Senin, 18 April 2022

TANAMAN PENURUN KOLESTEROL



Salah satu penyakit paling populer di zaman ini adalah kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia yang juga bisa mengganggu kesehatan jantung. Dengan berpantang makanan sumber kolesterol, kadar kolesterol darah bisa dikurangi. Apabila sudah terlanjur tinggi, bisa juga diturunkan dengan mengkonsumsi bahan alami seperti seledri, bawang putih, bawang prei, atau temulawak. Selain itu kita juga harus giat berolahraga dan diet secara teratur.

Hiperkolesterolemia termasuk gangguan yang relatif baru diketahui dalam dunia kedokteran. Oleh karena itu, tidak dikenal adanya obat tradisional. Beberapa penelitian sudah menunjukan adanya tanaman yang menunjukkan indikasi positif dalam proses penyembuhan hiperkolesterolemia di antaranya adalah tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan sayur dan bumbu dapur. Seperti bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, dan teh hijau.

Kolesterol dapat dibuat oleh tubuh di dalam hati, kolesterol yang merupakan substansi lemak itu hanya ditemukan dalam bahan makanan hewani. Dua komponen penting dari kolesterol adalah LDL (low-density lipoprotein) yang disebut pula kolesterol “jahat”, dan HDL (high-density lipoprotein) yang disebut kolesterol “baik”.

Kita hanya perlu sejumlah kecil kolesterol untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon. Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap. Hal ini memungkinkan terjadinya klasifikasi atau pengapuran yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi dan dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. 

Keadaan itu dapat membahayakan, terlebih bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Apalagi pembuluh darah yang ada di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang. Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal.

Untuk mencegah agar tidak mencapai tahap yang fatal, kadar kolesterol harus dinormalkan dengan menurunkan LDL dan meningkatkan HDL dalam darah. Penelitian menunjukkan, untuk setiap penurunan tingkatan kolesterol 1%, risiko penyakit jantung dikurangi sampai 2%.

Jeruk nipis 

Jeruk nipis sudah terkenal memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan. Salah satunya ialah dalam hubungannya untuk menurunkan kadar kolesterol atau kadar lemak dalam darah.

Berikut tips-tipsnya:

  • Pilih jeruk nipis yang segar lalu cuci dengan bersih.
  • Belah jeruk nipis menjadi empat bagian, lalu iris tipis-tipis.
  • Masukkan irisan tadi kedalam gelas. Irisan jeruk nipis tadi adalah irisan yang lengkap dengan kulitnya.
  • Tuangkan air panas hingga penuh, kemudian tutup rapat.
  • Tunggu kira-kira 30 menit, lalu minum sampai habis.
  • Lakukan secara rutin, sehari dua kali pagi dan malam.
  • Berdasarkan penelitian, kulit jeruk nipis mengandung minyak yang berguna untuk kesahatan. Selain itu, jeruk nipis tidak mengakibatkan nyeri pada lambung.

Seledri

Penelitian menggunakan seledri Apium graveolens L. menunjukkan hasil positif pada tikus putih. Kadar kolesterol darah hewan percobaan yang diberi rebusan daun seledri ternyata menurun.

Di dalam daun seledri terkandung senyawa glukosida, apiin, dan apoil yang memberi aroma khas. Namun, senyawa apa yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah belum terungkap.

Bila daun ini dipilih sebagai obat, diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan 1 gelas minum air hingga mendidih. Setelah dingin, minumlah air rebusan itu. Dalam sehari cukup minum satu kali.

Bawang putih

Pada hewan percobaan, sari bawang putih Allium sativum terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah. Ia juga dapat menaikkan kadar HDL serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik. Umbi bawang putih ini pun bisa mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) lemak, menghambat atau mencegah agregasi platelet (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi. Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan akan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi serta serangan jantung (koroner). Maka tak salah kalau bawang putih juga dikatakan bersifat antiarteriosklerosis. Percobaan pada manusia lebih berarti untuk pencegahan.

Seluruh bagian tanaman bawang putih mengandung minyak atsiri. Kandungan senyawa itu lebih banyak terdapat di dalam daunnya ketimbang pada umbinya. Sayangnya, bawang putih mengeluarkan aroma menyengat. Untuk menghilangkannya telah dicoba dengan mencampurnya dengan minyak atsiri sirih. Juga telah dicoba dengan menggunakan campuran daun beluntas. Secara in vitro, daun beluntas bisa menghilangkan bau bawang putih, tetapi tidak mempengaruhi potensi bawang putih.

Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengkonsumsinya. Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan. Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.

Temulawak

Begitu pula ekstrak temulawak Curcuma xanthorrhiza dan kunyit Curcuma domestica. Keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan. Dengan dosis 6 ml, 8 ml, dan 10 ml, rimpang temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah kelinci yang mengalami hiperlipidemia. Pada dosis 10 mg, 15 mg, dan 20 mg kurkuminoid temulawak menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Khusus pada dosis 20 mg, pengaruh yang diberikan berupa peningkatan HDL-kolesterol darah. Sementara, kunyit mempunyai sifat menurunkan kadar kolesterol pada tikus. Ini berkat kurkumin yang terkandung di dalamnya.

Daun bawang prei

Daun bawang prei (Allium porrum L., A. fistulosum L.) termasuk yang telah diteliti kemampuannya dalam menurunkan hiperkolesterolemia. Dalam penelitian itu, digunakan tikus yang diberi ekstrak daun bawang prei yang jumlahnya setara dengan 10 g bawang daun/kg BB (berat badan)/hari selama 60 hari. Hasilnya ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol darah tikus. Tapi pada tikus yang dietnya diberi sukrosa, pemberian ekstrak dengan jumlah dan jangka waktu sama ternyata dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.

Buah belimbing wuluh

Buah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. yang biasa digunakan sebagai bagian dari bumbu masak atau sayur, terbukti pula menurunkan kadar kolesterol darah. Dari penelitian terbukti, air perasan belimbing wuluh dengan volume 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, dan 2,5 ml secara oral pada tikus putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darahnya.

Teh hijau

Sementara pada dosis tertentu, 0,54 g/200 g BB, teh hijau ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan berat badan tikus putih. Tapi teh hijau tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL.

Sayangnya, takaran optimal empat bahan obat terakhir untuk menurunkan kadar kolesterol pada manusia belum diketahui. Ini lantaran penelitian belum sampai pada penerapannya bagi manusia. Data empiris pun masih belum ditemukan. Untuk memanfaatkannya, memang perlu percobaan. Yang pasti, semua tanaman tadi dalam penelitian tidak menunjukkan sifat toksik (beracun), sehingga relatif aman untuk dicoba dalam upaya menurunkan kadar kolesterol darah.

Bagaimanapun pengobatan merupakan langkah baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang telanjur tinggi. Namun, tindakan pencegahan tetap lebih baik. Beberapa patokan sederhana untuk mencegah hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kekacangan, dan bebijian; memilih lauk produk daging putih atau ikan; menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam; memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengkonsumsi dalam porsi sedang.

Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit, sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak; dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan dan olahraga. 

Jati Belanda

Tanaman obat tradisional jati belanda (Gauzuma ulmifolia Lamk) mengandung zat saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, damar dan lendir. Tanaman ini dikenal sejak lama sebagai bahan baku obat pelangsing. Melangsingkan berarti membuang timbunan lemak dalam tubuh. Peran enzim lipase. Enzim ini akan menghidrolisis lemak lemak tersebut menjadi gliserol dan asam lemak. Daun jati belanda mampu meningkatkan aktifitas enzim lipase. Hasil dari seduhan tanaman obat tradisional jati belanda lebih baik dibandingkan rebusannya.

Bahan : daun jati Belanda kira-kira 20 gram dan 1 gelas air putih yang panas.

Cara pembuatan : daun jati Belanda dihaluskan kemudian campurkan 1 gelas air panas. Dinginkan dan saring, minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

Pulai

Tanaman obat tradisional pulai (Alstoina scholaris R.Br.) sering juga dinamakan kayu gabus. Batang dan ranting tanaman obat tradisional pulai lebih lunak dan mudah patah dibanding kayu pada umumnya. Kulit batang tanaman obat tradisional pulai (babakan) sudah dikenal sejak lama sebagai bahan pembuatan jamu. Kulit batang tanaman obat tradisional ini juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah

Sambiloto

Tanaman obat tradisional sambiloto (Andrograpis paniculata Nees) memiliki khasiat yang banyak sekali. Tanaman obat tradisional papaitan di daerah sunda ini dapat meningkat daya taham tubuh (imunitas) orang yang mengonsumsinya. Diyakini juga bahwa tanaman ini mampu menurunkan kolesterol dan trigliserida. 

Benalu teh

Tanaman obat tradisional benalu teh (scurulla atropurpureabi.Dans.) lebih dikenal sebagai obat kanker, tapi tanaman obat tradisional benalu teh dapat juga menurunkan kolesterol.

Asam Jawa

Asem jawa mempunyai nama latin Tamarindus indica L, nama lain asam jawa ini di Maluku: tobelaki (Seram), asam jawaka (Buru). Di Kalimantan: asam jawa; Sulawesi: asang jawi (Gorontalo), camba (Makasar), cempa (Bugis). Di Sumatera: bak me (Aceh), acamlagi (Gayo), asam jawa, kayu asam, asam jawa, cumalagi (Minangkabau); Jawa: tangkal asem (Sunda), acem (Madura); Nusatenggara: mengge (Bima), kamaru (Sumba), make (Flores), tobi (Solor), kenefo (Timor). Untuk menurunkan kolesterol tinggi kita bisa menggunakan daun asam Jawa yang terdapat kandungan flavonoid, tanin dan saponin di dalamnya.

Bahan : daun asam jawa kira-kira seberat 150 gram sampai 200 gram dan air putih panas 1 gelas (220 ml).

Cara pembuatan : daun asam Jawa ditumbuk hingga halus, kemudian dicampur dengan air panas dan disaring ambil airnya saja. Air daun asam Jawa ini diminum untuk satu kali. Dalam sehari minum 3 gelas air asam Jawa.

Belimbing manis

Belimbing manis mempunyai nama latin Averrhoa carambola L. Di daerah lain, nama belimbing manis ini adalah: di Sulawesi: lembetua (Gorontalo), lombituka gula (Buol), takule (Baree), bainang sulapa (Makasar), balireng (Bugis). Di Maluku: baknil kasluir (Kai), tototuko (Ternate), tofuo (Tidore), balibi tototuko (Halmahera). Di Sumatera: asom jorbing (Batak), balim-bing manih (Minangkabau), belimbing manis (Melayu). Di Jawa: balimbing amis (Sunda), blimbing legi (Jawa Tengah), bhalingbhing manis (Madura). Dalam belimbing manis terdapat kandungan protein, glukosa, lemak, phospor, kalsium, zat besi dan vitamin A, B, C.

Bahan : dua buah belimbing manis yang belum matang.

Cara pembuatan : buah belimbing manis di hancurkan, diperas dan ambil airnya saja. Minum air belimbing manis ini sehari tiga kali.

Tempuyung

Tempuyung mempunyai nama latin Sonchus arvensis L, di beberapa daerah bernama lampenas, rayana (Sunda), tempuyung (Jawa Tengah), galing, jombang, jombang lalakina, lempung. Daun tempuyung bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol karena mengandung kalium, taraksasterol, alfa lacturecol, politenol, inosetol, silika, manitol, beta lactucerol, saponin dan flavonoida.

Bahan : 3 lembar daun tempuyung.

Cara pembuatan : daun tempuyung dimakan sebagai lalap saat makan atau bisa dibuat sayur. 3 kali sehari setiap kali sedang makan.

Kemuning

Kemuning mempunyai nama latin Murraya paniculata (L) Jack. Di beberapa daerah mempunyai nama: di Maluku: eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni (Ambon). Di Sumatera : kemuning (Melayu), kemunieng (Minangkabau). Di Nusa Tenggara: kemuni(Bima), kemiuning (Sumba), sukik (Roti). Di Sulawesi: kamuning (Menado), kamoni(Bare), kamuning (Makasar), palopo (Bugis). Di daerah Jawa: kamuning dan di Bali: kemuning. Kandungan yang terdapat di daun kemuning adalah tanin, steroid, alkaloid dan flavonoid.

Bahan : daun kemuning kira-kira 20 gram, madu dan 3 gelas air putih.

Cara pembuatan : rebus daun kemuning dalam 3 gelas air putih, rebus hingga tersisa kira-kira 1 gelas. Minum sehari 3 kali masing-masing 1 gelas dan dicampur dengan 1 sendok makan madu.

Kayu manis

Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Diabetes Care menemukan, mengonsumsi 1/2 sendok teh kayu manis sehari secara signifikan mengurangi kadar gula darah pada pengidap diabetes tipe 2. Selain itu, cara ini juga terbukti efektif mengurangi trigliserida, kolesterol jahat LDL, serta kadar kolesterol total.

Itulah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menurunkan kolesterol secara alami. 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar