Kamis, 17 Februari 2022

Suara Alam - Kahlil Gibran



 

Ketika burung bernyanyi, 
apakah mereka memanggil bunga-bunga 
di ladang, atau apakah mereka berbicara kepada pepohonan, 
atau apakah mereka menggemakan 
gumaman sungai-sungai?

Sebab manusia dengan pengertiannya tidak dapat 
mengetahui apa yang dikatakan burung,
atau apa yang digumamkan sungai, 
atau apa yang dibisikkan gelombang 
ketika mereka menyentuh pantai 
dengan perlahan-lahan serta lembut.

Manusia dengan pengertiannya 
tidak dapat mengetahui apa yang dikatakan hujan 
ketika jatuh di atas dedaunan pepohonan 
atau ketika menyentuh jendela.

Ia tidak dapat mengetahui apa yang dikatakan 
hembusan angin kepada bunga-bunga di ladang.

Tetapi hati manusia dapat merasakan serta memahami 
makna suara-suara ini yang memainkan perasaannya.

Hikmat kekal seringkali berbicara kepadanya 
dengan bahasa yang misterius, 
jiwa dan alam bercakap bersama-sama. 
Sementara manusia berdiri tak dapat berkata apa-apa 
serta bingung.

Tetapi bukankah manusia telah menangis 
mendengar suara-suara ini? 
Dan bukankah air matanya itu pengertian yang fasih? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar