Ketika burung bernyanyi,
apakah mereka memanggil bunga-bunga
di ladang, atau apakah mereka berbicara kepada pepohonan,
atau apakah mereka menggemakan
gumaman sungai-sungai?
Sebab manusia dengan pengertiannya tidak dapat
mengetahui apa yang dikatakan burung,
atau apa yang digumamkan sungai,
atau apa yang dibisikkan gelombang
ketika mereka menyentuh pantai
dengan perlahan-lahan serta lembut.
Manusia dengan pengertiannya
tidak dapat mengetahui apa yang dikatakan hujan
ketika jatuh di atas dedaunan pepohonan
atau ketika menyentuh jendela.
Ia tidak dapat mengetahui apa yang dikatakan
hembusan angin kepada bunga-bunga di ladang.
Tetapi hati manusia dapat merasakan serta memahami
makna suara-suara ini yang memainkan perasaannya.
Hikmat kekal seringkali berbicara kepadanya
dengan bahasa yang misterius,
jiwa dan alam bercakap bersama-sama.
Sementara manusia berdiri tak dapat berkata apa-apa
serta bingung.
Tetapi bukankah manusia telah menangis
mendengar suara-suara ini?
Dan bukankah air matanya itu pengertian yang fasih?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar