Senin, 21 Maret 2022

Teruslah Meminta Meski Jodoh Belum Juga Tiba


Tidak ada do’a yang tidak dikabulkan, tetapi Allah menunda pengabulan do’a kita. Meski begitu kita jangan pernah berhenti berdo’a, terus berdo’a. Dan meski do’a itu terus tertunda pengabulannya. Namun, seringkali durasi waktu pengabulan do’a yang lama, dan banyaknya do’a yang terpanjat tapi tak kunjung dikabulkan membuat kita putus asa dan timbul su'udzan pada Allah. Bahwa Dia telah menolak do’a kita. Akhirnya kita memutuskan berhenti berdo’a dan berharap pada-Nya. Seringkah kita mengalami perasaan ini?

Sabda Rasulullah saw, 

“Tidaklah seorang mukmin berdo’a selama yang dido’akannya itu bukan untuk dosa atau untuk memutuskan silaturahmi melainkan Allah pasti akan memberinya 1 dari 3 hal, disegerakan baginya pengabulannya, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan baginya keburukan yang semisal dengannya.” (Sahih al Adabul Mufrad).

Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan semua orang yang berdo’a akan dikabulkan, hanya saja pengabulan itu berbeda-beda. Terkadang dikabulkan sesuai permintaan, terkadang pula diganti dengan sesuatu yang lain. 

Jika saja kita sudah berdo’a sungguh mengikuti tata cara berdo’a yang benar, dzikir dan memuji Allah terlebih dahulu, sudah shalat hajat dan rukun do’a semua telah dilaksanakan tapi do’a tak kunjung terkabul, kadang timbul rasa su'udzan pada Allah. Padahal sebenarnya ada penyebabnya. 

(1) Allah mengabulkan do’a yang kita perlukan.

Allah pasti mengabulkan do’a yang kita perlukan/butuhkan tapi belum tentu mengabulkan do’a yang kita inginkan. Keinginan dan kebutuhan adalah 2 hal yang berbeda.

(2) Berdo’anya kurang jelas

Meski Allah Maha Tahu apa yang diinginkan hamba-Nya meskipun belum diucapkannya tapi kita manusia ini serba terbatas. Kadang kita minta sesuatu pada Allah yang kita sendiri tidak paham apa yang kita minta, bagaimana mengeksekusi permintaan itu, alias do’a kita samar-samar, kabur, kurang jelas.

Jadi berdo’a itu sebaiknya detail, biar dikabulkannya juga detail. Bukan berarti Allah bingung, tapi agar kita mudah saja mengkategorikan keinginan kita. 

(3) Do’a hanya sekedar ingin saja

Berdo’a yang baik itu adalah berdo’a dari lubuk hati yang terdalam, bukan hanya sekedar ingin saja, tapi juga benar-benar karena kita butuh. Dan untuk itu kita betul-betul butuh Allah untuk mewujudkan kebutuhan itu. Buatlah alasan kebutuhan itu ada hubungannya dengan ibadah. 

(4) Kurang sabar

Percayalah do’a kita pasti dikabulkan, hanya kadang kita kurang sabar untuk menanti terkabulnya do’a tersebut. Allah Maha Tahu kapan sebuah do’a sebaiknya dikabulkan. Allah juga Maha Tahu bagaimana teknisnya do’a kita dikabulkanNya. Dan Dia juga yang paling tahu apakah pantas do’a kita dikabulkan? Mungkin saja akan lebih baik bagi kita jika do’a itu tak terkabul? Banyak misteri disini, karena do’a itu domain Allah. Kita hanya bisa berusaha, tak putus harapan dan do’a padaNya.

Tak perlu kita berputus harap apalagi sampai berprasangka buruk (su'udzan) pada Allah gara-gara do’a yang kita panjatkan tak terkabul/tertolak. Allah menyuruh kita banyak berdo’a dan bergantung hanya kepada-Nya. 

Allah menjanjikan dan menjamin akan mengabulkan do’a-do’a kita, sebagaimana firman-Nya,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia benar-benar berdo’a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186).

Kata Allah dalam ayat di atas Allah itu dekat. Sedekat apa Allah pada kita? 

“Dan Kami lebih dekat padanya dari urat lehernya.” (QS.Qaff: 16). 

Begitu dekatnya Allah pada kita sehingga tak mungkin do’a-do’a yang kita panjatkan tak didengarNya? Bagaimana agar do’a kita dikabulkan? Dari lanjutan ayat itu sudah jelas, kalau mau permohonanmu dikabulkan wahai manusia, penuhi segala perintah Allah dan jadi orang yang beriman. Jika kita suka membangkang perintah Allah dan jadikan maksiat sebagai penghias hidup, pantaskah do’a kita diterima?

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan kukabulkan (do’a) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah (berdo’a) kepadaKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Lihat ayat di atas, Allah menyamakan mereka yang enggan berdo’a dengan orang sombong yang tempatnya di neraka. Karenanya berdo’alah, apa yang patut kita sombongkan karena kita ini cuma setitik debu yang tak berharga. Yang membuat kita mulia karena amal shalih yang kita lakukan sehingga Allah mengangkat derajat kita.

Sebagai orang yang beriman kita harus percaya pada janji Allah, karena Dia Maha Menepati Janji.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar