Selasa, 18 Januari 2022

Penurun Kolesterol

 


Kolesterol adalah zat berwarna putih seperti lilin yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh karena merupakan salah satu komponen lemak (selain asam lemak bebas, trigliserida, dan fosfolipid) yang di produksi oleh hati. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel, memperkuat membran sel, dan membuat hormon-hormon tertentu seperti hormon steroid.

Pada dasarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol dalam tubuh sebenarnya sudah tercukupi pada lemak yang diproduksi oleh hati namun jika mengkonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi maka hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak lagi sehingga menyebabkan kolesterol yang berlebih. Kolesterol yang berlebih dan tak digunakan sesuai fungsinya akan bercampur dalam darah (lemak darah).

Kadar kolesterol  yang berlebihan didalam darah dapat menimbulkan endapan-endapan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah, membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung atau bahkan  menghambat peredaran darah menuju otak (aterosklerosis) yang akan memicu penyakit stroke.

Untuk menghindari penyakit kolesterol maka kita perlu mengetahui dan  memperhatikan makanan yang mengandung kolesterol apa saja yang aman untuk dikonsumsi karena kolesterol merupakan biang dari penyakit degenaratif  karena Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya.

Sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Meskipun demikian rasa sakit kepala dan pegal-pegal tidak selalu menjadi tanda bahwa seorang penderita memiliki kolesterol tinggi karena hal tersebut  bukan  gejala dan tanda yang spesifik. Namun biasanya penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterol) diketahui setelah dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau penyakit stroke. Kadar kolesterol terbagi menjadi dua bagian

  1. Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang merupakan kolesterol baik karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri karena HDL merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan lemak jenuh. 
  2. Kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins) yang biasa dikenal sebagai lemak jenuh / kolesterol jahat yang membuat endapan dan plak yang menyumbat pembuluh darah arteri, lemak jenis ini biasanya bersumber pada makanan hewani dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik  dan junkfood

Pada umumnya kebanyakan  orang beranggapan bahwa kolesterol tinggi hanya dialami oleh mereka yang sudah tua atau orang-orang yang berbadan gemuk saja. Namun faktanya penyakit kolesterol ini dapat diderita oleh siapa saja tanpa mengenal usia karena pola makan yang tidak seimbanglah yang menjadi salah satu penyebab utamanya.

Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah.  Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit.  Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.

Gejala kolesterol tinggi biasanya jarang ditemui. Kadar kolesterol tinggi umumnya bisa diidentifikasi dari tes darah. Namun untuk mengetahui kalau anda memiliki kadar kolesterol tinggi anda bisa melihatnya dengan gejala yang berkaitan dengan kolesterol seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit vaskuler perifer.

Beberapa gejala penyakit yang berkaitan dengan kolesterol di antaranya sebagai berikut.

1. Penyakit jantung koroner

Gejala utama yang terkait dengan penyakit jantung koroner disebut Angina (nyeri dada). Gejala ini dapat menyebar ke rahang, leher, atau area lengan tubuh dan meskipun gejala utama adalah perasaan tekanan di region dada, beberapa individu mengalami perasaan tekanan di tempat lain bukan di dada. Selain adanya perasaan tekanan di dada, gejala lain yang dirasakan adalah mual, sesak napas, berkeringat, pusing, dan hati berdebar-debar.

2. Stroke

Penyakit stroke sering kali datang tiba-tiba tanpa atau dengan sedikit peringatan sama sekali. Namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai berhubungan dengan penyakit stroke, di antaranya sebagai berikut.

  • Tiba-tiba mati rasa di wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
  • Kebingungan, kesulitan untuk berbicara atau memahami sesuatu
  • Tiba-tiba terjadi masalah pada penglihatan di salah satu atau kedua mata
  • Pusing, dan kehilangan keseimbangan
  • Mual dan/atau muntah
  • Demam
  • Pingsan, kejang-kejang, dan bahkan koma.

3. Penyakit vaskuler perifer

Penyakit ini terjadi pada pembuluh darah. Arteri yang membawa darah ke kaki tangan anda menjadi sempit atau tersumbat. Hasilnya adalah bahwa aliran darah melambat atau berhenti sama sekali. Gejala utama dari penyakit ini adalah :

  • Mati rasa/kesemutan pada tangan dan kaki bawah
  • Sensasi dingin di bagian tangan dan kaki bawah
  • Luka terbuka atau borok pada area tangan dan kaki yang lama sembuhnya (tidak normal) 

Beberapa penjelasan di atas adalah gejala dari beberapa penyakit yang berhubungan erat dengan kolesterol tubuh anda. Ketika anda mengalami beberapa gejala di atas kemungkinan tubuh anda mempunyai kadar kolesterol jahat yang berlebih , akan sangat baik jika anda menanggulanginya dengan olahraga dan menjaga gaya hidup.

Selain dengan olahraga yang cukup dan diet makanan rendah kolesterol, Anda juga dapat melakukan pengobatan alternatif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh Anda, yaitu dengan terapi daun sukun. 

Penelitian mengenai manfaat daun sukun untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh telah dilakukan oleh Dr. Tjandrawati Mozef. Dalam penelitiannya tersebut, Tjandrawati membuktikan keampuhan daun sukun dalam melindungi jantung melalui uji in vitro dan in vivo. Ia mengekstrak daun sukun dengan berbagai pelarut alami. Pada uji in vitro ekstrak etil asetat menunjukkan adanya efek sitoprotektif atau perlindungan terhadap sel endothelium, yakni selapis sel di antara aliran darah dan dinding pembuluh darah. 

Oleh karena itu ketika fungsi jaringan endothelium terganggu, maka fungsi pembuluh darah ikut terganggu sehingga dapat berdampak pada gangguan fungsi jantung. Ekstrak daun sukun kaya akan flavonoid. Menurut kajian Kelompok Penelitian Kimia Organik Bahan Alam ITB, Bandung, famili Artocarpus atau nangka-nangkaan dikenal sebagai sumber yang kaya akan turunan flavonoid terprenilasi atau tergeranilasi.

Dalam uji in vivo menggunakan tikus, Tjandrawati membuktikan bahwa kombinasi flavonoid dan betasitosterol yang terkandung dalam ekstrak daun sukun berdosis  100 mg dan 20 mg/kg bobot tikus dapat mengurangi agregasi platelet – penggumpalan trombosit. Itu karena terjadi pengurangan thrombus atau gumpalan darah dan menurunkan vikositas alias kekentalan darah. Pada akhirnya daun sukun melindungi jantung dari iskemia akut atau kurangnya aliran darah ke jantung. Iskemia akut menyebabkan gagal jantung.

Pemberian ekstrak daun sukun juga menyebabkan kadar kolesterol tikus melorot signifikan. Semula kadar kolesterol tikus 158 mg/dl; turun menjadi 115 mg/dl setelah pemberian 150 mg per kg bobot tubuh tikus. Selain itu daun sukun menghambat akumulasi lemak di dinding pembuluh darah aorta tikus.

Pada uji toksisitas akut dan subkronis juga melibatkan mencit jantan dan betina masing-masing 50 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok. Selama 14 hari dengan pemberian ekstrak daun sukun setiap 24 jam dosis tertinggi 16 g/kg bobot tubuh tidak ditemukan adanya kematian. Selain itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda toksisitas baik dari perilaku hewan maupun fungsi organ penting jantung, hati, dan ginjal dengan ditinjau dari parameter biokimiawinya.

Pada uji toksisitas subkronis dengan tikus jantan dan betina masing-masing 40 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok, pemberian ekstrak sukun selama 90 hari tidak menunjukkan gejala toksisitas, bahkan pada dosis tertinggi 333 mg/kg bobot tubuh. “Sel endotel berperan mengatur otot polos pembuluh darah, hemostatis, koagulasi atau penggumpalan darah, dan pertahanan tubuh,” kata Tjandrawati.

Untuk membuat ramuan herbal daun sukun, caranya sangat mudah yaitu sebagai berikut.

Bahan:

  • 15 gr daun Sukun kering
  • 15 gr bubuk Bangle
  • Madu atau Gula Batu secukupnya
  • 1 gelas air mendidih

Cara membuatnya :

  1. Seduh kedua bahan tersebut diatas, 
  2. Kemudian disaring, 
  3. Setelah dingin dan bila dianggap perlu campurkan Madu atau Gula Batu. 
  4. Minum ramuan ini sekali dalam sehari, selama 14 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar