Jumat, 01 April 2022

Kisah Perjuangan Ibu Nabi Musa as yang Tertulis dalam Al-qur'an




Perjalanan kehidupan Musa adalah sebuah kisah menarik sarat dengan tragedi dan hikmah. Berawal dari seorang ibu yang melahirkan bayi laki-laki padahal di masa itu, kerajaan yang dipimpin oleh raja Fir’aun sedang hangat-hangatnya mengampanyekan untuk membunuh setiap bayi laki-laki. Betapa ciut hati wanita tersebut melihat kenyataan bahwa bayi yang dilahirkannya adalah bayi laki-laki. 

Akhirnya iapun mendapat petunjuk untuk menghanyutkan bayi tak berdosa tersebut. Ini tentu sangat berat, bagaimana mungkin seorang ibu tega menghanyutkan bayinya ke sebuah sungai besar. Apakah mungkin anaknya akan selamat? Sudah menjadi qodarullah bahwa bayi tersebut kemudian ditemukan oleh keluarga kerajaan Fir’aun. Awalnya Fir’aun menolak dan akan membunuhnya, namun istrinya Asiah sangat menyayangi bayi tersebut. Inilah kuasa Allah swt untuk menjaga nyawa bayi laki-laki tersebut. Ia justru diasuh oleh Fir’aun. 

Kemudian ia dicarikan ibu susu. Namun, tak ada seorangpun yang cocok menjadi ibu susu bayi tersebut. Akhirnya hanya ibunya saja yang cocok menyusui bayi tersebut. Subhanallah, disinilah kuatnya hati seorang ibu. Setelah melahirkan, ia diperintahkan membuang bayi tersebut. Namun semua itu tanpa alasan, inilah petunjuk dari Allah swt bahwa nantinya bayi tersebut akan menjadi seorang pembawa risalah, seorang nabi. Ialah Musa alaihissalam. Kisah hikmah ini diabadikan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 4-13.

Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al-Qashash ayat 4)

dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), (Al-Qashash ayat 5)

dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang se- lalu mereka khawatirkan dari mereka itu. (Al-Qashash ayat 6)

dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari Para rasul. (Al-Qashash ayat 7)

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya Dia menjadi musuh dan Kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. (Al-Qashash ayat 8)

dan berkatalah isteri Fir'aun : "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak,” Sedang mereka tiada menyadari. (Al-Qashash ayat 9)

dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (Al-Qashash ayat 10)

dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan : "Ikutilah dia" Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya, (Al-Qashash ayat 11)

dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; Maka berkatalah saudara Musa : "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” (Al-Qashash ayat 12)

Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (Al-Qashash ayat 13)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar