Kamis, 17 Februari 2022

Serba Serbi Persalinan

 



Secara umum tanda bahwa Anda akan melahirkan adalah adanya kontraksi, yang tentu saja tidak dapat terlihat oleh siapapun melainkan hanya Anda yang merasakan dan mengetahui apakah Anda akan segera melahirkan atau tidak. Inilah tanda-tanda kontraksi akan melahirkan yang perlu diketahui oleh calon ibu, agar di kemudian hari  dapat memahami apa yang harus dilakukan jika Anda mengalaminya.

Tanda-tanda kontraksi akan melahirkan:

1. Sakit pada punggung

Punggung yang mulai terasa nyeri dan terjadi secara berulang untuk beberapa hari biasanya adalah tanda awal akan terjadinya persalinan yang diikuti dengan pecahnya ketuban dengan jumlah yang banyak dan secara tiba-tiba. Jika punggung sudah terasa sakit sebaiknya Anda berhati-hati, karena biasanya ini pertanda bahwa bayi akan segera lahir.

2.  Sakit pada vagina

Pada ibu hamil yang usia kehamilaannya sudah tua, biasanya mulut rahim sudah mulai terbuka lebar dengan sendirinya. Otot-otot di sekitar leher rahim mengalami penekanan akibat kepala bayi yang sudah mulai turun. Hal ini dapat menyebabkan vagina Anda terasa nyeri. Jika terus terjadi berulang-ulang itu adalah tanda kontraksi akan melahirkan.

3.  Perut terasa keras dan kaku

Pada masa trimester terakhir masa kehamilan biasanya perut Anda akan semakin mengeras dan sedikit membuat Anda merasa tidak nyaman ketika duduk atau tidur. Perut yang mengeras dan bahkan terasa kaku adalah pertanda bayi mulai mengadakan pergerakan kepalanya menuju arah mulut rahim. Itulah mengapa perut akan terasa keras dan diiringi rasa mulas.

4.  Keluar lendir dari vagina

Pada ibu yang sudah hamil tua dan mendekati masa persalinan, waspadalah jika menemukan adanya lendir yang keluar dari vagina. Awalnya akan keluar dengan sedikit-sedikit, tetapi lama-kelamaan menjadi banyak tetapi tidak kental melainkan encer seperti air biasa. Biasanya peningkatan lendir ini akan terus terjadi beberapa hari sebelum masa persalinan tiba.

5.  Keluar flek darah bersama cairan dari vagina

Jika dari vagina Anda keluar cairan yang disertai dengan flek merah darah biasanya adalah tanda akan segera ada persalinan yang harus segera ditangani. Flek merah tersebut adalah indikasi sebuah kontraksi dari rahim bahwa air ketuban akan segera pecah secara tiba-tiba dalam beberapa jam ke depan.

6.  Buang air terus menerus

Untuk Anda yang berada di trimester terakhir masa kehamilan biasanya akan merasa ingin sering kencing saat hamil. Keinginan tersebut disebabkan bayi dalam kandungan melakukan dorongan dan pergerakan yang menimbulkan penekanan ke arah perut bagian bawah atau daerah kandung kemih. Akibatnya Anda tak bisa menahan untuk buang air kecil secara berulang-ulang.

7.  Pergerakan janin mulai jarang dan melambat

Sebelum bayi lahir biasanya bayi melakukan kontraksi unik yang banyak dan tidak Anda sadari sebelumnya, yaitu bayi dalam rahim akan mengalami pergerakan yang sangat lambat. Padahal itu adalah waktu dimana si kecil sedang sibuk mengatur posisi jalan keluar untuk segera melakukan kontraksi pada rahim yang nantinya akan terasa sangat nyeri.

8.  Usus besar ikut kontraksi

Ketika sudah dekat pada masa kelahiran bayi, bukan hanya rahim saja yang akan mengalami kontraksi tetapi sebelumnya justru usus besar yang akan mengalami kontraksi. Hal ini disebabkan  karena adanya peningkatan hormon protaglandin pada tubuh Anda yang menyebabkan dinding usus menegang dan menimbulkan rasa nyeri.

9.  Bagian atas perut ibu terasa kosong

Waspadalah jika Anda merasakan ada keanehan pada perut bagian atas yang tiba-tiba kosong atau mengempis sedangkan perut bawah terasa penuh dan sedikit ada penekanan. Tahukah Anda jika itu adalah tanda bahwa bayi sedang melakukan kontraksi, karena kepalanya sudah benar-benar berada pada pintu rahim. Kemudian dalam hitungan jam akan terjadi pecahnya air ketuban. Segeralah pergi ke dokter jika perut bagian atas terasa kosong, ini adalah tanda bahwa kelahiran bayi akan segera tiba.

10.  Muntah dan mual

Bayi yang melakukan pergerakan aktif karena sedang mencari jalan keluar di mulut rahim biasanya membuat Anda merasa mual-mual dan sakit kepala hebat. Jika ini terus terjadi secara berulang maka Anda akan mengalami muntah, dan bagi beberapa ibu, kontraksi seperti ini biasanya tanda bahwa bayi akan segera lahir.
11.  Kondisi suasana hati yang tidak menentu

Dalam keadaaan hamil tua atau masa kelahiran bayi sebentar lagi maka kondisi psikologis Anda biasanya menjadi tidak menentu. Sering uring-uringan dan mudah tersinggung. Pada sebagian ibu kondisi ini biasanya menandakan bahwa ibu telah mendapatkan kontraksi secara psikis, bahwa sebentar lagi bayi akan segera minta dilahirkan.

12.  Nyeri dan pegal pada pinggul dan pinggang

Waspadalah jika Anda tidak mengalami sakit pada perut bagian bawah atau tidak mengalami sakit pada rahim, biasanya sakit dan pegal-pegal di seputar pinggul dan pinggang yang tak kunjung hilang adalah tanda awal bahwa bayi akan segera lahir. Nyeri dan pegal-pegal yang terjadi terus-menerus selama masa usia kehamilan yang terakhir sebenarnya adalah kontraksi yang mengharuskan Anda segera mendatangi dokter kandungan atau rumah sakit bersalin.

13.  Keluarnya air ketuban secara tiba-tiba

Keluarnya cairan yang berjumlah banyak dan mengalir seperti air tanpa disadari oleh Anda adalah akaibat dari pecahnya ketuban yang menjadi tanda bahwa bayi harus secepatnya dilahirkan. Karena jika terlalu lama dan bayi tidak dikeluarkan dalam keadaan ketuban kering maka bayi akan mengalami kematian karena tidak mendapat oksigen yang memadai dan keracunan air ketubannya sendiri.

14.  Tubuh Anda menggigil tetapi bukan karena demam

Pada usia kehamilan yang telah memasuki masa persalinan segeralah pergi ke rumah sakit untuk melakukan persiapan segera. Apalagi jika Anda mendapati tubuh Anda menggigil seperti kedinginan padahal tubuh Anda tidak mengalami demam sedikitpun. Gejala menggigil ini adalah salah satu ciri-ciri kontraksi akan melahirkan.

15.  Besarnya nafsu makan secara mendadak

Waspadalah jika Anda yang sedang hamil pada usia kehamilan yang tua terlihat sering makan pada porsi tidak lazim yaitu lebih dari satu piring atau satu piring tetapi porsinya banyak dan terjadi secara berulang. Jika hal ini terjadi dalam beberapa hari maka waspadalah, karena itu adalah tanda bahwa ibu akan segera melahirkan tetapi tanpa ditandai oleh kontraksi pada rahim yang menyebabkan nyeri.

16.  Sulit tidur

Untuk Anda yang hamil tua berhati-hatilah jika mengalami kesuliran tidur dalam beberapa hari. Karena bukan tidak mungkin kesulitan tidur adalah sebuah kontraksi yang bersifat halus yang menandakan bahwa Anda akan segera mengalami pecah ketuban secara mendadak. Segeralah konsultasikan pada dokter kandungan jika Anda mengalami kesulitan tidur.

Hal perlu Anda ketahui tentang proses persalinan bagi Anda yang baru pertama kali akan melahirkan bayinya:

  • Kontraksi akan melahirkan yang dialami oleh ibu hamil selalu berbeda-beda tergantung dari kesehatan si ibu itu sendiri atau bisa dikarenakan oleh bentuk dan ukuran rahim. Kontraksi akan segera melahirkan pada umumnya adalah pecahnya ketuban, tetapi bagi beberapa ibu hamil terkadang kontraksi itu tidak terjadi yang menyebabkan tim medis harus segera melakukan pemecahan ketuban secara sengaja, karena jika masa persalinan sudah tiba sedangkan ketuban belum juga pecah secara alami dikhawatirkan bayi akan tersedak dan keracunan dengan air ketubannya, maka pemecahan ketuban secara sengaja adalah satu satunya jalan agar bayi terselamatkan.

  • Proses cepat atau tidaknya persalinan juga berbeda-beda, tergantung dari kesehatan tubuh dan kondisi dari rahim dan leher rahimnya ketika menerima kontraksi beberapa jam sebelum masa persalinan  tiba. Pada ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnyaa biasanya akan mengalami kelahiran yang lebih mudah dan cepat pada kelahiran anaknya yang kedua atau ketiga karena saat itu ibu sudah bisa menghadapi persalinan dengan hati yang tenang, tidak panik dan tidak ada rasa ketakutan yang berlebihan, hal itu akan berpengaruh pada  jalan keluar bayi yaitu leher rahim karena akan cepat membantu dorongan secara halus pada bayi ke arah mulut rahim yang juga sudah bisa memberi keleluasaan dengan sendirinya pada bayi yang akan keluar.

  • Bagi beda beda yang baru pertama kali melahirkan bayi biasanya akan mendapatkan sedikit kesulitan untuk melahirkan secara mudah dan cepat. Biasanya pada ibu yang baru akan melahirkan anak pertama cenderung diserang beberapa perasaan takut, gelisah dan kepanikan yang luar biasa. Kondisi psikologis yang tidak stabil tersebut dapat menghambat pergerakan bayi dan  jalan keluar bayi menjadi lambat dan sulit untuk keluar  dengan cepat. Otot di sekitar rahim dan mulut rahim akan ikut menegang dan tidak rileks ketika ibu mengalami depresi atau stress ketika masa kelahirannya telah tiba.

Melahirkan normal adalah cita-cita banyak ibu yang sedang mengandung. Namun bagi Anda yang sedang hamil anak pertama, melahirkan normal tanpa lewat operasi caesar mungkin dirasa menakutkan. Ketika usia kandungan sudah dekat dengan waktu persalinan, Anda dan orang sekeliling Anda akan bersiap-siap menunggu waktu kontraksi terjadi sebagai tanda akan datangnya waktu kelahiran bayi. Pada saat menuju kelahiran, tubuh secara alami memberi jalan keluar untuk bayi lahir. Otot-otot di sekitar jalan keluarnya bayi merenggang sehingga bayi dapat melewatinya. Berikut ini tahap-tahap yang terjadi saat melahirkan normal:

1. Tahap pertama

Selama kehamilan, serviks (leher rahim atau saluran tempat jalan keluarnya bayi dari rahim menuju vagina) dalam kondisi tertutup dan dipenuhi oleh lendir (mukus) untuk melindunginya dari infeksi. Pada tahap pertama persalinan, kontraksi membuat serviks terbuka secara bertahap. Serviks mulai melentur sehingga dapat terbuka dan melebar sampai 10 cm. Tahap ini merupakan tahap yang paling panjang dari persalinan. Dapat berlangsung selama beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum Anda menjalani persalinan.

Fase di mana serviks mulai terbuka ini disebut dengan fase laten. Pada fase laten, Anda akan merasa kontraksi dan kadang juga tidak. Pada fase ini sebaiknya Anda makan dan minum untuk mempersiapkan energi yang akan dipakai selama proses persalinan. Jika persalinan mulai pada malam hari, sebaiknya Anda tenang dan tetap rileks. Gunakan waktu untuk tidur jika bisa. Dan jika persalinan baru dimulai saat siang hari, cobalah untuk tetap aktif. Bergerak aktif akan membantu bayi turun ke bawah rahim dan juga membantu serviks untuk melebar.

2. Tahap kedua

Tahap kedua persalinan ini berlangsung dari serviks terbuka sampai bayi Anda lahir. Anda akan mendorong bayi Anda sampai vagina dan bayi Anda akan lahir. Ketika serviks sudah terbuka sepenuhnya, bayi Anda akan bergerak mendorong tubuhnya ke jalan lahir menuju vagina, tempat keluarnya bayi saat lahir. Anda harus mengejan untuk mendorong bayi Anda dan ini mungkin akan terasa seperti Anda ingin buang air besar. Anda akan merasa ada tekanan dari kepala bayi Anda mendorong tubuhnya. Ini membuat Anda kontraksi dan ingin mengejan. Rasakan tubuh Anda dan biarkan tubuh mengejan sebagai respon terhadap dorongan bayi. Tarik napas di antara waktu mengejan.

Bayi Anda akan bergerak mendorong tubuhnya hingga ke vagina. Kadang mungkin di akhir kontraksi,  perjalanan bayi Anda untuk keluar tidak berjalan mulus. Jangan patah semangat, selama Anda merasakan bayi Anda bergerak mendorong tubuhnya, Anda dan bayi Anda akan baik-baik saja. Teruskan perjuangan untuk mendorong bayi Anda dan tarik napas di antaranya untuk membantu bayi Anda keluar dari tubuh Anda. Jika ini adalah pertama kalinya Anda melahirkan, tahap ini dapat berlangsung sampai dengan 3 jam. Tetapi jika ini Anda sudah merasakan melahirkan sebelumnya, ini akan berlangsung kurang dari 2 jam.

Ketika kepala bayi Anda sudah mulai menyentuh vagina, dokter Anda akan melihat kepala bayi dan meminta Anda untuk berhenti mendorong dan mengambil napas. Hal ini membantu memberikan waktu pada otot perineum (otot di antara vagina dan anus) untuk merenggang, sehingga Anda melahirkan dengan perlahan.

Terkadang, dokter Anda akan melakukan episiotomi untuk mempercepat jalannya kelahiran. Episiotomi adalah bedah kecil di mana kulit dan otot perineum disayat untuk memperlebar vagina sehingga memudahkan jalan keluarnya bayi saat lahir. Anda akan disuntik lokal supaya Anda tidak merasakan sakitnya. Setelah bayi lahir, sayatan ini akan dijahit kembali.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga terjadi setelah bayi lahir, ketika uterus berkontraksi setelah proses melahirkan dan plasenta keluar melalui vagina. Terdapat dua cara pada tahap ketiga ini, yaitu cara aktif di mana membutuhkan tindakan medis untuk mempercepat proses ini terjadi, dan yang kedua adalah cara fisiologis ketika tahap ini terjadi secara alami dan Anda tidak membutuhkan tindakan untuk proses ini.

Pada cara aktif, Anda akan disuntik untuk membuat plasenta keluar. Cara ini membantu untuk mengurangi kehilangan darah, tetapi menyebabkan efek samping karena memakai obat. Anda tidak perlu mengejan karena obat akan merangsang kontraksi dan dokter akan menarik plasenta keluar secara perlahan.

Pada cara alami, Anda akan berkontraksi lagi tetapi kontraksi terjadi lebih lemah karena rahim Anda turun. Plasenta secara bertahap akan memisahkan diri dari dinding uterus (dinding rahim), dan Anda akan terdorong untuk mengejan lagi. Kemudian plasenta akan keluar melalui vagina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar