Selasa, 26 April 2022

Mundu/Baros atau Klendeng Buah Yang Kini Jarang Ditemui Di Pasaran Ternyata Memiliki Banyak Manfaat




Mundu mungkin buah yang masih asing ditelinga Anda, mundu atau Garcinia dulcis merupakan tanaman yang tergolong langka dan merupakan tanaman asli Indonesia [pulau jawa dan Kalimantan] serta Filipina. Buah ini masih satu keluarga dengan manggis, mundu memang umumnya hanya dikenal di daerah Jawa, Sunda dan Madura.

Di tanah pasundan buah ini disebut dengan nama Jawura, golodogpanto dan di beberapa tempat disebut baros. Sementara di Jawa masyarakat menyebutnya baros atau klendeng, orang Minahasa menyebutnya mamundung.

Tanaman mundu tumbuh di hutan tropika basah, pada pohon lapisan kedua sudah beradaptasi dengan lingkungan yang teduh. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran tinggi maupun di dataran rendah, terutama di hutan yang tanahnya banyak mengandung humus. Tinggi pohon ini dapat mencapai ketinggian 13 m. Tunbuhan berbatang pendek, kulit batangnya coklat dan memiliki getah berwarna putih dan akan berubah menjadi coklat pucat saat sudah kering. Rantingnya tebal, bersegi empat dan biasanya memiliki rambut halus pada permukannya. Daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong.

Bunga-bunga jantan membuat kelompok kecil, lebarnya sekitar 6 cm. Sedangkan bunga betinanya lebih kecil dengan lebar 12 mm. Bentuk buahnya bulat sampai oval. Memiliki garis tengah antara 5-8 cm, memiliki ujung yang ramping, dan ada beberapa yang bentuknya gepeng. Kulit buahnya tipis dan agak halus, berwarna kuning terang, kuning tua atau oranye saat sudah masak. Rasa buahnya manis dan sedikit masam menyegarkan dan hampir mirip dengan rasa mangga gedong.

Buah mundu dapat dimakan sebagai buah segar, atau dibuat selai atau jelly. Biji buah mundu dimanfaatkan oleh orang Jawa dan Singapura sebagai obat pembengkakan dengan cara menumbuknya. Serbuk biji buah mundu juga dapat digunakan sebagai obat gondok dan sariawan. Buahnya bisa dimanfaatklan sebagai obat pencahar dan membantu mengobati gangguan empedu. Selain itu, pucuk daun mudanya dapat digunakan untuk obat diare. Sedangkan kulit pohonnya dapat digunakan sebagai bahan pewarna tikar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar