Selasa, 01 Maret 2022

Perhitungan Masa Subur




Suatu kehamilan terjadi jika sel telur wanita dibuahi oleh sel sperma pria. Peristiwa ini disebut sebagai pembuahan atau konsepsi. Hasil pembuahan akan berkembang menjadi kehamilan. Namun, tidak setiap saat seorang wanita bisa menjadi hamil. Hanya pada saat ovulasi (ketika sel telur matang dikeluarkan dari ovarium) saja. Saat inilah yang disebut sebagai ‘masa subur’, sedangkan masa subur itu sendiri hanya berlangsung 1-2 hari saja. Di luar masa subur, wanita mengalami masa tidak subur. Masuknya sel benih pria selama masa tidak subur ini tidak akan menghasilkan kehamilan. 

Masa subur terjadi 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang, tapi jika siklus Anda lebih panjang atau lebih pendek dari 28 hari, maka masa subur Anda akan mulai lebih lambat atau lebih awal. Selama siklus bulanan, tubuh mengalami berbagai perubahan guna mempersiapkan diri untuk konsepsi.

Siklus ini kebanyakan dikendalikan oleh hormon estrogen, progesterone, follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Puncak produksi LH memicu ovulasi. Suhu tubuh menurun kemudian meningkat sebelum ovulasi. Anda akan subur satu hari sebelum suhu tubuh menurun hingga satu hari setelah suhu tubuh meningkat. Cairan sekresi dari serviks juga akan mengalami siklus perubahan. Saat mendekati masa subur, sekresi meningkat dan menjadi lebih jernih, lentur, dan licin, siap menerima sperma.

Saat ovulasi satu folikel pecah, melepaskan sel telur, kemudian menjadi struktur yang disebut corpus luteum. Struktur ini memproduksi hormone progesterone yang penting untuk perkembangan embrio. Namun jika telur tidak dibuahi, corpus luteum ini akan menyusut.

Setelah ovulasi, di bawah pengaruh hormon estrogen dan progesterone, endometrium (dinding rahim sebelah dalam) menjadi tebal dan menyerupai spons, siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, corpus luteum menyusut lalu mati dan endometrium pun luruh pada periode menstruasi Anda berikutnya.

Masa subur wanita adalah masa hidup satu sel telur yang dikeluarkan dari indung telur dan siap dibuahi oleh sel sperma di saluran telur (tuba faloppi) yang terjadi sekali dalam satu bulan. Di dalam rahim, sel telur mampu bertahan hidup selama 1-2 hari. Bagi wanita, masa subur bermanfaat dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak. Dengan mengetahui kapan masa subur, keinginan untuk hamil atau menunda kehamilan bisa dilakukan dengan mudah. 

Bayi manusia dimulai dari satu sel saja, yaitu telur manusia. Sel telur yang amat kecil dilahirkan dari dalam indung telur, yaitu alat pembuat telur wanita tepat di sisi rahim. Semua wanita yang normal mempunyai dua indung telur, satu pada setiap sisi rahim, terletak di dekat ujung-ujung saluran telur. Setiap bulan, kira-kira 14 hari dari permulaan masa haid terakhir, sebuah telur kecil atau ovum dihasilkan. Telur manusia ini telah disediakan di dalam sebuah kantong sel-sel yang amat kecil jauh di dalam indung telur. Tepat pada waktu tertentu telur itu meninggalkan indung telur dan memasuki saluran telur. Masa inilah yang dikenal dengan masa subur atau proses ovulasi. Pada masa inilah, sel telur yang matang pada wanita siap dibuahi, sehingga bila wanita tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa subur dapat ditentukan berkat bantuan luteinizing hormone, hormon seks wanita yang kadarnya meningkat sesaat sebelum masa subur.

a. Menghitung masa subur jika siklus haid normal/teratur

Siklus menstruasi dikatakan teratur/normal apabila berkisar antara 28-35 hari. Seseorang yang mempunyai siklus menstruasi teratur, maka masa subur/masa ovulasinya berlangsung pada hari ke 14-1 sampai dengan 14 + 1, artinya masa ovulasi terjadi pada hari ke 13-15 sebelum tanggal haid berikutnya. Jadi, masa ovulasi untuk siklus menstruasi normal dirumuskan: 


dengan n = tanggal haid terakhir.

Sebagai contoh, apabila hari terakhir haid Anda jatuh pada tanggal 2 maka masa ovulasi jatuh pada tanggal 15-17
.
b. Menghitung masa subur jika siklus haid abnormal/tidak teratur

Untuk seseorang yang mempunyai siklus menstruasi tidak teratur dapat dihitung dengan menggunakan data siklus menstruasi selama 6 bulan (6 siklus). Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Sedangkan, jumlah hari terpanjang selama 6 kali siklus menstruasi dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur. Jadi, masa ovulasi untuk siklus menstruasi tidak normal dapat dirumuskan:


dengan a = siklus terpendek, dan b = siklus terpanjang.

Sebagai contoh, apabila siklus terpendek 28 hari dan siklus terpanjang 32 hari, maka masa ovulasi jatuh pada hari ke 10 sampai 21 dari hari pertama menstruasi.

Waktu yang paling baik untuk membuahi sel telur adalah pada saat seorang perempuan sedang mengalami masa subur.

TIPS: Kenali masa subur Anda dan lakukan hubungan seksual pada masa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar