Rabu, 20 April 2022

Penyebab Terjadinya Keguguran



Keguguran adalah salah satu hal yang paling banyak dikhawatirkan dan ditakutkan oleh para ibu hamil. Bayangan akan hadirnya buah hati, lucunya bayi mungil sirna sudah ketika keguguran menghampiri. Ditambah lagi oleh rasa sakit, stress, dan bahkan trauma menghantui para ibu hamil yang mengalami keguguran. 

Oleh karena itu, mari kita ketahui mengenai apa itu keguguran, apa penyebabnya dan bagaimana tanda-tanda dari keguguran ini. Agar dengan diketahui mengenai seluk beluk keguguran, diharapkan keguguran dapat terhindarkan.

Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15%-40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan. 

 Keguguran adalah kehilangan kandungan pada saat janin berusia di bawah 20 minggu. (Bila lebih maka dikatakan sebagai kelahiran prematur). Sekitar satu dari enam kehamilan berakhir dengan keguguran, sebagian besar terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan. Satu dari 200 wanita mengalami keguguran berulang, bahkan lebih dari tiga kali berturut-turut.

Keguguran dapat menjadi musibah yang menyedihkan, terutama bagi pasangan yang sedang mendambakan anak. Namun, pada umumnya wanita bisa kembali hidup normal pasca keguguran. Asalkan terjadi dengan sempurna, keguguran tidak membahayakan. Calon ibu dapat kembali hamil setelah melewati satu periode menstruasi.

Keguguran juga disebut sebagai aborsi spontan, keguguran didefinisikan sebagai kehilangan kehamilan awal, yang dapat dikategorikan ke jenis berikut:

  1. Terancam (bercak dan pendarahan di trimester pertama)
  2. Lengkap (janin, plasenta dan jaringan lain yang disahkan dengan pendarahan)
  3. Tidak lengkap (beberapa bagian dari jaringan tetap di dalam rahim)
  4. Lewat aborsi (janin mati tapi tidak keluar dari rahim)
  5. Septik (terinfeksi keguguran)
  6. Berulang (lebih dari tiga kali keguguran)


Penyebab

Trimester pertama kehamilan, banyak organ penting pada janin yang berkembang, sehingga di periode ini merupakan masa yang paling rentan. Inilah yang menyebabkan wanita harus lebih waspada, karena 80 persen keguguran terjadi pada kehamilan muda. Keguguran di kehamilan muda, biasanya terjadi karena ketidakpedulian, baik itu tidak peduli pada pola hidup yang sehat maupun pola makanan yang bergizi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran antara lain sebagai berikut :

1. Kelainan kromosom

Kromosom mengandung DNA yang menentukan susunan genetik bayi. Janin manusia normal harus memiliki 46 kromosom (23 dari sperma ayah dan 23 dari telur ibu). Tapi kadang-kadang, janin bisa mendapatkan jumlah kromosom abnormal dari ibu, ayah, atau keduanya. Dalam skenario seperti itu, kehamilan akan berakhir dengan keguguran. 

Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom/gen, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan menjadi sekitar dua pertiga penyebab keguguran dini. Sekitar 60-70% keguguran terjadi karena kromosom sperma tidak sesuai dengan kromosom telur sehingga janin tidak berkembang atau berkembang tidak normal. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh. 

Keguguran adalah cara tubuh untuk mengakhiri kehamilan yang tidak sempurna tersebut.

2. Kelainan plasenta

Sel darah ibu dapat membentuk antibodi yang mencegah perkembangan plasenta secara normal. Plasenta memasok janin dengan darah ibu dan gizi. Jika organ ini tidak berkembang dengan baik, kehamilan akan gagal dan berakhir dengan keguguran.

 3. Kelainan hormonal

Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), dapat menyebabkan keguguran. 

4. Kelainan rahim

Kelainan rahim yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. Kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama. 

Masalah rahim tertentu seperti jaringan parut pada permukaan kulit juga dapat menyebabkan keguguran. Kehadiran fibroid (pertumbuhan non-kanker) di dalam rahim juga dapat menyebabkan keguguran.

5. Infeksi

Jika wanita hamil terinfeksi virus TORCH, HIV, malaria, hepatitis, penyakit seks menular seperti klamida, gonore, dan sifilis, maka dapat menyebabkan keguguran. 

Embrio janin perlu tempat yang sesuai agar dapat berkembang. Kelainan bentuk atau infeksi pada kandungan dapat menyebabkan keguguran karena embrio gagal melekat.

6. Gaya hidup

Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.

7. Leher rahim melemah

Jika seorang wanita memiliki otot leher rahim yang lemah secara alami atau telah melemah karena cedera tertentu, maka dapat menyebabkan keguguran.

Pada usia kehamilan yang lebih lanjut, pembukaan leher rahim yang terlalu cepat (sebelum masa persalinan) dapat menyebabkan keguguran.

8. Penyakit berkepanjangan

Jika ibu hamil menderita masalah kesehatan kronis seperti diabetes, hipertensi berat, penyakit ginjal dan sejenisnya, maka dapat menyebabkan keguguran jika tidak menjalani perawatan yang tepat.

9. Kelainan trombosis

Beberapa wanita hamil mengalami kelainan trombosis (penggumpalan darah) yang menghalangi pembentukan pembuluh darah plasenta.

10. Asupan obat-obatan

Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan keguguran atau meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil. Beberapa obat termasuk misoprostol, retinoid, metotreksat dan obat-obatan non-steroid anti-inflamasi. Oleh karena itu, sangat penting jika wanita hamil tidak boleh minum obat tanpa resep atau tidak berkonsultasi dengan dokter kandungannya terlebih dulu.

11. Penyalahgunaan narkoba

Jika seorang wanita hamil mengonsumsi narkoba terutama kokain, dia mungkin akan kehilangan janinnya dengan cara keguguran. Wanita hamil harus menahan diri untuk tidak merokok, minum-minuman beralkohol dan minum kopi berlebihan.

12. Punya riwayat keguguran sebelumnya

Seorang wanita yang telah mengalami tiga hingga empat kali keguguran berulang memiliki tingkat antibodi aPL yang sangat tinggi. Kondisi ini juga disebut sindrom Hughes. Hal ini dapat menyebabkan keguguran.

13. Kelenjar tiroid rusak

Jika ibu menderita kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid kurang aktif (hypothyroidism), serta dia tidak menjalani pengobatan atau kadar hormon tiroidnya tidak normal, maka dapat menyebabkan keguguran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar