Senin, 17 Januari 2022

Mengatasi Rasa Malas, Malu dan Mangkir dalam Memulai Bisnis Baru



Berbisnis tak kenal usia, tak kenal keadaan, dan tak pula harus bermodal banyak uang. Dengan niat baik dan tekad kuat maka bisnis bisa mulai dijalankan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Kuncinya hanya mendobrak tiga kata di bawah ini:


1. Malas

Malas merupakan penyakit yang sulit untuk disembuhkan kecuali keinginan kuat dari dalam diri sendiri menghindarinya. Seseorang yang memiliki niat kuat untuk berbisnis perlu menggerus penyakit malas dari dalam dirinya. Siapapun mereka, termasuk para purna tugas atau pensiunan perlu membuang jauh-jauh rasa malas dari dalam diri mereka saat akan terjun berbisnis.

Dampak sifat malas bagi pebisnis:

  • Malas memulai bisnis, akhirnya tak pernah terjun berbisnis.
  • Saat telah mendirikan bisnis, kehilangan semangat untuk menjalani bisnis.
  • Kurang tanggap terhadap permintaan pasar sehingga menyediakan produk yang kurang diminati.
  • Kurang maksimal dalam memberikan layanan kepada konsumen.
  • Enggan melakukan inovasi produk sehingga tertinggal jauh dari pesaing.

Kiat menghilangkan rasa malas:

  • Selalu bersyukur atas segala karunia-Nya.
  • Bangun pagi buta, langsung mandi dan beraktifitas.
  • Tidur lebih awal, maksimal jam 9 malam agar tubuh tetap segar dan sehat.
  • Berpikir positif dan jauh ke depan.
  • Melakukan hal-hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain dengan ikhlas tanpa berharap balasan.


2. Malu

Penyakit kedua yang perlu dihindari adalah rasa malu yang mengarah pada hal negatif. Memiliki rasa malu sehingga membuat kita berperilaku positif itu baik, seperti malu saat berpakaian yang kurang sopan, malu jika melakukan tindak kejahatan, dan malu jika menggantungkan hidup dari bantuan orang lain. Namun rasa malu yang menghalangi kita bertindak positif perlu disingkirkan. Misalnya malu saat akan memulai usaha, malu saat akan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, malu terlihat berbakti pada orangtua, malu berangkat ke rumah ibadah, malu saat terlihat setia pada pasangan, dan lainnya. Berbagai rasa malu yang buruk tersebut perlu dihindarkan dan segera disembuhkan jika dirasa kita sudah terjangkiti.

Dampak rasa malu yang buruk bagi pebisnis:

  • Tidak jadi memulai bisnis karena malu.
  • Pasar tidak berkembang karena malu menawarkan produk.
  • Konsumen tidak terlayani karena malu menyapa.
  • Kurang tanggap karena malu bertanya.
  • Kurang kreasi dan inovasi karena malu belajar.

Kiat menghindari rasa malu yang buruk:

  • Berpasrah diri kepada Allah SWT/Tuhan semesta alam.
  • Meluruskan niat berbisnis bukan untuk keburukan.
  • Menganggap tak akan pernah ada yang mencemooh kita saat melakukan kebaikan (berpikir positif).
  • Memperbaiki penampilan atau memantaskan diri.


3. Mangkir

Hal ketiga yang penting dihindari dan disembuhkan apabila telah terjangkit yaitu mangkir. Definisi mangkir di sini adalah menghindari tanggung jawab yang seharusnya dibebankan kepada diri kita. Dalam berbisnis mangkir berarti tidak membayar tagihan terkait permodalan yang diberikan pihak ke tiga. Mangkir juga bisa berarti tidak menyelesaikan pekerjaan yang telah dipercayakan oleh konsumen, misalnya saat membuka bisnis jasa reparasi smartphone. Mangkir juga bisa berarti tidak memberikan bonus yang seharusnya menjadi milik konsumen. Mangkir juga bisa berarti terlambat dalam membayar para karyawan.

Dampak tindakan mangkir dalam berbisnis:

  • Kehilangan kepercayaan, baik dari pihak pemodal, dari konsumen, maupun dari karyawan.
  • Dihindari oleh konsumen terkait dengan pekerjaan yang belum terselesaikan dengan baik.
  • Berita buruk tentang diri dan bisnis kita mudah tersebar.
  • Menurunnya omset.
  • Terpuruknya bisnis yang dibangun.

Kiat menghindari tindakan mangkir:

  • Selalu berdo’a dan yakin akan pertolongan-Nya di setiap langkah positif kita.
  • Berikan janji waktu penyelesaian pekerjaan yang wajar pada konsumen, jangan menjanjikan waktu cepat tetapi kita sulit memenuhinya.
  • Segera bayar segala bentuk kewajiban mulai dari iuran listrik, air, kebersihan, dan cicilan modal (kalau ada).
  • Segera berikan hak karyawan tepat pada waktunya.


Saat kita mampu mendobrak ketiga penyakit malas, malu, dan mangkir maka 50% hambatan dalam berbisnis akan ikut menjauh. Karena bisnis sendiri lebih bermodalkan kepercayaan dari orang lain, baik customer/pelanggan, karyawan, maupun pemodal. Bisnis juga berhubungan dengan kerja cerdas, dimana kita sebagai pemilik bisnis tetap perlu bekerja bukan hanya berdiam diri tanpa upaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar