Rabu, 26 Januari 2022

Anti Kanker

 

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=zat+anti+kanker&tbm


Kanker adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

  • Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
  • Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, yang disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. 

Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, sebagai berikut.

• Karsinoma

Karsinoma merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.

• Sarkoma

Sarkoma merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah, dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.

• Leukemia

Leukimia merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah. 

• Limfoma

Limfoma merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

Kanker merupakan kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya.

Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anak. Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan, dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contoh, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dll), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :

  • Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anaknya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
  • Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
  • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi, dan merusak sel yang lebih sehat.
  • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), dan bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. 

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi,  maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis sebagai berikut.

  • Inisiasi tumor
  • Promosi tumor
  • Konversi malignan
  • Progresi tumor

Pengobatan penyakit kanker dapat dilakukan secara medis (operasi, kemoterapi, dll) maupun dengan cara pengobatan alternatif. Pengobatan penyakit kanker secara alternatif dapat dilakukan dengan cara terapi daun sukun. 

Riset yang dilakukan oleh Yu Wang, Kedi Xu, Lin Lin, Yuanjiang Pan, dan Xiaoxiang Zheng, mahasiswa dari Universitas Zhejian, China telah berhasil mengidentifikasi flavonoid geranyl daun sukun sebagai anti kanker.

Riset in vitro Song Chwan Fang dan rekan di Chung Hwa University of Medical Technology, Taiwan, juga mengungkap ada 3 turunan geranyl chalcone baru yang terdapat di daun sukun. Ketiganya adalah isolespeol, 5`-geranyl-2`,4`,4-trihydroxychalcone, dan 3,4,2`,4`-tetrahydroxy-3`-geranyldihydrochalcone. Isolespeol merangsang apoptosis atau program bunuh diri sel.

Di Indonesia, sebagian kecil masyarakat secara turun-temurun memanfaatkan daun sukun untuk mengobati liver, inflamasi (peradangan), ginjal, dan sakit gigi. Menurut herbalis di Malang, Provinsi Jawa Timur, Wahyu Suprapto, daun sukun terbaik untuk obat adalah tak terlalu tua dan mulai menguning.  

Berikut ini cara membuat ramuan herbal daun sukun untuk terapi pengobatan penyakit kanker.

Bahan : 1 lembar daun sukun yang sudah agak menguning dan belum lepas dari pohon

Cara membuat :

  • Cuci bersih daun sukun kemudian diiris-iris menjadi potongan kecil-kecil. 
  • Jemur potongan-potongan daun sukun tersebut hingga kering
  • Rebus daun sukun yang sudah kering dengan empat gelas air hingga menjadi 1 gelas air
  • Minum ramuan herbal daun sukun tersebut sehari 3 kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar