Minggu, 02 Januari 2022

Istimewanya Puasa Senin Kamis



Hampir semua muslim menjalankan ibadah puasa karena memang puasa termasuk salah satu rukun Islam. Puasa yang dijalankan pun bermacam-macam. Ada yang wajib dan ada juga yang sunnah. Yang sunnah pun masih diklasifikasikan lagi sehingga menjadi bermacam-macam juga. Diantara puasa yang sering dijalankan oleh beberapa orang adalah puasa Senin Kamis. Artinya puasa yang dijalankan pada hari Senin dan hari Kamis. Namun, tidak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Karena itu, pada bab ini akan kita bahas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya. 

Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut. 


Dasar Hukum Puasa Senin Kamis 

Puasa senin dan kamis sangat dianjurkan oleh Rasululah SAW. Senin dan kamis merupakan dua nama hari dalam kalender Hijriyah maupun Masehi. Namun, hari itu memiliki keistimewaan tersendiri, karena pada kedua hari itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah. Pada dua hari itu, umat islam disunnahkan untuk berpuasa.

Ketika ditanya tentang alasannya, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan." (HR. Ahmad)

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan puasa Senin-Kamis. Di samping Nabi menganjurkan, Nabi sendiri mengerjakannya. Hal ini dapat terungkap lewat sebuah hadits dari Aisyah binti Abu Bakar.

Ummul Mukminin Aisyah berkata,

"Nabi Muhammad SAW sangat antusias senang melaksanakan puasa Senin dan Kamis." (HR. Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah). 


Dalil Puasa Senin Kamis

Mengenai pensyariatan puasa pada hari senin dan kamis ulama telah sepakat tanpa perbedaan pendapat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini :

Dari Abi Hurairahadari Rasulullah bersabda : "Seluruh amal diangkat pada hari Senin dan Kamis,  maka aku lebih menyukai saat diangkat amal tersebut dalam keadaan berpuasa." (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’I dan lainnya)

Dari Abu Qatadah sesungguhnya Rasulullah ditanya tentang puasa Senin.  Maka beliau menjawab : "Hari Senin adalah hari lahirku,  hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu." (HR. Muslim)


Keutamaan Puasa Senin Kamis

Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yang berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis. 

1. Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa. 

2. Hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim). 

3. "Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha : bahwa Nabi sholallahu 'alaihi wasallam sering melakukan puasa senin dan kamis." (HR Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai)

4. Pintu-pintu surga dibuka pada dua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni, kecuali dua orang Mukmin yang sedang bermusuhan.

Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:

"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim)

5. Keutamaan dan keberkahan berikutnya, bahwa amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh pada kedua hari ini. Sebagaimana yang terdapat dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam. 

Beliau bersabda:

"Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh dalam setiap pekan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan..." (HR. Muslim)

Karena itu, selayaknya bagi  seorang Muslim untuk menjauhkan diri dari  memusuhi saudaranya sesama Muslim, atau memutuskan hubungan dengannya, ataupun tidak memperdulikannya dan sifat-sifat tercela lainnya, sehingga kebaikan yang besar dari Allah Ta'ala ini tidak luput darinya.

6. Keutamaan hari Senin dan Kamis yang lainnya, bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam sangat antusias berpuasa pada kedua hari ini.

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, ia mengatakan,

"Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis". (HR. Tirmidzi, an- Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini dengan sabdanya, "Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR. At Tirmidzi dan lainnya)

Dalam shahih Muslim dari hadits Abu Qatadah radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shalallahu 'alaihi wassalam menjawab,

"Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya Al-Qur'an kepadaku pada hari tersebut." (HR.Muslim)

Ash-Shan'ani rahimahullah berkata, "Tidak ada kontradiksi antara dua alasan tersebut." (Lihat Subulus Salam)

Berdasarkan hadits-hadits di atas maka disunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu' (sunnah). 

7. Keutamaan lain yang dimiliki hari Kamis, bahwa kebanyakan perjalanan (safar) Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam terjadi pada hari Kamis ini.

Beliau menyukai keluar untuk bepergian pada hari Kamis. Sebagaimana tercantum dalam Shahih Bukhari bahwa Ka'ab bin Malik radhiallahu 'anhu mengatakan:

"Sangat jarang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis."

Dalam riwayat lain juga dari Ka'ab bin Malik radhiallahu 'anhu: "Bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis." (HR.Bukhori)

8. Boleh masuk surga melalui pintu Ar-royyan.

Rosulullah saw bersabda :

"Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya "Ar-Rayyan," yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Dikatakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi." (HR Bukhori dan Muslim)

9. Puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. 

Kalau ada latihan efektif untuk ‘anger management’ atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih. 

”Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran”. (HR. Ibnu Majah). 

Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ”Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yang membara”. (HR.Ahmad dan Baihaqi). 

10. Puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. 

Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra.  Di samping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. 

Sehingga tidak salah kalau dalam Al-Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang-orang sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183). 

Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius. 

Hari Senin dan Kamis secara logis juga membagi satu ‘minggu’ menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi  terlihat sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi pemeliharaan. Yaitu dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian yang hampir sama dan ini untuk menjaga keseimbangan. 

Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita telah memelihara diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar