Jumat, 25 Maret 2022

Mengatasi Perubahan Mood Saat PMS



PMS sering diidentikkan dengan depresi, kecemasan, perasaan yang sensitif, melankoli, atau bahkan kemarahan dan membenci diri sendiri. Wanita yang sedang mengalami PMS cenderung mempersepsikan segala hal atau komentar dari sudut pandang negatif, meski fakta nyatanya tidak demikian. Selain suasana hati yang terpengaruh perubahan kadar hormon, gejala PMS lain adalah diare, payudara terasa nyeri, dan kram.

Kadar normal estrogen pada seorang wanita dan wanita lain berbeda. Beberapa peneliti percaya bahwa sebagian wanita lebih sensitif terhadap perubahan kadar estrogen di masa menstruasi daripada sebagian wanita lain. Kelompok wanita inilah yang paling rentan mengalami naik turunnya mood saat haid. Peran estrogen secara umum adalah: 

  • Memengaruhi produksi dan efek endorfin, yaitu unsur di otak yang mendatangkan rasa nyaman dan kesenangan.
  • Meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam regulasi nafsu makan, mood,dan pola tidur.
  • Melindungi saraf dari kerusakan serta menstimulasi pertumbuhan saraf.

Selain memengaruhi mood, fluktuasi hormon juga dapat memengaruhi berat badan, nafsu makan, dan hasrat untuk berhubungan seksual. Berada dalam kondisi stress, cemas, depresi, atau sedang diet adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi fluktuasi hormon estrogen.

Perubahan mood saat menstruasi bukan tidak dapat dicegah. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga agar mood cenderung tetap stabil di masa menstruasi:

  • Berusahalah bergerak aktif tiap hari dan berolahraga teratur, terutama di masa menjelang menstruasi.
  • Konsumsi banyak air mineral.
  • Isi perut dengan camilan sehat di sela jadwal makan utama.
  • Hindari makanan dan minuman berkafein.
  • Hindari rokok dan minuman keras.
  • Konsumsi susu rendah lemak atau jus jeruk menjelang masa menstruasi untuk mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D yang dapat mencegah PMS.
  • Bagi sebagian wanita, mengonsumsi pil KB (*tetaplah berkonsultasi dengan dokter ahli) dapat menstabilkan hormon dan mengurangi risiko PMS.
  • Di masa sebelum dan saat menstruasi, sebisa mungkin batasi diri dari perdebatan yang tidak perlu, terutama dalam hal keuangan atau hubungan personal.

Dengan menjaga tubuh tetap prima, terutama menjelang masa menstruasi, naik turunnya mood dapat dikurangi seminimal mungkin.

Bagi wanita yang haid seyogyanya tetap memperbanyak dzikir kepada Allah. Kenapa demikian?

Dalam sebuah hadits Nabi bersabda,

“Darah istihadhah itu adalah hentakan (tekanan) dari syaitan...” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzy) 

Hadits ini dinilai shahih oleh Imam Ahmad, Bukhary dan Tirmidzy.

Syaikh Rasyid Al-Muhaimidy Hafizhahullah (dosen fiqh Lipia Jakarta) berkata,

“Sepanjang mengikuti kebanyakan kondisi, kita dapati sebagian syaitan menyebabkan turunnya darah sangat deras dari rahim seorang wanita, dan aliran darah yang deras ini menyebabkan kelemahan dan kepayahan yang sangat banyak pada diri seorang wanita, jiwa maupun raganya.

Beberapa syaitan mendesak dan menekan urat tersebut setiap kali seorang suami hendak mencampuri istrinya, dan ini sejenis pengikat, yaitu tidak kuasa melakukan jima yang merupakan hak keduanya.

Dan kita dapati sebagian syaitan melakukan yang sebaliknya. Yaitu menghalangi keluarnya darah haid hingga berbulan-bulan.

Dan demi Allah, betapa banyak rahim wanita yang diangkat disebabkan keluarnya darah yang sangat deras dan tidak putus-putus yang disebabkan syaitan dan para dokter tidak mampu menghentikannya karena ketidaktahuan mereka terhadap hakekat yang sebenarnya.

Maka wajib bagi kita semangat dan kontinyu dalam membaca wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang dengan izin Allah wirid-wirid maupun dzikir-dzikir tersebut melindungi kita dari syaitan dari golongan jin maupun manusia.

Allah berfirman,

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah.” (Al-A’raf: 200)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Syaitan itu bersarang di hati seorang anak Adam, jika dia mengingat Allah syaitan tersebut menjauh dan jika dia lalai dari mengingat Allah syaitan mengganggunya lagi.” (Dishahihkan Al-Albany)

Oleh karena itu kita diperintah untuk berdzikir di awal segala urusan, hal ini bertujuan mengusir syaitan. Baik sebelum makan, sebelum jima’ (hubungan suami istri), ketika menyembelih dan lain-lain dari urusan-urusan.

Telah diketahui bahwa darah haid ketika keluar maupun terlambat turunnya, menyebabkan kegoncangan pada tubuh seorang wanita dan karenanya didapati perubahan yang sangat bertolak belakang pada kejiwaan wanita.

Oleh karena itu siapa saja yang bertanggung jawab atas seorang wanita seperti suami atau ayah atau saudara laki-laki atau anak laki-laki atau seorang pendidik, wajib memperhatikan kondisi-kondisi dan perubahan-perubahan ini.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar