut 157-337 derajat) yang seharusnya dihitung oleh Noonan menggunakan grafik untuk melewati Pulau Howland. Setelah semua kontak hilang di Pulau Howland, usaha dilakukan untuk mencapai penerbang baik dengan transmisi suara dan kode Morse. Operator di Samudera Pasifik dan Amerika Serikat mungkin mendengar sinyal dari Electra yang jatuh, tetapi transmisinya tidak dapat dipahami atau lemah. 

Terdapat beberapa transmisi yang merupakan palsu, tetapi yang lainnya dipertimbangkan asli. Sinyal yang ditangkap oleh stasiun Pan American Airways memberi kesan sinyal berasal dari beberapa lokasi, termasuk pulau Gardner. Pada waktu itu, jika sinyal tersebut berasal dari Earhart dan Noonan, mereka pasti berada di darat dengan pesawat terbang dan air akan memendekkan sistem listrik Elektra. Sinyal jarang-jarang dilaporkan untuk 4 sampai 5 hari setelah hilangnya Earhart tetapi tidak ada hasil informasi yang dapat dimengerti. Kapten kapal USS Colorado nantinya berkata, “Tidak ada kesangsian banyak stasiun memanggil pesawat Earhart dalam frekuensi pesawat, beberapa dengan suara dan lainnya dengan sinyal. Semuanya menambah kebingungan dari kebenaran laporan tersebut.”

Amelia Earhart diketahui sebagai selebritis selama kehidupannya. Ratusan artikel dan beberapa buku ditulis tentang kehidupannya. Earhart umumnya dianggap sebagai wajah pejuang hak-hak wanita. Amelia Earhart juga seorang penulis yang banyak dipromosikan dalam hidupnya dan sempat bekerja sebagai editor penerbangan majalah Cosmopolitan dari tahun 1928 sampai 1930. Ia menulis beberapa artikel majalah, kolom koran, esai dan dua buku yang diterbitkan berdasarkan pengalamannya sebagai penerbang semasa hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar