Minggu, 30 Januari 2022

Hidup Bahagia dengan Dzikir dan Do’a Asmaul Husna


Asmaul Husna berasal dari kata ismi (nama) husna (baik), dan keseluruhan artinya adalah “nama-nama yang terbaik”. Nama-nama tersebut hanya dimiliki dan disandang oleh Allah swt. Jumlahnya sebanyak 99 (sembilan puluh sembilan). Sebagian besar nama dari Asmaul Husna terdapat dalam Al-Qur’an, hanya beberapa di antaranya terdapat dalam hadits.


Kata Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab al-asmaau yang memiliki arti “nama-nama, beberapa nama” dan al-husnaa yang berarti “yang baik, yang indah.” Sedang menurut istilah, Asmaul Husna berarti “nama-nama yang indah bagi Allah.” Asmaul Husna hanya layak disandang oleh Allah swt, sesuai kebesaran dan keagunganNya. Asmaul Husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak memiliki kelemahan.

Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama, sebutan, gelar, sekaligus sifat-sifat Allah swt yang indah dan baik. Istilah Asmaul Husna juga dikemukakan oleh Allah swt dalam surah Thaahaa: 8 yang artinya, 


“Dia lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang baik).” (QS. Thaahaa: 8).

Allah berfirman juga berfirman dalam surah Al-Baqarah: 31 dan Al-Ar’raaf: 180, sebagai berikut, 
“Dia telah mengajari Adam seluruh nama.” (QS. Al-Baqarah: 31) 

“Milik Allah lah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama tersebut.” (Al-A’raaf: 180)

Sejarah diturunkan ayat tentang Asmaul Husna diterangkan di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdo’a dengan kata-kata: “Ya Rahman, Ya Rahim.” Kemudian do’a tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. Saat itu kamu musyrikin berkata, “Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! Dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan.”

Dari adanya ucapan tersebut, turunlah surah Al-Israa’: 110, 



“Katakanlah: ‘Serulah Allah atau Serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.’” (QS. Al-Israa’: 110)

Berdasarkan Surah Al-Israa’: 110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya QS. Al-Israa’ ayat 110, hal tersebut mematahkan dugaan mereka (kaum musyrikin). Kemudian pada ayat lain, Allah swt berfirman, “Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raaf: 180).

Ayat di atas mengajarkan kepada kita agar menyebut nama Allah swt dengan nama kebesaranNya, yakni dengan Asmaul Husna.

Seorang muslim tidak boleh menetapkan sesuatu amalan dan fadhilah (keutamaan) kecuali dengan dalil yang shahih dan pemahaman yang benar. Dan pendapat yang mengatakan bahwa setiap nama dari Asmaul Husna memiliki keutamaan khusus adalah pendapat yang tidak ada dalilnya dan termasuk mengada-ada di 


  • Maksudnya janganlah membaca ayat Al-Qur’an dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma’mum.
  • Maksudnya adalah nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
  • Maksudnya adalah janganlah hiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai Asmaul Husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan Asmaul Husna untuk nama-nama selain Allah. dalam agama. Demikian pula mengulang-ulang sebuah nama diantara Asmaul Husna juga tidak ada dalilnya

Berkata Syeikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullahu berkata ketika menyebutkan beberapa kesalahan yang terjadi dalam pengamalan Asmaul Husna,

“Diantara (kesalahan-kesalahan tersebut) selebaran yang dibagikan akhir-akhir ini diantara orang awam dan orang-orang yang tidak tahu, penulisnya menyangka bahwa setiap nama diantara nama-nama Allah yang husna keutamaan penyembuhan untuk penyakit tertentu, ada nama khusus untuk penyakit-penyakit mata, ada nama khusus untuk penyakit-penyakit telinga, ada nama khusus untuk penyakit-penyakit tulang, ada nama khusus untuk penyakit-penyakit kepala, dan seterusnya, dengan menentukan untuk setiap penyakit beberapa nama-nama Allah.”

“Ini semua adalah kebathilan yang Allah tidak menurunkan dalil tentangnya, tidak berdasarkan hujjah dan keterangan yang jelas, bahkan yang ada di dalam dzikir-dzikir yang disyariatkan dan ruqyah-ruqyah yang ada dalilnya adalah kalimat yang sempurna, dan tidak ada mengulang-ulang nama, sebagaimana dalam selebaran tersebut.”

Penulis tersebut dengan amalan ini telah melanggar 2 perkara: 
  1. Memasukkan manusia di dalam amalan baru yang tidak disyariatkan ini.
  2. Memalingkan manusia dari dzikir-dzikir dan ruqyah-ruqyah yang disyari’atkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. (Fiqh Al-Asmaul Husna hal: 66-67).
Cara yang benar adalah berdo’a kepada Allah dengan Asmaul Husna dan berdo’a dengan nama Allah yang sesuai dengan keadaannya. Allah ta’ala berfirman dalam surah A-A’raaf ayat 180: 



“Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Misalnya: 
Ya Syafi, isyfini (Wahai Yang Maha Penyembuh, sembuhkanlah aku)
Ya Rahman, irhamni (Wahai Yang Maha Penyayang, sayangilah aku)
Ya Razzaq, urzuqni (Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, berilah aku rezeki)

Kemudian hendaknya mengambil sebab untuk mewujudkan apa yang dia minta seperti bekerja, berobat, dll, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah semata.

“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).

Hati dan pikiran yang bersih itu artinya mengamalkan Asmaul Husna harus ikhlas. Artinya dalam berdzikir hanya untuk mengenal Allah saja atau mendekatkan diri kepada Allah semata. Bagaimana bila dzikirnya tidak ikhlas? Kalau tidak ikhlas kadang sering dimanfaatkan untuk memperturutkan hawa nafsu saja, misalnya, Ya Rahman Ya Rahim yang seharus didzikirkan untuk mengenal Rahman Rahim Allah disalahgunakan untuk memikat perempuan, atau misalkan Ya Jabbar Ya Qohar dimanfaatkan untuk membuat tubuh jadi kuat dan sakti, atau Ya Kabiru untuk kewibawaan dan sebagainya.

Sebaiknya dalam dzikir Asmaul Husna atau dzikir kalimat toyyibah jangan mencari fadhilahnya atau khasiatnya. Ikhlaslah, insya Allah fadhilah atau khasiat dari dzikir tersebut akan muncul dengan sendirinya. Pertolongan Allah akan datang secara ajaib bila Anda benar-benar total menyerahkan diri kepada Allah. Sekali lagi jangan cari keajaiban Asmaul Husna. Berdzikirlah untuk mengenal dan mencari ridhanya, insya Allah kejaiban akan datang tanpa Anda sadari dan di saat itu mungkin Anda akan terkagum-kagum dengan segala keajaiban yang Allah berikan kepada Anda.

Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asmaul Husna).” (QS. Al-Israa’: 110) 
Diantara keutamaan dan hikmah dzikir Asmaul Husna yaitu: 
  1. “Qalbu berkarat karena dua hal yaitu lalai dan dosa. Dan pembersihnya pun dengan dua hal yaitu istighfar dan dzikrullah.” (HR. Ibnu Ab’id dun ya Al-Baihaqi)
  2. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
  3. “Karena itu ingatlah kepadaKu, niscaya Aku akan ingat kepadamu” (Al-Baqarah: 152)
  4. “Maka apabila kamu telah selesai shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, duduk dan di kala berbaring.” (An-Nisaa’: 103)
  5. Dijelaskan pula dalam hadits: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus dikurangi satu. Barangsiapa menghafalkannya, akan masuk surga. Sesungguhnya itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu.” (HR. Imam Baihaqi).
  6. “Saya meminta kepadaMu dengan perantara semua namaMu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diriMu, atau yang Engkau turunkan dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara makhlukMu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisiMu.” (HR. Ahmad, Ibn Hibban, dan dishahihkan Syua’aib Al-Arnauth)
Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang baik, mulia serta agung sesuai dengan sifat yang dimilikiNya. Nama Allah ini berjumlah 99 nama yang masing-masing memiliki makna Maha indah. Keseluruhan nama agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan dari Allah swt, sebagai pencipta dan pemilihara alam semesta.

Mengingat Allah dengan melafalkan Asmaul Husna biasa disebut dengan dzikir Asmaul Husna. Nah, Anda harus mengerti bahwa dzikir Asmaul Husna merupakan salah satu amalan paling mulia dan selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagai umatnya, sudah selayaknya kita mengikuti amalan yang sudah dicontohkan oleh nabi besar Muhammad saw.

Kebiasaan berdzikir Asmaul Husna bisa mendatangkan pahala dari Allah dan mendatangkan kegunaan bagi kehidupan kita di dunia. Misalnya ialah dilindungi oleh Allah dari keburukan dunia dan akhirat, dimudahkan urusan kita, dilancarkan rejeki, dijauhkan dari berbagai penyakit berbahaya, diampuni dosa-dosa, dan masih banyak keutamaan lainnya. Alasan itulah yang membuat Anda wajib mempelajari Asmaul Husna dan manfaatnya.

Dalam Al-Qur’an maupun hadis, banyak disebutkan mengenai Asmaul Husna dan khasiatnya bagi umat manusia. Sebelum kita membahas tentang kegunaan Asmaul Husna, ada baiknya jika kita memahami betapa besarnya kebutuhan kita terhadap dzikir Asmaul Husna. Kenapa merupakan kebutuhan kita, sebab Allah tak membutuhkan pujian atau sanjungan dari hambaNya, melainkan kitalah yang butuh menyanjung kebesaranNya.

Ternyata di balik lafal Asmaul Husna terdapat rahasia yang belum banyak diketahui oleh orang. Tiap-tiap nama tersebut mempunyai pengaruh dan manfaat yang besar serta menakjubkan terhadap kehidupan manusia. 

Nama-nama Allah itu mempunyai khasiat yang dapat dijadikan sebagai pengaduan akan maksud dan tujuan serta bisa mensejahterakan hidup di dunia dan akhirat. Berikut ini beberapa alasan yang membuat kita wajib mengetahui dan mengamalkan dzikir Asmaul Husna.

1. Menjadi jalan masuk surga, sebagaimana terdapat dalam hadis berikut ini.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa nan menghitungnya maka ia akan masuk surga.” (HR. Bukhori)

2. Sebagai wahana yang tepat untuk berdo’a kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam ayat Al-Qur’an berikut ini.

“Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama nan terbaik), maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkan orang-orang yang menyalahartikan nama-namaNya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa nan telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raaf: 180)

3. Menjadikan kehidupan Anda lebih tenang, tenteram, dan bahagia, sebagaimana termaktub dalam ayat berikut ini.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-ra’d: 28)

4. Berdo’a dengan Asmaul Husna.

Umat Islam telah dianjurkan untuk berdo’a dengan melafalkan nama-nama Allah (Asmaul Husna). Untuk itu, sempatkan waktu untuk membaca seluruh nama-nama Allah tersebut atau salah satu dari padanya. Ada dua keuntungan yang akan diperoleh ketika mengamalkan Asmaul Husna ini, yang pertama yaitu dari segi membacanya saja sudah termasuk ibadah. Kedua berdo’a dengan membacanya juga sudah termasuk ibadah. 

Itulah baru dua pahala yang akan diperoleh jika membaca do’a dengan Asmaul Husna. Belum lagi jika do’a tersebut dikabulkan oleh Allah swt, maka akan bertambahlah keuntungan yang tidak ternilai harganya. 

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Hasyr: 24, “Dia lah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai Asmaul Husna. Bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. Dan Dia lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

5. Dzikir dengan Asmaul Husna.

Asmaul Husna selain bisa dilafalkan dalam do’a namun juga bisa diucapkan ketika berdzikir. Untuk itu, jika belum menghafal ke-99 nama-nama Allah ini bisa melakukan dzikir dengan melihat Al-Qur’an atau buku-buku terkait Asmaul Husna. Lalu berdzikirlah dengan menyebutkan Asma Allah tersebut sebanyak-banyaknya. 

Ketika mengucapkan Asmaul Husna ini lakukanlah dengan khusyuk, resapi, hayati arti dan renungkan nama Allah yang indah itu. Maka perasan yang luar biasa akan dirasakan, seperti ketenangan, kedamaian, dan ketenteraman dalam jiwa. Untuk itu, teruslah berdzikir dengan nama Allah yang Maha Indah ini. Dengan menghafal dan memaknainya akan membuat orang tersebut mendapatkan pahala di sisi Allah. 

6. Membuka pintu rezeki.

Tidak hanya digunakan dalam do’a dan dzikir, namun Asmaul Husna juga bisa jadi pembuka pintu rezeki. Ketika berdo’a sempatkanlah untuk menghayati satu persatu arti Asmaul Husna. Anjuran untuk berdo’a menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah QS. Al-A’raaf: 180,  “Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka berdo’alah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Maha Suci Allah yang telah memaparkan manfaat pelafalan Asmaul Husna ini dalam sebuah ayat suci. Dahsyatnya manfaat Asmaul Husna ini membuat kaum muslim harus mampu dan senantiasa bersandar pada perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. 

Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai 99 nama. Barang siapa yang berdo’a dengannya niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. (HR. Imam Abu Nu’aim dan Imam Ibnu Mardawaih)

Inilah bukti bahwa Asmaul Husna mampu menjadi do’a yang sangat baik dan luar biasa untuk kita sama-sama dalam memaknainya.

7. Asmaul Husna nutrisi otak kanan dan kiri.

Rahasia terakhir mengenai Asmaul Husna adalah ternyata nama Allah yang Maha Indah ini bisa dijadikan nutrisi bagi otak kanan dan kiri. Hal ini pernah ditulis oleh Rizem Aizid dalam buku karangannya yang berjudul “Asmaul Husna untuk Nutrisi Otak kanan dan Kiri”. Perlu diketahui bahwa amalan Asmaul Husna mempunyai manfaat untuk merangsang IQ dan EQ jika dilakukan secara terus menerus. Namun, tidak semua Asmaul Husna yang memiliki khasiat untuk menutrisi otak kanan dan kiri. Melainkan ada 72 Asmaul Husna yang memiliki fungsi demikian, di antaranya Ya Rahman, Ya Rahim, dan Ya Malik.

Itulah beberapa rahasia di balik lafal Asmaul Husna. Mulai dari sekarang mari mencoba untuk menghafal Asmaul Husna ini dan lakukan dengan ikhlas atas dasar mengharap keridhaan Allah swt. Niscaya kita akan merasakan hal luar biasa yang disebutkan di atas. Dari paparan berbagai manfaat Asmaul Husna di atas, maka ditarik kesimpulan bahwa Asma Allah tersebut tidak hanya bermanfaat untuk akhirat saja, namun juga untuk kebahagiaan dunia.

Mengingat Allah (dzikrullah) dengan dzikir Asmaul Husna dapat kita lakukan sehari-hari. Ingin tahu bagaimana cara pelaksanaannya? Simak bacaan dzikir Asmaul Husna berikut ini.

1. Awali dengan membaca surah Al-Fatihah.
2. Lanjutkan dengan membaca bacaan berikut.

“Yaa ilahi anta aqsudi wa ridhaka mathlubi a’tini mahabbataka wa biqurbi wa bi nafsik wa bima’rifatik birahmatika yaa ar hammar rahimiin.”

Artinya: “Ya Allah, hanya Engkaulah yang saya tuju... akan kupersembahkan jiwa ragaku, hayat dan matiku untuk beribadah pada-Mu. Hanya ridha-Mu lah yang saya nantikan, saya rela lahir dan bathin untuk mencari ridha-Mu, hanya kedekatan-Mulah yang saya nantikan.”

3. Dapat dilanjutkan dengan bacaan-bacaan berikut.

  • Istighfar “Astaghfirullahal ‘adziim” (Ya Allah, ampunilah dosaku).
  • Tasbih, tahmid, takbir “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallahu wallahu akbar” (Maha Kudus Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar).
  • Hauqalah, “Laa haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim” (Tiada daya dan upaya kecuali milik Allah Yang Maha Agung).
  • Membaca “Hasbiyallah wa ni’mal wakil maula wa ni’man nashir” (Cukuplah Allah menjadi penolong bagiku dan Dia sebaik-baik penolong).
  • Shahadat, “Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” (Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad ialah rasul Allah).
4. Lanjutkan dengan melafalkan “99 Asma’ul Husna” sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar