Jumat, 25 Maret 2022

Liburan Bersama Keluarga Tanpa Gadget & Tv


   

Gadget memang dibutuhkan seiring dengan perkembangan zaman. Namun, jika lantas semua waktu hanya tersita untuk gadget maka kita perlu waspada. Bagaimanapun setiap orang harus berinteraksi dengan lingkungan mereka secara wajar. Berkumpul dengan keluarga, teman sebaya, bermain, berlari, saling membantu, dan semua hal yang membahagiakan. Selain itu liburan yang menyertakan aktifitas fisik juga membuat tubuh lebih sehat, aliran darah lancar, dan pencernaan lancar.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan liburan tanpa gadget:

1. Sesuaikan dengan hobby anak.

Liburan yang menyenangkan bagi anak tentu yang sesuai dengan kesukaan atau hobby mereka. Setiap anak memiliki hobby berbeda dan orangtua perlu memikirkannya saat merancang liburan. Anak yang hobby membaca misalnya tentu lebih senang diajak berlibur ke perpustakaan daripada main bola. Namun demikian kita tetap perlu menyeimbangkan kegiatan bermain anak baik aktifitas indoor maupun outdoor untuk menunjang kesehatan jasmani dan rohani mereka.

2. Sesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.

Berbagai hal positif dalam mengisi liburan perlu disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Anak usia 6 tahun tentu memiliki kemampuan berbeda dengan anak usia 12 tahun. 

Orangtua perlu cermat mengatur hal ini agar semua anak merasa nyaman dan bahagia. Misalnya saat mengajak anak bersepeda, maka perhatikan kemampuan dan kematangan mereka dalam mengayuh. Jika mampunya masih sepeda roda 3 maka jangan paksakan untuk menggunakan sepeda roda 2. Gunakan saat-saat liburan sebagai sarana belajar anak agar bisa lebih seimbang mengayuh sepedanya.

3. Sesuaikan dengan finansial orangtua.

Liburan kreatif dan menyenangkan tak harus mahal. Liburan dengan budget terbatas juga bisa menyenangkan asalkan orangtua memahami keinginan dan kesukaan si anak. Misalnya anak yang suka naik kereta api akan senang diajak ke luar kota dengan kereta meskipun naik kelas ekonomi. Apalagi saat ini kereta api kelas ekonomipun sudah cukup nyaman dan ber-AC.

4. Orangtua perlu menyediakan waktu bersama anak atau mewakilkannya pada keluarga dekat.

Bagi anak usia di bawah 12 tahun sebaiknya selalu didampingi oleh orangtua atau anggota keluarga yang dekat saat pergi ke luar rumah. Demikian pula saat mereka liburan ke perpustakaan, berenang, jogging, atau sekedar bersepeda di perumahan. Situasi dan kondisi saat ini membuat orangtua perlu berpikir ulang untuk melepas anak-anak di bawah usia 12 tahun pergi sendiri atau hanya bersama-sama teman sebayanya. 

Di samping faktor keamanan, peran orangtua dalam mendampingi sangat dibutuhkan oleh anak. Anak yang dekat dengan orangtuanya akan merasa lebih nyaman dan bahagia saat berlibur bersama keluarga.

5. Perhatikan kenyamanan anak.

Saat berlibur, usahakan untuk selalu memperhatikan kenyamanan anak. Apakah mereka cukup makan dan minum? Apakah anak-anak tahan terhadap udara dingin? Orangtua pasti lebih tahu ciri khas masing-masing anak sehingga bisa memperhitungkan hal-hal tersebut. 

Anak yang kurang tahan terhadap hawa dingin, bisa dibawakan jaket tebal, topi gunung, dan slayer saat diajak berlibur ke pegunungan. Demikian pula dengan anak-anak yang suka ngemil sebaiknya disediakan jajanan sehat selama di perjalanan agar kondisi mereka tetap prima.

6. Bicarakan rencana liburan dengan anak.

Boleh saja orangtua memberikan surprise pada anak tentang liburan yang akan dilalui. Namun sebaiknya bicarakan dulu liburan yang dirancang agar anak-anak siap dan bisa menikmatinya. Apa yang dipikirkan menyenangkan bagi orangtua kadangkala belum tentu menyenangkan bagi anak. Perlu adanya komunikasi agar liburan bisa menyenangkan anak maupun orangtua mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar